Ini foto patung pemimpin terakhir pemukiman pelarian budak terbesar di kolonial Brasil, bukan 'pendiri Negara Islam di Brasil'

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Selasa 11/04/2023 pukul 13:43
  • Diperbarui pada hari Selasa 11/04/2023 pukul 14:07
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Beredar sebuah foto di postingan media sosial dengan klaim salah bahwa gambar itu menunjukkan patung "Gangga Zombie, pendiri Negara Islam di Brasil". Padahal, itu sebenarnya foto patung Zumbi, juga dikenal sebagai Zumbi dos Palmares, seorang pahlawan perlawanan perbudakan di Brasil pada abad ke-17 dan pemimpin pemukiman pelarian budak terbesar di masa kolonial Brasil. Foto itu juga dimanipulasi dengan menambahkan teks Arab yang sebenarnya tidak terukir di alas patung.

Foto sebuah patung diunggah di postingan Facebook bertanggal 25 Maret 2023 ini.

Pada alas patung, terlihat teks huruf Arab yang artinya, "Karya-karya Agung dari Sejarah Islam".

Di bawah tulisan aksara Arab terlihat plakat dalam bahasa Portugis yang bertuliskan: "Zumbi dos Palmares" -- atau Zumbi dari Palmares -- dan "Pemimpin kulit hitam dari semua ras".

Sementara itu, status panjang postingan itu sebagian berbunyi: "Dia adalah pahlawan Muslim 'gangga Zombie'. Ia adalah kepribadian yang hebat dan pahlawan Negara Islam di Brazil, keturunan Afrika.

"Setelah Portugis menduduki Brazil, dan setelah menyerang pantai Islam Afrika Barat dan menangkap orang-orangnya dan mengangkut mereka di ke kapal pada tahun 1539 M, kemudian mereka diperbudak dan dipaksa masuk Kristen secara paksa.

"Zombie muncul pada tahun 1775 M di antara para budak ini, dia mulai menyeru orang-orang ke dalam keyakinan yang benar, dan mendorong mereka untuk menyingkirkan perbudakan. Ketika pengikutnya bertambah, dia mengumumkan pendirian Negara Islam di Brazil, dan menjadikan pusatnya di 'Palmeras'.

"Setelah meluasnya negara Islam di Brazil, orang-orang Kristen bersatu untuk menghancurkan negara ini. Beberapa perang salib terjadi selama beberapa dekade untuk melenyapkan negara Islam di Brazil."

Narasi itu juga mengatakan setelah Portugis berhasil menjatuhkan negaranya, mereka membunuh Zombie dengan memenggal kepalanya.

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada tanggal 5 April 2023

Foto itu juga beredar dengan klaim serupa di Facebook di sini dan di sini, dan di Twitter di sini, di mana unggahan itu telah dibagikan lebih dari 150 kali.

Namun, klaim tersebut salah.

Patung Zumbi dos Palmares

Pencarian gambar terbalik, diikuti dengan pencarian kata kunci, menemukan foto patung yang sama dimuat dalam artikel yang diterbitkan EBC Radios, radio publik Brasil, pada tanggal 3 Juli 2017.

Keterangan foto itu berbunyi: "Zumbi dari Palmares", dengan kredit kepada fotografer Elza Fiuza dari Agencia Brasil, kantor berita nasional Brasil.

Dalam tampilan foto asli, hanya ada plakat bahasa Portugis bertuliskan "Zumbi dos Palmares, pemimpin kulit hitam dari semua ras" yang terpampang di alas patung.

Tidak ada huruf Arab terlihat di alas patung pada foto asli.

Berikut tangkapan layar foto asli di laporan EBC Radios:

Image
Tangkapan layar foto asli di laporan EBC Radios

Foto Agencia Brasil yang sama juga dipakai dalam artikel yang diterbitkan stasiun televisi Brasil, TVitape. Keterangan gambar itu berbunyi: "Patung Zumbi dos Palmares, di Brasilia".

AFP berhasil menemukan lokasi patung itu di Brasilia, ibu kota Brasil, seperti bisa dilihat di Google Stret View di sini.

Dari budak hingga pahlawan nasional

Zumbi dos Palmares (1655-1695) adalah pemimpin terakhir Palmares, permukiman mandiri yang didirikan para pelarian budak pada tahun 1630 di bagian timur laut Brasil.

Lahir sebagai manusia bebas di Palmares, Zumbi diculik saat berumur 6 tahun dan dijadikan budak untuk seorang pastor. Pemuka Katolik itu kemudian membaptisnya dan memberinya nama Francisco. Zumbi lalu belajar bahasa Portugis dan bahasa Latin, dan bahkan membantu pastor dalam ibadah misa gereja.

Pada usia 15 tahun, ia berhasil kabur dan kembali ke Palmares, yang waktu itu dipimpin pamannya, Gangga Zumba (1630-1678).

Sebagai tempat berlindung bagi pelarian budak, Palmares berkali-kali diserang aparat kolonial Portugal. Pada tahun 1677, serangan maut Portugis menewaskan salah satu anak lelaki Gangga Zumba dan membawa 47 tahanan. Termasuk di antaranya, dua anak lelaki Gangga Zumba yang lain, serta sejumlah cucu dan keponakannya.

Tahun berikutnya, Gangga Zumba meneken perjanjian damai dengan Portugal. Perjanjian tersebut memerintahkan penduduk Palmares untuk pindah ke Lembah Cucau. Sejumlah penduduk, termasuk Zumbi, menentang kesepakatan damai itu dan memilih bertahan di Palmares. Gangga Zumba mati karena racun, tak lama setelah itu.

Selama 17 tahun berikutnya, Zumbi memimpin Palmares, yang adalah permukiman pelarian budak terbesar di masa kolonial Brasil. Ia mengomandoi serangan-serangan gerilya terhadap sejumlah perkebunan, membebaskan sejumlah budak, dan merampas senjata serta amunisi. Sayangnya, karena pengkhianatan seorang pengikutnya, Zumbi ditangkap dan kemudian dipenggal Portugal. Ia meninggal pada tanggal 20 November 1695.

Zumbi dos Palmares diakui sebagai pahlawan nasional Brasil pada tahun 1997. Enam tahun kemudian, pada tahun 2003, tanggal kematiannya, 20 November, ditetapkan sebagai Hari Kesadaran Kulit Hitam.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami