Merlion, patung ikonik Singapura, pada tanggal 24 Januari 2019. ( AFP / Theodore Lim)

Foto lama beredar di unggahan menyesatkan mengenai wabah cacar monyet di Singapura

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari 15/07/2021 pukul 09:06
  • Diperbarui pada hari 15/07/2021 pukul 09:13
  • Waktu baca 2 menit
  • Oleh: AFP Singapura, AFP Indonesia
Sebuah tangkapan layar laporan berita yang menampilan sepasang foto telah dibagikan di berbagai unggahan di Facebook dengan klaim yang menyatakan kedua gambar tersebut menunjukkan orang yang terinfeksi virus cacar monyet di Singapura. Unggahan-unggahan itu juga mengklaim ada wabah cacar monyet baru pada tahun 2021. Klaim itu salah. Laporan berita itu aslinya diterbitkan pada tahun 2019, sedangkan kedua foto tersebut telah beredar secara daring di berbagai laporan tentang cacar monyet di Nigeria setidaknya sejak tahun 2018. Tidak ada laporan resmi mengenai wabah cacar monyet di Singapura per 15 Juli 2021. 

Tangkapan layar laporan berita tentang klaim wabah cacar monyet itu dibagikan di Facebook di sini pada tanggal 17 Juni 2021. 

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 15 Juli 2021

Status di unggahan tersebut berbunyi: "teman bagi tau, hati2 juga ya sis penyakit cacar monyet sdh tiba batm".

Tangkapan layar itu juga menampilkan unggahan Facebook lainnya dengan status berbunyi: "Hati2 Cacar Monyet sdh masuk ke Batam". 

Foto itu juga dibagikan dengan klaim serupa di Facebook di sini, di sini, di sini dan di sini

Gambar tersebut juga dibagikan dengan klaim mirip dalam bahasa Malaysia dan bahasa Cina

Akan tetapi, klaim itu salah. 

Laporan yang ditunjukkan di unggahan menyesatkan tersebut diterbitkan pada tahun 2019. 

Judul laporan berbahasa Inggris itu diterjemahkan ke bahasa Indonesia sebagai: "Pria Dites Positif Cacar Monyet di Singapura, 23 Orang Dikarantina Selama 21 Hari". 

Laporan tersebut diterbitkan di sini oleh World of Buzz, media yang berbasis di Malaysia, pada tanggal 10 Mei 2019. 

Kasus cacar monyet di Singapura itu juga dilaporkan oleh media yang berbasis di negara tersebut yaitu Channel NewsAsia pada tanggal 9 Mei 2019. 

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan kepada AFP pada tanggal 29 Juni 2021 bahwa: "Belum ada kasus cacar monyet yang terkonfirmasi yang dilaporkan ke kemenkes sejak kasus impor sebelumnya di tahun 2019."  

Kemenkes Singapura memantau penyakit menular di negaranya di sini

Sementara itu, direktur pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik dari Kementerian RI, Didik Budijanto, mengatakan kepada AFP pada tanggal 1 Juli 2021 bahwa tidak ada kasus cacar monyet terdeteksi di Indonesia pada tahun 2021. 

"Sampai saat ini cacar monyet belum ditemukan di Indonesia baik pada hewan maupun pada manusia, meski demikian tetap harus waspada terhadap potensi masuknya penyakit tersebut," katanya. 

Foto lama

Salah satu foto di unggahan menyesatkan yang memperlihatkan kaki seseorang merupakan ilustrasi di laporan ini mengenai cacar monyet di Nigeria oleh media berbasis di Amerika Serikat, Face2FaceAfrica, pada tanggal 17 Maret 2018. 

Foto lainnya yang menunjukkan tangan seseorang muncul di laporan jurnal Emerging Infectious Diseases di sini, yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, pada bulan Juni 2018. 

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul laporan itu adalah: "Kemunculan Kembali Cacar Monyet Manusia di Nigeria, 2017". 

Keterangan fotonya berbunyi: "Ruam papulopustular di tangan (A) ... pasien cacar monyet." 

AFP telah menerbitkan laporan periksa fakta mengenai kasus cacar monyet di Singapura di tahun 2019 di sini

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami