Video menunjukkan tanah longsor di Jepang pada tahun 2021, bukan 'banjir di Libya pada tahun 2023'

Sebuah video tanah longsor telah ditonton ratusan ribu kali selepas beredar dengan klaim salah bahwa video tersebut direkam di Libya saat negara itu dilanda banjir bandang pada bulan September 2023. Video tersebut sebenarnya menunjukkan tanah longsor di Shizuoka, Jepang, pada bulan Juli 2021.

Video berdurasi 18 detik itu dibagikan pada tanggal 14 September 2023 di SnackVideo di sini, di mana ia telah ditonton lebih dari 199,000 kali.

"Video Detik-Detik Banjir Bandang Terjadi," bunyi tulisan yang disematkan di atas video. "Pristiwa banjir bandang yang terjadi pada lybia, terlihat banjir yang cukup mengrikan sampai rumah dan mobil daerah sekitar di sapu bersi."

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada tanggal 22 September 2023

Postingan itu diunggah selang beberapa hari setelah hujan deras akibat Badai Daniel membobol dua bendungan di kota pesisir Derna di Libya pada tanggal 10 September 2023, mengakibatkan banjir bandang menerjang pusat kota dan daerah sekitarnya.

Bencana itu menewaskan lebih dari 3,500 orang, dan ribuan lainnya hilang.

Video itu juga dibagikan dengan klaim serupa di TikTok dan Instagram, di mana video tersebut telah disaksikan sebanyak lebih dari 12.400 kali.

Unggahan mirip juga beredar dalam bahasa Inggris, bahasa Prancis dan bahasa Spanyol.

Namun, klip yang beredar online tidak ada kaitannya dengan bencana di Libya.

Tanah longsor di Jepang

Melalui pencarian gambar terbalik di Google, AFP menemukan video itu muncul dalam kompilasi video yang diposting di YouTube pada tanggal 3 Juli 2021 oleh surat kabar Jepang, Sankei News (tautan arsip).

Menurut judul video itu, rekaman itu menunjukkan tanah longsor di Izusan, di kota Atami, prefektur Shizuoka, Jepang, pada tanggal 3 Juli 2021.

Klip pertama dalam kompilasi ini berdurasi sekitar 27 detik dan adalah versi lebih panjang rekaman yang disebarkan dalam unggahan sesat. Klip itu dikreditkan pada kantor berita EyePress (tautan arsip).

AFP melaporkan bahwa tanah longsor melanda sebagian kota Atami setelah hujan lebat berhari-hari.

Sebelum bencana terjadi, kota yang terletak sekitar 90 km barat daya Tokyo ini mengalami curah hujan sebesar 313 mm dalam 48 jam -- lebih tinggi dari rata-rata total curah hujan bulanan pada bulan Juli sebesar 242.5 mm, menurut lembaga penyiaran publik NHK, seperti dilansir AFP.

Video dan foto serupa juga muncul dalam laporan berita media asing, seperti ini, ini dan ini (tautan arsip ini, ini dan ini).

Penelusuran kata kunci di Google menemukan artikel yang diterbitkan di situs Climate Adaptation Platform pada tanggal 8 Juli 2021 yang memuat peta -- yang merupakan milik Otoritas Informasi Geospasial Jepang -- yang menunjukkan lintasan tanah longsor (tautan arsip ini dan ini).

Pencarian selanjutnya di situs web Otoritas Informasi Geospasial Jepang menemukan sebuah artikel dengan beberapa gambar dan peta yang merinci tanah longsor tersebut (tautan arsip).

Informasi tersebut membantu AFP bisa menemukan lokasi yang terlihat dalam video di Google Maps (tautan arsip).

Berikut perbandingan tangkapan layar video di postingan sesat (kiri) dan tampilan lokasi di Google Maps (kanan), dengan fitur sepadan ditandai AFP:

Image
Perbandingan tangkapan layar video di postingan sesat (kiri) dan tampilan lokasi di Google Maps (kanan)

AFP sebelumnya telah menyanggah misinformasi lain seputar banjir di Libya.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami