Video jembatan roboh ini direkam di Filipina pada tahun 2018, bukan di Indonesia
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Kamis 20/01/2022 pukul 07:17
- Diperbarui pada hari Kamis 20/01/2022 pukul 15:08
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Rekaman video berdurasi 19 detik ini dibagikan di Facebook pada tanggal 14 Januari 2022 dan telah ditonton lebih dari 92.000 kali.
Video tersebut menunjukkan beberapa orang jatuh ke air saat sedang berdiri di atas jembatan kayu yang tiba-tiba roboh.
Status unggahannya berbunyi: "Peresmian jembatan di Samarinda".
Rekaman video yang sama telah ditonton lebih dari 138.000 kali setelah dibagikan dengan klaim serupa di Facebook di sini, di sini dan di sini; di Twitter di sini; di TikTok di sini dan di sini; serta di YouTube di sini.
Akan tetapi, klaim itu salah.
Gabungan pencarian gambar terbalik dan kata kunci di Google menemukan video yang berdurasi lebih panjang ini diunggah oleh laman Facebook milik GBPI TV11, stasiun TV yang berbasis di Zamboanga, kota yang terletak di Filipina bagian selatan, pada tanggal 26 April 2018.
Diterjemahkan dari bahasa Chavacano, bahasa kreol yang dituturkan di Zamboanga, judul video itu berbunyi: "Jembatan kayu di Rio Hondo roboh dan menyebabkan kecelakaan di antara pejabat pemerintah setempat dan nasional."
Rio Hondo adalah sebuah perkampungan di Zamboanga, kota yang terletak di Pulau Mindanao.
Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video GBPI TV11 (kanan):
Laporan dalam bentuk video oleh outlet media Filipina ABS-CBN ini, yang dipublikasikan di YouTube pada tanggal 26 April 2018, juga menunjukkan tampilan jembatan runtuh yang serupa.
Diterjemahkan dari bahasa Tagalog, judul videonya adalah: "Patroli TV: Sejumlah pejabat pemerintah jatuh dari jembatan di Zamboanga."
Keterangan videonya berbunyi: "Video ini menangkap momen ketika perwakilan Negros Occidental Albee Benitez, Wali Kota Zamboanga Beng Climaco Salazar dan perwakilan kota Zamboanga Celso Lobregat serta staf mereka jatuh ke dalam air."
Media Filipina lainnya, seperti Philstar dan Rappler, juga menerbitkan laporan serta foto-foto kejadian tersebut.
Menurut laporan AFP, para pejabat saat itu sedang berkunjung untuk memeriksa proyek pemukiman untuk para korban penyanderaan berdarah pada tahun 2013 di Zamboanga yang dalam kondisi buruk.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami