Video ini diambil di Bangladesh pada bulan Februari 2021, sebulan sebelum kapal raksasa memblokir Terusan Suez
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Senin 05/04/2021 pukul 11:30
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Hongkong, AFP Indonesia
- Terjemahan dan adaptasi AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video itu dibagikan pada tanggal 28 Maret 2021 di sini, di sebuah grup Facebook yang memiliki 15.000 anggota.
Sebagian keterangan unggahan itu berbunyi: “Lebih dari 300 kapal menunggu di Kanal Suez untuk transit.”

Lalu-lintas di Terusan Suez dibuka kembali tanggal 29 Maret 2021, nyaris sepekan setelah kapal kontainer raksasa Ever Given terjebak di sana dan menutup jalur penting perdagangan dunia itu, demikian AFP melaporkan di sini.
Video dengan klaim serupa telah ditonton lebih dari 200,000 kali setelah muncul di Facebook di sini, di sini dan di sini; serta di YouTube di sini.
Rekaman itu muncul juga dalam klaim serupa dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Mandarin, bahasa Prancis, bahasa Spanyol dan bahasa Portugis.
Akan tetapi, klaim tersebut salah. Video itu aslinya diambil di Bangladesh sebulan sebelum kapal Ever Given terjebak di Terusan Suez pada tanggal 23 Maret 2021.
Pencarian gambar terbalik di Google, dengan bantuan potongan-potongan gambar dari video di unggahan menyesatkan, menemukan bahwa video yang sama sebelumnya diunggah di sini oleh seorang pengguna LinkedIn di Bangladesh pada bulan Februari 2021.
Keterangan unggahan LinkedIn itu menyebutkan bahwa video itu direkam saat penerbangan dari Chittagong, kota pelabuhan Bangladesh, menuju ke ibukota negara, Dhaka.
Dalam sebuah pesan kepada AFP pada tanggal 1 April 2021, Sujeeva Salwatura, pengguna LinkedIn yang memegang jabatan “country head” di “Pacific International Lines (PTE)”, mengonfirmasi bahwa dialah perekam video itu.
“Saya merekamnya di sebuah penerbangan domestik dari kota pelabuhan Chittagong ke Dhaka, 23 Februari,” katanya.
Berikut perbandingan gambar unggahan yang menyesatkan (kiri) dan unggahan video asli di LinkedIn (kanan):

Pada tanggal 29 Maret 2021, Matsda2sh, media di Mesir, merespon klaim menyesatkan itu di media sosial dan juga menyimpulkan bahwa video itu pertama kali diunggah oleh Salwatura di Bangladesh pada bulan Februari 2021.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami