Minuman dingin dijual di Pantai Bondi di Sydney, Australia, pada tanggal 24 Februari 2016, ketika ramalan cuaca memprediksi adanya gelombang panas. ( AFP / Peter Parks)

Para pakar kesehatan membantah peringatan 'air es membuat perut buncit'

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari 07/10/2021 pukul 08:17
  • Diperbarui pada hari 12/10/2021 pukul 12:55
  • Waktu baca 1 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Berbagai postingan Facebook dan Twitter telah lama memperingatkan bahwa meminum air es dapat membuat lemak menumpuk dalam perut. Klaim tersebut salah. Para pakar kesehatan berkata bahwa tidak ada hubungannya antara meminum air es dan penimbunan lemak. 
   

"Semakin banyak air es yang kamu konsumsi, semakin banyak lemak yang menumpuk di perut kamu," demikian bunyi status unggahan Facebook pada tanggal 15 Februari 2017.

"Air es bisa membuat perut buncit dikarenakan untuk menghangatkan air es saat proses pencernaan dibutuhkan bantalan lemak.

"Semakin banyak anda mengkonsumsi air es maka semakin banyak pula bantalan lemak yang dibutuhkan untuk membuat air es menjadi hangat. Lemak pun akan semakin menumpuk di dalam perut."

Unggahan itu telah dibagikan lebih daripada 80 kali. 

Image
Tangkapan layar dari unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 26 September 2021

Klaim serupa juga dibagikan di sini dan di sini di Facebook, dan di sini di Twitter.

Akan tetapi, klaim tersebut salah.

Anjuran tersebut merupakan hoaks, kata Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, internis dan dekan Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia. 

"Tidak ada hubungannya minum air es dengan pembentukan lemak," ujarnya kepada AFP.

"Lemak menimbun karena kurang olahraga," katanya, dikarenakan "masukan kalori lebih banyak dari mengeluarkan kalori."

Sementara itu, dr. RA Adaninggar, internis di RS Adi Husada Undaan Wetan di Surabaya, juga berkata bahwa meminum air es tidak mengakibatkan penambahan berat badan. 

"Perut menjadi buncit karena adanya penumpukan cadangan energi berupa lemak di bawah kulit perut," katanya kepada AFP. 

"Bila energi yang digunakan lebih kecil dibanding energi yang masuk, maka akan terbentuk kelebihan cadangan energi yang bisa berasal dari lemak dan karbohidrat yang berlebihan yang tidak sebanding dengan penggunaannya."

Berbagai dokter juga membantah klaim tentang air es tersebut dalam postingan blog medis Alo Medika di sini dan Klik Dokter di sini

AFP sebelumnya telah membongkar klaim mirip tak berdasar, seperti meminum air dingin merusak fungsi organ tubuh dan meminum air dingin setelah makan mengakibatkan kanker.

12 Oktober 2021 Laporan ini diperbarui untuk menambahkan gelar profesor kepada salah satu nara sumber.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami