Postingan sebar narasi salah bahwa PDI-P 'resmi tunjuk Ahok jadi cawapres Ganjar'

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Jumat 30/06/2023 pukul 07:21
  • Diperbarui pada hari Rabu 07/02/2024 pukul 16:53
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Di bulan Juni 2023, muncul sebuah video dengan klaim salah bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) telah resmi mencalonkan mantan gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama -- juga dikenal sebagai Ahok -- sebagai calon wakil presiden partai tersebut untuk Pemilu Presiden 2024. Video itu telah ditonton ratusan ribu kali. Meskipun PDI-P telah menunjuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, hingga akhir bulan Juni 2023, mereka belum menunjuk pendampingnya. Seorang politisi senior PDI-P dan staf Ahok menyatakan kepada AFP bahwa klaim tersebut salah.

Video itu diunggah di TikTok di sini pada tanggal 8 Juni 2023,  di mana video itu telah ditonton lebih dari 206.000 kali.  

Tulisan ditempel di atas video berbunyi: "ibu megawati Resmi umumkan Ganjar & Ahok sebagai pasangan capres dan cawapres."

Image
Tangkapan layar postingan sesat, diambil pada tanggal 21 Juni 2023

Video itu juga menampilkan beberapa foto: ketua umum PDI-P Megawati Sukarnoputri, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama, alias Ahok, serta juga logo PDI-P. 

Audio berbahasa Indonesia dalam klip berdurasi 59 detik itu terdiri dari dua bagian.

Bagian pertama, dari awal video hingga detik ke-16, terdengar suara Megawati mengatakan, "Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, menetapkan saudara Ganjar Pranowo sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan."

Sementara bagian kedua, dimulai dari detik ke-17 hingga video selesai, terdengar Megawati berujar: "Sudah jadi kader PDI Perjuangan, namanya BCP, Basuki Tjahaja Purnama, terkenal namanya Ahok. Masak gak boleh ya. Namanya mau Aseng, mau Ahok."

Video dengan klaim serupa telah ditonton lebih dari 806.000 kali selepas beredar di bulan Juni di postingan TikTok ini dan ini, postingan YouTube ini, serta postingan Facebook ini

Belum ada pengumuman cawapres

PDI-P mengumumkan pencalonan Ganjar sebagai presiden pada hari Jumat, 21 April 2023, seperti diberitakan situs web partai dan unggahan Instagram pada hari yang sama (tautan arsip ini dan ini).

Pencarian kata kunci menemukan bahwa per tanggal 30 Juni 2023, belum ada pengumuman resmi dari PDI-P siapa cawapres Ganjar. 

Staf pribadi Ahok, Sakti Budiono, mengatakan kepada AFP melalui WhatsApp pada tanggal 22 Juni 2023 bahwa klaim yang beredar adalah "hoaks".

Andreas Hugo Pareira, politisi senior PDI-P, juga mengirim pesan WhatsApp kepada AFP di hari yang sama bahwa partai berlambang banteng itu belum mengumumkan pendamping Ganjar.

Audio tidak berhubungan

AFP menemukan bahwa cuplikan audio diambil dari dua pidato Megawati dalam dua kesempatan berbeda, yakni bulan April 2023 dan bulan Agustus 2019.

Bagian pertama diambil dari acara PDI-P ketika Megawati mengumumkan Ganjar sebagai capres partainya pada tanggal 21 April 2023.

Ini sesuai dengan pidato Megawati yang terdengar pada menit 35:49 video Kompas TV, yang adalah siaran langsung acara pengumuman tersebut (tautan arsip).

Pada kesempatan itu, Megawati berkata: "Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai, untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan."

Pengumuman Megawati itu juga dilaporkan oleh Tribunnews di sini (tautan arsip). 

Sementara itu, bagian kedua audio klip diambil dari pidato Megawati saat kongres partai pada tanggal 8 Agustus 2019, di mana mantan presiden RI itu berbicara tentang bergabungnya Ahok dengan PDI-P.

Bagian itu sesuai dengan apa yang dikatakan Megawati dalam video Kompas TV ini, dimulai dari detik kedua (tautan arsip).

"Sudah jadi kader PDI Perjuangan, namanya BCP, Basuki Tjahaja Purnama, terkenal namanya Ahok," kata Megawati. "Saya suka heran ya, kita ini bicara soal Pancasila, gotong royong. Katanya itulah yang namanya dasar falsafah negara kita. Iya, terus, masa nggak boleh ya. Namanya mau Aseng, mau Ahok, mau Bajo, mau apa. Kalau dia warga negara Indonesia, ya sudahlah."

Pidato yang sama juga diliput oleh Metro TV, diunggah di kanal YouTube mereka di hari yang sama (tautan arsip).  

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami