A woman wearing a protective face mask attends a mosque in the Turkish capital of Ankara on May 13, 2021. ( AFP / Adem Altan)

Pengguna Facebook di Indonesia membagikan klaim menyesatkan tentang penutupan masjid Turki selama pandemi

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Kamis 22/07/2021 pukul 13:44
  • Diperbarui pada hari Kamis 22/07/2021 pukul 14:22
  • Waktu baca 2 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah foto Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah dibagikan di berbagai unggahan di Facebook dengan klaim dia mengumumkan tidak ada masjid di Turki yang akan ditutup karena pandemi Covid-19. Klaim ini beredar setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan pada awal bulan Juli 2021. Klaim itu menyesatkan. Turki pernah menutup seluruh masjid pada bulan Maret 2020 untuk menekan penyebaran Covid-19. Sampai dengan tanggal 22 Juli 2021, AFP tidak menemukan bukti Erdogan pernah mengumumkan bahwa dia tidak akan menutup masjid di Turki baik di tahun 2020 maupun 2021.

Salah satu unggahan itu dibagikan di Facebook di sini pada tanggal 14 Juli 2021.

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 21 Juli 2021

Status unggahan itu berbunyi: "Semoga pemimpin indonesia punya pemikiran seperti pemimpin turki ini ".

Sebagian teks yang ditempel di foto tersebut berbunyi: "'Tidak ada mesjid yang akan ditutup di Turki dari ancaman virus corona. Penutupan mesjid lebih berbahaya dari virus corona.

"'Siapa saja yang meninggalkan mesjid hari ini, besok dia akan kehilangan iman karena dajjal. Percaya kepada Allah dan hanya Allah pemberi pertolongan'. Recep Tayyip Erdogan (Presiden Turki)".

Pemerintah menerapkan PPKM Darurat pada tanggal 3 Juli 2021 di Jawa dan Bali setelah kasus Covid-19 meningkat tajam. Pusat perbelanjaan dan tempat ibadah diharuskan tutup, AFP melaporkan di sini.

Akan tetapi, pada tanggal 9 Juli, PPKM Darurat direvisi dan dan memperbolehkan tempat ibadah untuk tetap dibuka, tetapi tanpa kegiatan keagamaan berjamaah.

Foto dengan klaim serupa telah dibagikan lebih dari 80 kali setelah muncul di unggahan Facebook lainnya, seperti ini, ini, ini dan ini.

Namun, klaim itu menyesatkan.

Penutupan masjid

Direktorat Urusan Agama Turki , atau Diyanet, mengumumkan di situs webnya di sini pada tanggal 19 Maret 2020 bahwa masjid di negara tersebut harus ditutup.

Penutupan itu dilaksanakan pada hari Jumat, 20 Maret dan Sabtu, 21 Maret — saat umat Islam merayakan malam Isra Miraj.

Hurriyet Daily News, koran Turki berbahasa Inggris, juga menerbitkan laporan ini mengenai penutupan masjid tersebut pada tanggal 19 Maret 2020.

Judul laporan itu berbunyi: "Turki menutup masjid untuk salat Jumat dan malam suci."

Turki juga melarang salat berjamaah di masjid saat pandemi dari bulan Maret 2020 sampai bulan Mei 2020.

Sampai dengan tanggal 22 Juli 2021, AFP tidak menemukan laporan yang kredibel mengenai Erdogan yang menyatakan bahwa masjid tetap harus dibuka saat pandemi.

Pidato Erdogan

Pencarian gambar terbalik di Yandex, diikuti dengan pencarian kata kunci, menemukan foto yang dibagikan di unggahan menyesatkan diterbitkan di sini di situs web Associated Press (AP) pada tanggal 3 Desember 2019.

Foto itu menunjukkan Erdogan berpidato sebelum melakukan perjalanan untuk mengikuti KTT NATO di bulan Desember 2019.

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, keterangan foto itu berbunyi: "Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di Ankara, Turki, Selasa, 3 Desember 2019, sebelum berangkat untuk menghadiri KTT NATO di London. Erdogan mengatakan tidak ada perubahan dalam posisi Turki yang menghalangi proposal pertahanan NATO untuk Polandia dan negara-negara Baltik sampai aliansi tersebut mendukung kekhawatiran Ankara terkait dengan pejuang Kurdi Suriah.”

Berikut perbandingan tangkapan layar antara foto di unggahan menyesatkan (kiri) dan foto AP (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar antara foto di unggahan menyesatkan (kiri) dan foto AP (kanan)

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami