Foto-foto ini menunjukkan salat Jumat di Turki di tahun 2020, bukan salat minta hujan di tahun 2021

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Jumat 03/12/2021 pukul 11:08
  • Diperbarui pada hari Jumat 03/12/2021 pukul 12:13
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Dua foto telah dibagikan ribuan kali di Facebook dengan klaim foto-foto itu menunjukkan hujan di Turki setelah seorang pemimpin agama memimpin salat minta hujan saat kebakaran hutan melanda pantai selatan negara tersebut di tahun 2021. Akan tetapi, foto itu dibagikan dalam konteks yang salah. Kedua foto itu memperlihatkan orang-orang yang sedang salat Jumat di Turki pada bulan Juni 2020, lebih dari satu tahun sebelum kebakaran hutan baru-baru ini. 

Dua foto yang menunjukkan orang-orang sedang salat di tengah hujan diunggah di Facebook di sini pada tanggal 21 Agustus 2021 dan telah dibagikan lebih dari 2.500 kali. 

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal November 26, 2021

Sebagian status unggahan tersebut berbunyi: "Kebakaran di Turki semakin sulit dikendalikan karena cuaca semakin panas dari hari ke hari. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya memerintahkan untuk melakukan solat istisqa (minta hujan). Ali Erba, salah satu pemimpin agama terkemuka di Turki, memimpin prosesi solat ini.

"Setelah pelaksanaan solat minta hujan sekonyong-konyong turun hujan deras di Turki kemarin, tetapi anehnya tidak ada hujan di negara tetangga Yunani. Sebagaimana yang sudah diketahui, bahwa kebakaran hutan juga melanda Yunani dengan intensitas yang lebih besar dari Turki.

"AFP (Agense Franse Presse/Kantor berita agensi Perancis) melaporkan kejadian ini...."

Delapan orang tewas dan puluhan lainnya dirawat di rumah sakit setelah kebakaran hutan melanda daerah di pantai selatan Turki di akhir bulan Juli 2021, AFP melaporkan pada tanggal 5 Agustus.

Seperti dilansir harian Turki, Daily Sabah, seluruh kebakaran hutan yang besar dilaporkan sudah dipadamkan pada tanggal 12 Agustus 2021. 

Ali Erba merujuk pada Ali Erbas, kepala Diyanet, atau Direktorat Urusan Keagamaan di Turki.

Foto-foto yang sama telah dibagikan lebih dari 1.500 kali dengan klaim serupa di sini,  di sini, di sini dan di sini di Facebook. 

Kedua foto itu juga beredar dengan klaim serupa dalam bahasa Inggris di sini dan di sini.

Akan tetapi, klaim itu salah.

Pencarian gambar terbalik di TinEye menemukan foto-foto tersebut diterbitkan di laporan Yeni Safak, surat kabar Turki, di sini pada tanggal 19 Juni 2020. 

Diterjemahkan dari bahasa Turki ke bahasa Indonesia, judul laporan itu berbunyi: "Salat Jumat dibawah hujan deras di ibu kota."

Foto pertama bisa dilihat di sini dan foto kedua di sini, dengan  keterangan foto berbunyi: "Jemaah melaksanakan salat Jumat di Masjid Haci Bayram-i Veli, mengabaikan hujan deras yang tiba-tiba turun saat salat." 

Masjid Haci Bayram-i Veli terletak di ibu kota Turki, Ankara. 

Berikut perbandingan tangkapan layar antara foto di unggahan menyesatkan (kiri) dan foto yang dipublikasikan Yeni Safak (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar antara foto di unggahan menyesatkan (kiri) dan foto yang dipublikasikan Yeni Safak (kanan)

Ulama berdoa minta hujan

Di video yang disiarkan Diyanet TV pada tanggal 30 Juli 2021, Erbas terlihat sedang berdoa memohon hujan saat khotbah salat Jumat di Masjid Antalya-Manavgat Kulliye, yang terletak di kota Manavgat, yang mengalami kebakaran hutan besar di minggu terakhir bulan Juli.

"Kirimkan hujanMu, ya Allah", katanya di sekitar menit ke-11. 

Akan tetapi, tidak ada laporan resmi mengenai Erdogan meminta orang-orang untuk melaksanakan salat minta hujan saat kebakaran hutan.

Laporan AFP tentang hujan di Turki tetapi tidak di Yunani yang disebutkan dalam unggahan menyesatkan diterbitkan pada tanggal 7 Agustus 2021, dengan judul: "Evakuasi massal saat kebakaran Yunani membara, tetapi Turki diselamatkan oleh hujan."

Namun, beberapa hari kemudian, pada tanggal 12 Agustus, AFP juga kemudian melaporkan bahwa hujan turun di Yunani. 

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami