Pakar kesehatan bantah klaim bahwa 'minum air hangat dapat menyembuhkan berbagai penyakit'

Beredar sebuah video yang membagikan tips kesehatan salah bahwa rutin minum air hangat secara rutin setiap pagi dapat menyembuhkan berbagai masalah kesehatan, seperti kanker dan diabetes. Video itu ditonton jutaan kali setelah muncul di berbagai postingan medsos. Para pakar menjelaskan kepada AFP bahwa meskipun walau kebiasaan itu baik, tak ada bukti minum air hangat setiap pagi dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

"Kebanyakan dokter lebih merekomendasikan meminum air hangat karena diklaim lebih baik dari air dingin. Nah, ada terapi air hangat yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit termasuk kanker loh!" demikian tulis postingan TikTok ini yang diunggah di akun Hydrofarm Indonesia pada tanggal 1 April 2023.

Video berdurasi satu menit 41 detik itu telah ditonton lebih dari 6 juta kali.

Di dalam video tersebut, seorang pria membagikan tips kesehatan yang dia sebut sebagai "terapi air hangat".

"Air dingin yang kita minum, ginjal kerja keras untuk menaikkan suhu yang dingin itu menjadi air body temperature kita," katanya. "Kalau air dingin sudah nggak bagus, ya pakai air hangatlah."

Dia kemudian menjabarkan cara menjalani terapi air hangat yang dia klaim berdasarkan riset para dokter di Jepang, yakni menganjurkan meminum dua gelas air hangat setiap pagi dan mengonsumsi vitamin hanya bisa dilakukan sekurang-kurangnya 45 menit sampai satu jam setelah meminum dua gelas air hangat tersebut.

"Untuk kencing manis, diabetes, dalam 30 hari bisa sembuh," klaim pria tersebut, "untuk kanker perlu sembilan bulan untuk terapi air hangat ini bisa sembuh. "

Ia juga menyebutkan bahwa penyakit serius lainnya disembuhkan dengan terapi air hangat tersebut, seperti masalah tekanan darah, masalah perut dan penyumbatan pembuluh darah.

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 4 Juni 2023

Pria dalam video itu adalah Wirawan Hartawan, pemilik dan presiden direktur Hydrofarm Indonesia, perusahaan penyedia produk makanan organik dan peralatan kebutuhan hidroponik (tautan arsip ini dan ini).

Video itu juga diunggah di akun Instagram pribadinya di sini pada tanggal 4 April 2023 dan versi lebih panjang sebelumnya juga diunggah di kanal Hydrofarm TV Indonesia di YouTube pada bulan Januari 2021 dan Desember 2020, di mana video itu ditonton lebih dari 5,3 juta kali.

Postingan video itu juga muncul di berbagai akun medsos lainnya, seperti postingan Facebook ini dan ini, postingan Twitter ini dan ini, serta postingan SnackVideo ini dan ini. Dalam berbagai unggahan itu, video meraup jumlah tontonan 1,1 juta kali.

Klaim serupa tentang "terapi minum air hangat ala dokter Jepang" itu juga sempat beredar dalam bahasa Thai.

Namun klaim tentang terapi air hangat tersebut salah.

Tidak ada bukti ilmiah

Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), dr. Putu Moda Arsana, pakar endokrinologi dan dosen Program Studi Ilmu Penyakit Dalam di Universitas Brawijaya, menegaskan kepada AFP bahwa bahwa penjelasan di dalam video tersebut tidak benar (tautan arsip).

"Air apa pun yg diminum, dingin maupun hangat, ketika sampai di lambung maka suhunya akan disesuaikan dengan suhu tubuh," kata Arsana pada tanggal 31 Mei 2023.

"Jadi begitu diserap oleh tubuh itu sudah sama suhunya. Jadi tidak mungkin ketika sampai di ginjal air yang kita minum itu suhunya masih dingin, sehingga membuat ginjal bekerja lebih keras ... itu tidak mungkin."

Mengenai klaim terapi air hangat yang disebut dapat menyembuhkan penyakit seperti kanker dan diabetes, Arsana menyebutnya "over claim". Ia menegaskan sel-sel kanker tidak bisa disembuhkan dengan meminum air hangat.

Tambahnya: "Hingga saat ini diabetes juga belum bisa disembuhkan. Lagipula bukan air hangat yang menyebabkan gula darah naik atau turun. Mengontrol gula darah dapat dilakukan dengan olahraga teratur dan diet rendah karbohidrat."

Hal ini juga sejalan apa yang dikatakan Kementerian Kesehatan RI (tautan arsip).

Sebelumnya, dr. Navaporn Napartivaumnuay, dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Phyathai di Bangkok, menyampaikan pada AFP bahwa tidak ada riset ilmiah yang membuktikan bahwa air hangat bisa menyembuhkan berbagai penyakit (tautan arsip).

Meskipun air dengan temperatur 50 sampai 70 derajat Celcius dapat membantu orang merasa lebih nyaman di udara yang dingin atau bahkan bisa membantu meringankan gejala sakit tenggorokan, "air hangat tidak bisa membunuh bakteri atau virus," kata Navaporn.

SaVanna Shoemaker, seorang ahli gizi asal Amerika Serikat, juga mengatakan bahwa meskipun terapi air hangat mungkin membawa dampaik baik bagi kesehatan seperti meningkatkan konsumsi air dan menurunkan kalori, namun air hangat "tidak bisa menyembuhkan atau mengobati kondisi kesehatan apapun" (tautan arsip).

"Sayangnya, saya hanya bisa menemukan sangat sedikit riset dan tidak ada studi dengan peer review yang membahas tentang terapi air hangat di Jepang," katanya pada AFP melalui email pada tanggal 11 Desember 2022.

AFP sebelumnya juga telah menyanggah klaim bahwa air hangat yang dapat menyembuhkan kanker dan soal bahaya minum air dingin.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami