Ini foto ulat sutra dilihat dari mikroskop, bukan tungau Demodex
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Rabu 15/06/2022 pukul 12:02
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Foto itu dibagikan di Facebook di sini pada tanggal 21 Desember 2018.
Status unggahan itu berbunyi: "Apa kalian kesepian? Kurasa tidak. Demodex adalah jenis tungau yang hidup di wajah anda, dia adalah teman untuk selamanya."
Tungau Demodex adalah parasit mikro berkaki delapan yang biasa hidup di folikel rambut mamalia, termasuk manusia.
Demodex folliculorum dan Demodex brevis adalah dua spesies yang ditemukan di tubuh manusia, biasanya di bagian wajah, seperti pipi, hidung, dagu dan dahi.
Kebanyakan orang memiliki Demodex, tetapi biasanya mereka tidak berbahaya, kata pakar kesehatan. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, tungau tersebut dapat menyebabkan masalah kulit yang disebut demodikosis.
Foto yang sama masih beredar dengan klaim serupa di Facebook -- paling baru di bulan Mei 2022 di sini -- serta juga di Instagram di sini dan di Pinterest di sini.
Foto itu juga dibagikan beserta klaim mirip dalam bahasa Malaysia dan bahasa Inggris di Twitter, di mana unggahannya telah dicuitkan lebih dari 1.900 kali.
Namun, klaim tersebut salah.
Pencarian gambar terbalik di Google menemukan foto tersebut sebelumnya telah dipublikasikan di situs web agensi foto stok Alamy di sini.
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, keterangan foto Alamy itu sebagian tertulis: "Ulat sutra. Mikrograf pemindai elektron (SEM) berwarna dari kepala ulat sutra (Bombyx mori). Ulat sutra menggunakan mulut kunyah (tengah atas) untuk memakan daun murbei."
Keterangan gambar itu juga menyebut foto itu telah diperbesar 25 kali bila dicetak dengan lebar 10 cm.
Menurut situs web Alamy, foto itu diambil pada tanggal 19 Mei 2004, dan menyebutkan sumbernya dari Science Photo Library.
Berikut tangkapan layar foto asli di situs web Alamy:
Foto ulat sutra itu juga bisa dilihat di situs web Science Photo Library di sini.
Baik Alamy maupun Science Photo Library memberikan kredit foto kepada Eye of Science, sepasang fotografer di Jerman yang berspesialisasi di bidang fotografi mikro.
Foto ulat sutra itu bisa dilihat di buku koleksi foto mikro serangga yang diterbitkan Eye of Science ini, yang berjudul "Metamorphosis".
Foto itu berdampingan dengan foto ngengat sutra, yang merupakan versi dewasa binatang itu.
Larva ulat sutra panjangnya sekitar 2 mm hingga 3 mm ketika baru menetas memiliki dan dapat mencapai panjang maksimum 75 mm selama periode pertumbuhan 45 hari.
Sebaliknya, Demodex atau tungau wajah adalah makhluk yang jauh lebih kecil, berukuran antara 0,15 mm dan 0,4 mm.
Jika dilihat dengan mikroskop, tubuh Demodex terlihat agak transparan.
Situs web Science Photo Library juga memuat foto mikro berwarna tungau Demodex, seperti ini dan ini -- kedua foto itu telah diperbesar ratusan kali.
Berikut gambar tungau Demodex yang diunggah di situs web Science Photo Library:
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami