Diet bebas gula tidak menyebabkan sel kanker 'mati secara alami'
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Selasa 21/06/2022 pukul 17:34
- Waktu baca 4 menit
- Oleh: AFP Thailand, AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Klaim tersebut telah dibagikan lebih dari 8.900 kali sejak diunggah di Facebook di sini sejak pada tanggal 10 Juni 2019.
Status Facebook itu sebagian tertulis: "*INFORMASI PENTING*
#khasiat air lemon panas (wajib baca sampai tuntas)
"Dr. Gupta mengatakan, Tidak ada yang harus mati karena kanker kecuali karena kecerobohan :
1. Langkah pertama adalah menghentikan semua asupan gula, tanpa gula di tubuh Anda, sel kanker akan mati secara alami.
"2. Mencampur seluruh buah lemon dengan secangkir air panas dan meminumnya selama sekitar 3 bulan sebelum makan dan kanker hilang, penelitian oleh Maryland College of Medicine mengatakan, ini 1000 kali lebih baik daripada kemoterapi."
"3. Langkah ketiga adalah meminum 3 sendok minyak kelapa organik, pagi dan malam dan kanker akan hilang, Anda bisa memilih salah satu dari dua terapi ini setelah menghindari gula."
Klaim serupa telah dibagikan lebih dari 44.000 setelah beredar bertahun-tahun setidaknya sejak tahun 2018 di sini, di sini, di sini, di sini dan di sini, hingga bulan Juni 2022 di sini.
Klaim yang sama juga dibagikan dalam bahasa Inggris, bahasa Thailand dan bahasa Malaysia.
Diet tanpa gula
Sejumlah dokter mengatakan kepada AFP bahwa klaim bahwa diet bebas gula menyebabkan "sel kanker mati secara alami" adalah salah. Studi ilmiah juga menunjukkan bahwa sel normal dan sehat membutuhkan gula untuk memperoleh energi.
Dr. Punlert Tanyakul, ahli onkologi di Rumah Sakit Phyathai di Bangkok, memperingatkan bahaya diet tanpa gula.
“Tentu saja tidak baik untuk menghilangkan gula dari diet anda karena gula dibutuhkan oleh tubuh setiap manusia. Jika anda tidak memiliki gula dalam tubuh anda, sel-sel tubuh tidak akan mampu bertahan dan tidak akan dapat berfungsi," kata Dr. Punlert kepada AFP.
Namun, dia menambahkan bahwa "mengkonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko kanker."
Mengurangi gula dari diet seseorang bisa membuat orang beresiko mengalami kekurangan nutrisi, menurut panduan ini dari situs web kesehatan pemerintah Australia.
Glukosa adalah sumber energi utama bagi sebagian besar sel, menurut laporan yang diterbitkan National Library of Medicine yang berbasis di AS di sini.
Artikel yang diterbitkan lembaga kanker Inggris Cancer Research UK ini menyatakan tidak ada bukti diet bebas gula menurunkan resiko kanker atau meningkatkan potensi sembuh setelah diagnosis.
“Di sinilah mitos bahwa gula memicu kanker lahir: jika sel kanker membutuhkan banyak glukosa, maka menghilangkan gula dari makanan kita pasti akan menghentikan pertumbuhan kanker, dan bahkan dapat menghentikan perkembangannya. Sayangnya, tidak sesederhana itu. Semua sel sehat kita juga membutuhkan glukosa, dan tidak ada memberitahu tubuh kita untuk membiarkan sel-sel sehat memakan glukosa yang mereka butuhkan, tetapi tidak memberikannya ke sel-sel kanker," tulis laporan itu.
"Tidak ada bukti bahwa mengikuti diet 'bebas gula' menurunkan risiko terkena kanker, atau meningkatkan peluang bertahan hidup jika Anda telah mendapat diagnosa" kanker.
Cancer Research UK juga mengunggah video ini dengan judul: "Apakah Gula Memberi Makan Kanker?"
"Faktanya: menghilangkan gula olahan [dari makanan] tidak akan membunuh kanker," demikian kesimpulan video itu.
Air lemon
"Tidak ada yang bisa mengatakan air lemon panas atau makanan tertentu yang lain bisa menyembuhkan kanker dan klaim-klaim seperti itu tidak mempunyai dasar ilmiah. Ada berbagai jenis kanker dan kebanyakan dari mereka memiliki cara-cara perawatan mereka tersendiri tetapi minum air lemon panas pasti bukanlah di antaranya," Prof. Dr. Golam Mohiuddin Faruque, pakar kanker di Bangladesh Cancer Society Hospital, berkata kepada AFP.
Profesor Nicolas Boissel, spesialis kanker darah di Rumah Sakit Saint-Louis di Paris, mengatakan kepada AFP: "Baik air panas, lemon, atau diet bebas gula tidak terbukti memiliki zat aktif anti-kanker. Derivatif tanaman lemon (seperti banyak tanaman lain) memiliki aktivitas anti-kanker. Hal inilah yang mungkin menyebabkan kebingungan."
Minyak kelapa
Unggahan menyesatkan mengklaim bahwa meminum tiga sendok minyak kelapa organik pagi dan malam dan kanker akan hilang.
Ada beberapa bukti bahwa asam laurat, yang ditemukan dalam minyak kelapa, dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, menurut penelitian ini, yang diterbitkan oleh National Library of Medicine di AS pada tahun 2017.
Tetapi penelitian tersebut memperingatkan bahwa "studi tambahan diperlukan untuk lebih menguatkan kegunaan (asam laurat) dalam pendekatan terapeutik yang lebih komprehensif."
Ahli onkologi Dr Punlert mengatakan kepada AFP klaim bahwa klaim yang menyebut mengonsumsi "minyak kelapa organik" akan menyebabkan kanker menghilang adalah tidak benar.
“Klaim itu salah. Kami belum menemukan bukti atau informasi tentang pengobatan kanker yang berhubungan dengan minyak kelapa dalam tubuh manusia.”
Sumber riset dikutip klaim sesat
Menerusi carian kata kunci yang lain, AFP menemukan bahwa nama institusi akademis yang disebutkan dalam unggahan menyesatkan sudah lama tak ada lagi.
Maryland College of Medicine, yang didirikan pada tahun 1807, telah berubah nama menjadi University of Maryland, Baltimore pada tahun 1812.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami