
Ini video semburan lumpur di Surabaya, bukan 'gunung api aktif yang tiba-tiba muncul'
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Selasa 21/11/2023 pukul 07:41
- Diperbarui pada hari Selasa 21/11/2023 pukul 08:22
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video itu ditonton lebih dari 182.000 selepas dibagikan di sini oleh akun YouTube terverifikasi bernama Cakra Panorama pada tanggal 7 Oktober 2023.
"Viral di Surabaya!! Tiba-tiba muncul gunung api aktif di tengah kota Surabaya, Jatim," tulis keterangan unggahan.
Tayangan berdurasi hampir 13 menit itu memperlihatkan gundukan tanah berlumpur di dekat kawasan padat penduduk.
Pada detik ke-28, pria yang mengambil video memperlihatkan satu bagian tanah berlumpur itu dari dekat lalu mengatakan "bekas kawahnya guys...gunung api yang masih aktif".

Indonesia sering mengalami aktivitas seismik dan vulkanik karena posisinya di "Cincin Api" Pasifik, tempat lempeng tektonik bertabrakan (tautan arsip).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 120 gunung berapi aktif -- atau lebih dari sepersepuluh dari total gunung berapi aktif di dunia (tautan arsip).
Video lain yang memperlihatkan tempat yang sama di Surabaya telah ditonton lebih dari 3,1 juta kali selepas dibagikan dengan narasi yang mirip di sini dan di sini di YouTube, dan di sini dan di sini di TikTok.
Beberapa pengguna medsos terlihat percaya dengan klaim gunung api itu.
"Hati2 bang itu gunung asli yang aktif," tulis salah satu komentar di video yang diunggah di YouTube.
"Jika meletus sgt berbahaya," tulis komentar lainnya.

Namun, sejumlah ahli telah membantah klaim bahwa itu adalah video gunung api aktif.
Sumur minyak tua
"Itu mud volcano sama dengan semburan lumpur," Amien Widodo, geolog di Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya, mengatakan kepada AFP pada tanggal 9 November 2023 (tautan arsip ini dan ini).
Amien mengatakan meskipun disebut "mud volcano" -- "volcano" artinya gunung berapi dalam bahasa Indonesia -- tempat itu tidak seperti gunung berapi yang mengeluarkan magma atau batuan cair pijar (tautan arsip)
"Tidak berbahaya," katanya.
Amien menambahkan lumpur yang terlihat di video YouTube itu berasal dari sumur minyak tua yang dibor Belanda pada tahun 1880-an. "Lumpurnya terus menerus meluap tapi dalam jumlah yang kecil," katanya.
Dalam artikel yang ditulisnya di tahun 2019, Amien menjelaskan bahwa Belanda memulai eksplorasi minyak di Surabaya pada tahun 1886 dan mengoperasikan sejumlah sumur sebelum akhirnya mereka tinggalkan pada tahun 1937 (tautan arsip).
Hendra Gunawan, ketua PVMBG, juga membantah klaim-klaim yang beredar di medsos tentang gundukan tanah di Surabaya itu (tautan arsip).
"Kemungkinan lumpur dari bekas lubang bor jaman Belanda," Hendra mengatakan kepada AFP.
US Geological Survey (USGS), lembaga geologi AS, menyebut bahwa "meskipun mud volcanoes kadang dapat erupsi dengan dampak yang dahsyat, sebagian besar tidak berbahaya" (tautan arsip).
AFP berhasil menemukan lokasi gundukan tanah di video YouTube pada Google Maps di sini (tautan arsip).
Lokasi tersebut di Google Maps ditandai sebagai "Gunung Anyar Mud Volcano".
Berikut tangkapan layar tampilan satelit Gunung Anyar Mud Volcano di Google Maps. AFP menandai nama tempat tersebut dengan lingkaran kuning.

Berikut perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan tampilan satelit Gunung Anyar Mud Volcano di Google Maps (kanan), dengan objek yang sama ditandai AFP:

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami