Video ini tidak memperlihatkan presiden Tiongkok menuntut Kalimantan sebagai 'jaminan utang'
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Senin 26/07/2021 pukul 11:57
- Diperbarui pada hari Senin 26/07/2021 pukul 12:05
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video Presiden Tiongkok Xi Jinping berpidato yang diklaim menunjukkan Xi meminta Kalimantan sebagai "jaminan utang" telah ditonton ratusan ribu kali di TikTok, Facebook dan YouTube. Klaim tersebut salah: subtitle di video tersebut berbeda dengan isi pidato Xi. Video itu memperlihatkan pidato Xi di hadapan DPR RI pada tahun 2013. Dalam pidatonya, pemimpin Tiongkok tersebut tidak menyebutkan Kalimantan maupun jaminan utang.
Video tersebut diunggah di TikTok di sini pada tanggal 15 Juli 2021, yang telah disaksikan lebih dari 8.000 kali.
Video itu memperlihatkan Presiden Tiongkok Xi Jinping memberikan pidato dalam bahasa Mandarin. dengan subtitle bahasa Indonesia berbunyi: "Dalam kunjungan ini, saya ingin meminta Presiden Jokowi Dodo mengembalikan utang negaranya kepada China.
"Dalam waktu yng sudah disepakati dalam nota kesepakatan yang sudah kita buat bersama dalam perjanjian investasi.
"China kepada Indonesia dalam pemenangan Jokowi Dodo pada pemilu kemarin serta modal pembangunan infrastruktur.
"Jika tidak, maka kami, atas nama otoriter pemerintah China akan mengambil alih kuasa Pulau Kalimantan sebagai jaminan utang Indonesia kepada pemerintah China. Kami tidak akan segan untuk melalui jalan militer dalam hal ini!!!"
Keterangan postingan itu berbunyi: "HOAX atau FAKTA??? china mau ambil alih pulau Kalimantan untuk jaminan hutang indonesia."
Teks yang ditempel di video juga menampilkan narasi serupa.
Tiongkok adalah investor asing terbesar kedua di Indonesia.
Menurut data terkini yang dirilis Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, utang Indonesia kepada Tiongkok mencapai sekitar 21,47 milyar dolar Amerika, menjadikan Tiongkok berada di posisi keempat perihal sumber utang luar negeri RI.
Video tersebut telah dilihat lebih dari 208.000 kali setelah muncul dengan klaim serupa di YouTube di sini, di sini dan di sini; dan di Facebook di sini, di sini dan di sini.
Namun klaim tersebut salah.
Pencarian kata kunci di Google menemukan video pidato Xi yang asli diunggah di sini di kanal YouTube milik CGTN, stasiun TV milik pemerintah Tiongkok, pada tanggal 3 Oktober 2013, dengan judul: "Presiden Xi Jinping memberikan pidato di gedung parlemen Indonesia."
Dalam beberapa detik pertama video, pembawa berita terdengar berkata dalam bahasa Inggris: "Ini tentu saja merupakan momen bersejarah dalam diplomasi antara Jakarta dan Beijing karena Xi Jinping mejadi pemimpin asing pertama — bukan hanya pemimpin Tiongkok pertama tapi juga pemimpin asing pertama yang memberikan pidato kepada para politisi di gedung parlemen Indonesia."
Momen yang terlihat di video menyesatkan cocok dengan menit ke-21:44 di video CGTN, di mana Xi berkata: "Presiden Susilo dan saya mengumumkan keputusan bersama untuk meningkatkan hubungan bilateral menjadi kerja sama strategis yang komprehensif, dengan maksud untuk membangun atas dasar sukses masa lalu dan menjadikan hubungan kita tumbuh menyeluruh dan mendalam."
Susilo Bambang Yudhoyono, yang menjabat sebagai presiden dari tahun 2004 dan 2014, digantikan oleh Jokowi pada bulan Oktober 2014.
Subtitle di video menyesatkan tidak sesuai dengan isi pidato Xi.
Transkrip pidato Xi, diterbitkan oleh China Daily, harian berbahasa Inggris milik pemerintah Tiongkok, di sini, menunjukkan ia tidak berbicara tentang Kalimantan maupun jaminan utang.
Berikut merupakan perbandingan tangkapan layar antara klip menyesatkan (kiri) dan video CGTN (kanan):
Pidato Xi di depan DPR RI juga diliput oleh Kompas dan Detik.com.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami