Foto dalam unggahan TNI tak ada kaitannya dengan demonstran di Pulau Rempang

  • Diterbitkan pada hari Selasa 26/09/2023 pukul 13:05
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Dua foto yang menunjukkan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dikelilingi warga yang tampak antusias dibagikan dalam unggahan Pusat Penerangan (Puspen) TNI di bulan September 2023 tentang TNI "merangkul" demonstran di Pulau Rempang. Foto itu diunggah setelah demonstran dan aparat keamanan bentrok di Rempang pada tanggal 11 September 2023 dan setelah Yudo dikritik terkait instruksinya agar prajurit "memiting" para demonstran. Aslinya, foto-foto itu menunjukkan kehadiran panglima TNI dalam dua acara lain di Pulau Jawa sebelum protes di Rempang terjadi.

Dua foto yang menampilkan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di tengah kerumunan masyarakat yang terlihat antusias dibagikan di sini oleh akun resmi Puspen TNI di X, yang dulu bernama Twitter, pada tanggal 17 September 2023.

"TNI Merangkul Pendemo di Rempang," tulis keterangan dalam unggahan itu, yang telah disukai lebih dari 1.170 kali.

Unggahan itu tampaknya adalah respons atas kritik yang dilontarkan kepada TNI setelah beredarnya video Yudo, di mana dia memberikan instruksi kepada prajurit untuk "memiting" demonstran di Pulau Rempang, Kepulauan Riau (tautan arsip ini dan ini).

Image
Tangkapan layar dari unggahan sesat, diambil pada tanggal 18 September 2023

Pada 11 September 2023, sekitar seribu demonstran bentrok dengan aparat keamanan di Rempang saat aksi memprotes rencana relokasi penduduk untuk mendukung proyek investasi di pulau itu (tautan arsip). Proyek pembangunan pabrik kaca senilai Rp175 triliun akan berdampak pada 7.500 warga setempat.

Unggahan di X tersebut juga menautkan artikel ke laman TNI yang menggunakan salah satu foto tersebut. Artikel berjudul "TNI Merangkul Pendemo di Rempang" itu mengklaim bahwa instruksi Yudo disalahtafsirkan.

Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono dikutip mengatakan: "Terkait bahasa piting memiting itu sebenarnya hanya bahasa prajurit, karena disampaikan di forum prajurit, yang berarti setiap prajurit 'merangkul' satu masyarakat agar terhindar dari bentrokan."

Unggahan serupa juga dibagikan akun Instagram Puspen TNI di sini, yang telah disukai lebih dari 2.200 kali.

Baik unggahan di media sosial dan artikel di laman TNI telah dihapus.

Foto tersebut juga dibagikan dalam unggahan serupa di X di sini dan sini.

Namun, foto-foto itu tak berkaitan dengan demonstrasi di Rempang dan diambil sebelum aksi protes terjadi.

Foto di Jawa Barat

Pencarian gambar terbalik Google menemukan bahwa foto pertama dipublikasikan di sebuah laporan yang diterbitkan Okezone pada tanggal 28 Agustus 2023 (tautan arsip).

Artikel berita itu melaporkan bahwa Yudo menghadiri bakti kesehatan dan sosial di sebuah gedung olahraga di Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, dua hari sebelumnya.

Berikut adalah tangkapan layar perbandingan gambar di unggahan sesat (kiri) dan foto asli dari Okezone (kanan):

Image
Tangkapan layar perbandingan foto di unggahan sesat (kiri) dan foto asli dari Okezone (kanan)

Foto tersebut juga dibagikan di akun Instagram Puspen TNI di sini dengan keterangan tentang agenda bakti kesehatan dan sosial di hari yang sama (tautan arsip).

Foto di Jawa Timur

Pencarian gambar terbalik lainnya di Google menemukan bahwa foto kedua dipublikasikan dalam laporan berita Bangsa Online pada tanggal 11 Maret 2023 (tautan arsip).

Laporan tersebut menyebut Yudo mengunjungi kampung halamannya di Madiun, Jawa Timur, sembari memberikan bantuan ke masyarakat tidak mampu.

Di bawah ini adalah tangkapan layar perbandingan antara foto kedua di unggahan sesat (kiri) dan foto asli dari Bangsa Online (kanan):

Image
Tangkapan layar perbandingan foto di unggahan sesat (kiri) dan foto asli dari Bangsa Online (kanan)

Bangsa Online mengonfirmasi ke AFP lewat surel bahwa foto tersebut diambil ketika Yudo mengunjungi Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.

"Dipastikan foto tersebut karya wartawan kami yang ada di Madiun, Hendro Suhartono," ujar mereka.

Yudo kemudian meminta maaf atas ucapannya tentang "memiting" demonstran, sebagaimana diberitakan oleh Kantor Berita Antara dan Kompas TV pada tanggal 19 September 2023 (tautan arsip di sini dan sini).

Menurut penjelasan Yudo, kata "piting" itu adalah suatu perumpamaan agar para prajurit tidak menggunakan senjata untuk meredam massa yang ricuh. "Saya pikir, dipiting lebih aman, karena memang kami tidak punya alat," katanya.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami