Ini video umat muslim salat waktu gempa di Suriah, bukan 'saat gempa Maroko'

Sebuah video telah ditonton jutaan kali selepas beredar dengan klaim salah bahwa video itu menunjukkan umat muslim di Maroko yang tetap salat saat gempa bumi hebat mengguncang negeri itu pada bulan September 2023. Video tersebut sebenarnya muncul dalam laporan tentang salat di sebuah masjid di Suriah saat gempa bumi melanda di bulan Februari 2023.

"Muslim di Maroko tetap melaksanakan sholat berjamaah ketika gempa melanda," tulis keterangan pada postingan Facebook ini, yang diunggah pada tanggal 10 September 2023.

Postingan tersebut juga menyertakan sebuah video berdurasi satu menit dan 37 detik yang menunjukkan barisan orang sedang salat dalam sebuah ruangan. Rekaman itu telah ditonton 2,2 juta kali.

Pada detik ke-32, cahaya di dalam ruangan mulai terlihat berkedip-kedip dan akhirnya mati total, mode malam hitam-putih pada kamera kemudian menyala. Video tersebut tampak bergoyang-goyang namun tak ada yang meninggalkan ruangan dan salat terus berlangsung.

Stiker yang menempel di atas video tersebut berbunyi: "Detik-detik gempa landa Maroko. KETIKA SEDANG SHOLAT".

Teks pada stiker yang lain di atas video, tertulis dalam bahasa Arab, dan berbunyi: "Lihat orang yang salat di masjid, detik-detik gempa Maroko."

Image
Tangkapan layar postingan salah, diambil pada 20 September 2023

Video tersebut diposting beberapa hari setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Provinsi Al-Houz, sebelah selatan kota Marrakesh, Maroko, pada tanggal 8 September 2023.

Gempa -- berkekuatan 6,8 magnitudo tersebut yang adalah gempa bumi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Maroko -- yang memakan 2.900 korban jiwa dan menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Video tersebut telah ditonton lebih dari 12 juta kali setelah dibagikan dengan klaim serupa di YouTube, Instagram, TikTok di sini dan sini, SnackVideo dan X, dulunya dikenal sebagai Twitter.

Postingan serupa juga dibagian dalam bahasa Serbia dan bahasa Arab.

Gempa Suriah

Gabungan pencarian gambar terbalik dan kata kunci di Google dan Yandex menemukan bahwa video tersebut telah beredar di beberapa laporan berita tentang gempa besar di Turki dan Suriah pada bulan Februari 2023.

Al Jazeera Syria mempublikasikan rekaman video di Facebook resmi mereka pada 26 Februari 2023, dengan keterangan berbahasa Arab yang berbunyi: "Video ini mendokumentasikan detik-detik awal gempa Hatay pada tanggal 20 Februari di Masjid Al-Farouq di kota Al-Dana, Idlib" (tautan arsip).

Hatay adalah sebuah provinsi di bagian selatan Turki, yang dekat perbatasan dengan Suriah, sementara Al-Dana adalah sebuah kota di Provinsi Idlib, di bagian utara Suriah.

Pada tanggal 20 Februari 2023, gempa berkekuatan 6,4 magnitudo mengguncang Hatay dan Suriah bagian utara, mengakibatkan enam orang meninggal dunia dan menyebabkan kepanikan baru, menurut laporan AFP. Gempa pada hari itu terjadi sekitar dua minggu setelah gempa dahsyat tanggal 6 Februari yang telah memakan 45.000 korban jiwa di kedua negara.

Berikut perbandingan tangkapan layar video dari postingan sesat (kiri) dan video dari Al Jazeera Syria (kanan):

Image
Tangkapan layar perbandingan video dalam postingan sesat (kiri) dan video dari Al Jazeera Syria (kanan)

Video tersebut juga muncul dalam laporan berita koran Yeni Safak dari Turki tanggal 26 Februari 2023 (tautan arsip). Menurut laporan tersebut, video adalah rekaman CCTV di Masjid Al-Farouq, di Al-Dana, Suriah, saat gempa tanggal 20 Februari 2023.

Bagian dalam masjid yang terlihat di video tampak serupa dengan rekaman video Masjid Al-Farouq, yang disiarkan oleh Al Jazeera Mubasher di Facebook pada tanggal 2 April 2022 (tautan arsip).

Berikut perbandingan tangkapan layar video di postingan sesat (kiri) dan rekaman video dalam masjid dari Al Jazeera Mubasher (kanan), dengan fitur-fitur serupa ditandai oleh AFP:

Image
Perbandingan tangkapan layar video di postingan sesat (kiri) dan rekaman video dalam masjid dari Al Jazeera Mubasher (kanan)

AFP sebelumnya juga menyanggah hoaks seputar gempa Maroko di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami