Video ini menunjukkan helikopter yang ditembak jatuh di Suriah, bukan kecelakaan helikopter jenderal India

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari 14/12/2021 pukul 07:06
  • Diperbarui pada hari 14/12/2021 pukul 07:20
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: Anuradha PRASAD, AFP India, AFP Indonesia
  • Terjemahan dan adaptasi Amy SOOD
Sebuah rekaman video telah ditonton ribuan kali di berbagai unggahan media sosial yang mengkalim video itu menunjukkan kecelekaan helikopter di India yang menewaskan Kepala Staf Pertahanan India Jenderal Bipin Rawat dan 12 orang lainnya pada tanggal 8 Desember 2021. Klaim itu salah: video tersebut telah beredar dalam laporan media sejak tahun 2020 tentang helikopter militer yang ditembak jatuh oleh kelompok pemberontak di Idlib, Suriah.

Video berdurasi satu menit dan 20 detik itu dibagikan di Facebook di sini pada tanggal 8 Desember 2021 dan telah ditonton lebih dari 3.300 kali.

"Detik tragis helikopter tentera India (Mi-17V5) terhempas di Tamil Nadu. Jendral CDS Bipin Rawat dan 12 orang lagi meninggal dunia," bunyi status unggahan tersebut.

Rekaman video itu memerplihatkan helikopter jatuh dari langit sebelum hancur berkeping-keping.

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 13 Desember 2021

Kepala Staf Pertahanan India Jenderal Bipin Rawat, istri dan 11 orang lainnya tewas setelah helikopter buatan Rusia Mi-17 jatuh dekat lokasi tujuan di negara bagian Tamil Nadu, di bagian selatan India, pada tanggal 8 Desember 2021. 

Semua 13 orang di dalam helikopter tewas dalam kecelakaan itu, AFP melaporkan.

Video yang sama beredar dengan klaim serupa di Facebook di sini dan di sini, di Twitter di sini, serta di TikTok di sini.

Video itu juga beredar dengan klaim dalam bahasa Inggris di sini dan sini.

Namun, klaim itu salah.

Pencarian gambar terbalik menggunakan keyframe dari video di postingan menyesatkan, diikuti dengan pencarian kata kunci, menemukan video itu sebelumnya dibagikan di Twitter di sini pada tanggal 11 Februari 2020, lebih dari setahun sebelum kecelakaan helikopter yang menewaskan Rawat.

Diterjemahkan dari bahasa Inggris cuitan itu berbunyi: "Satu jam yang lalu, helikopter utilitas Mi-17 dari Angkatan Udara Suriah Arab ini ditembak jatuh di atas Al-Nayrab, #Idlib. Milisi yang berafiliasi dengan Al-Qaeda & didukung Turki mencoba untuk mengklaim tanggung jawab atas kejadian tersebut, tetapi jelas bahwa #Turki menargetkan helikopter ini."

Berikut perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video dari tahun 2020 (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video dari tahun 2020 (kanan)

Tangkapan layar dari video itu juga muncul di artikel ini tentang serangan balasan Turki terhadap angkatan bersenjata Suriah, yang diterbitkan oleh The Centre for Economics and Foreign Policy Studies (EDAM), lembaga wadah pemikir (think tank) di Istanbul, pada tanggal 12 Februari 2020.

Artikel itu juga menyebutkan serangan terhadap helikopter Suriah yang dilakukan kelompok pemberontak yang didukung Turki.

Keterangan gambar itu berbunyi: "Sebuah helikopter Mi-17 ditembak jatuh oleh oposisi bersenjata di sekitar al-Neirab."

Al-Neirab , atau Al-Nayrab, adalah sebuat kota di Idlib, bagian utara Suriah. 

Berikut tangkapan layar artikel EDAM: 

Image
Tangkapan layar artikel EDAM

Versi lebih pendek video itu juga muncul dalam laporan media Inggris tentang helikopter Suriah yang ditembak kelompok pemberontak pada tanggal 11 Februari 2020, seperti The Telegraph dan Sky News

Detik-detik tertembaknya helikopter tersebut juga terlihat dalam laporan video ini, dari kantor berita The Associated Press, yang diunggah di kanal YouTube mereka pada tanggal 11 Februari 2020. 

Video itu berjudul: "Pemberontak Suriah mengklaim menembak jatuh helikopter pemerintah."

Keterangan video itu berbunyi: "Pemberontak Suriah mengklaim berhasil menembak jatuh sebuah helikopter pemerintah pada hari Selasa di barat laut negara itu, di mana pasukan Suriah melakukan serangan di kubu pertahanan pemberontak terakhir, kata aktivis oposisi. (11 Februari)".

Video di unggahan menyesatkan sebelumnya pernah beredar dengan klaim salah lainnya, seperti video itu memperlihatkan helikopter militer yang ditembak pemberontak di Ethiopia dan helikopter Israel yang ditembak pejuang muslim.  

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami