Ini video seorang model Jepang, bukan robot penyambut penumpang di bandara Tokyo

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Rabu 14/09/2022 pukul 07:37
  • Diperbarui pada hari Rabu 14/09/2022 pukul 08:05
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video telah ditonton puluhan ribu kali sesudah beredar di berbagai unggahan medsos yang mengklaim tayangan itu memperlihatkan robot wanita yang ditugaskan untuk menyapa dan merangkul pengunjung di bandara Tokyo, Jepang. Namun klaim itu salah. Klip itu memperlihatkan seorang model Jepang yang berperan sebagai robot dan mengadakan acara pelukan gratis (free hug) di Tokyo pada tahun 2019. Video itu diambil di luar Stasiun Shimokitazawa di ibu kota Jepang, bukan di bandara Tokyo.

Video itu telah diunggah di Facebook di sini pada tanggal 8 Januari 2022 dan telah ditonton lebih dari 20.000 kali.

"Icon Robot cantik petugas bandara tokyo jepang yang bertugas menyambut hingga memeluk pengunjung., Kira-kira kalo di indonesia ada bakalan awet gak ya..atau malah auto hilang?" demikian bunyi status Facebook tersebut.

Tayangan berdurasi satu menit itu memperlihatkan seorang wanita melambaikan tangan dan menggerakkan kepala seperti robot, lalu berpelukan dengan sejumlah orang satu per satu.

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 13 September 2022

Video itu telah ditonton lebih dari 38.000 kali setelah dibagikan dengan klaim serupa di Facebook di sini dan di sini, di YouTube di sini dan di sini, di Twitter di sini dan di sini, serta di TikTok di sini.

Klip itu juga disebarkan dengan klaim tentang robot Jepang dalam bahasa Thailand dan bahasa Mandarin.

Namun, klaim tersebut salah.

Pencarian gambar terbalik dan kata kunci di Google menemukan postingan ini dari akun Twitter @saotvos pada tanggal 29 Oktober 2019.

Nama akun Twitter berbahasa Jepang itu jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya: "SAORI sang Kakak Android".

Cuitan itu menyertakan tangkapan layar video YouTube yang menunjukkan wanita yang sama dengan pakaian yang sama.

Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, cuitan berbahasa Jepang itu artinya: "Belum terlalu lama, tapi saya sudah mendapat 10.000 subscriber. Terima kasih. Dan video pelukan gratis itu telah ditonton 310.000 kali. Luar biasa!"

Tayangan video itu awalnya diunggah di saluran YouTube milik wanita tersebut sebelum akhirnya dihapus. Arsip video itu, yang bisa dilihat di sini, menunjukkan video itu diunggah pada tanggal 12 Oktober 2019.

Berikut perbandingan tangkapan layar video di salah satu unggahan menyesatkan (kiri) dan gambar YouTube yang diunggah di Twitter (kanan), dengan bagian-bagian sepadan ditandai oleh AFP.

Image
Perbandingan tangkapan layar video di salah satu unggahan menyesatkan (kiri) dan gambar YouTube yang diunggah di Twitter (kanan)

Model Jepang

Pencarian lebih lanjut di Google menemukan artikel ini, yang diterbitkan pada tanggal 27 Oktober 2019 oleh Yutura, situs web Jepang yang meliput topik yang trending di YouTube.

Artikel berbahasa Jepang itu sebagian tertulis: "Gadis Android ... mendapat perhatian setelah mengunggah video di YouTube berjudul '[Shimokitazawa] Saya mencoba memberikan pelukan gratis sebagai android [Gadis Android]' pada tanggal 12 Oktober 2019.

"Apakah dia benar android? Nyatanya dia manusia. Ia adalah Saori Takayama, seorang model yang memakai nama 'Kakak Android' dan berperan seperti robot manusia."

Takayama adalah model Jepang yang menjadi terkenal di Jepang dan luar negeri karena penampilannya sebagai robot manusia di acara Tokyo Game Show 2017, menurut wawancara dengan almamaternya, Kyoto Sangyo University.

Menurut informasi di akun Instagram Takayama, dia adalah seorang "seniman" yang bekerja lepas sebagai aktor android.

Dia telah berperan sebagai android dalam dua iklan film pendek, "Christmas in 2042" (Natal di tahun 2042) dan "Sakura in 2045" (Sakura di tahun 2045).

Dalam sebuah postingan blog yang ia terbitkan dan cuitkan pada tanggal 16 Oktober 2019, Takayama menulis tentang "berperan sebagai android" dalam acara pelukan gratis (free hug) yang ia adakan di luar Stasiun Shimokitazawa.

Takayama terlihat mengenakan gaun hitam-putih yang sama di beberapa postingan media sosialnya, seperti di sini di YouTube dan di sini di Instagram, serta di sampul bukunya.

Bukan di bandara Tokyo

AFP menemukan bahwa video itu benar direkam di luar Stasiun Shimokitazawa di Tokyo -- bukan di bandara ibu kota Jepang, seperti yang diklaim di beberapa unggahan menyesatkan.

Berikut perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan citra Google Street View (kanan), dengan fitur sepadan dilingkari oleh AFP:

Image
Comparison of the misleading video (left) and the exact location tagged on Google Maps (right)

AFP sebelumnya membongkar klaim serupa yang menggunakan video Takayama lainnya, yang diambil dalam satu acara Tokyo Game Show 2017.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami