Ini video arak-arakan jenazah Lukas Enembe, bukan 'demo meminta keadilan' kasus pembunuhan di Cirebon

  • Diterbitkan pada hari Jumat 14/06/2024 pukul 12:13
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Video arak-arakan jenazah Gubernur Papua Lukas Enembe beredar dengan klaim salah bahwa rekaman itu menunjukkan demo menuntut keadilan atas Pegi Setiawan yang ditahan atas kasus pembunuhan di Cirebon. Video tersebut direkam pada bulan Desember 2023 di provinsi Papua, beberapa bulan sebelum polisi menangkap Pegi.

"Merinding!! Suasana Kota Cirebon 1 Juni 2024 Meminta Keadilan Sila ke-5," tulis teks di video TikTok yang diunggah pada 1 Juni 2024.

Klip itu menampilkan orang-orang berkerumun di jalan, sementara teks di unggahan tersebut tertulis, "cari ke adiln jangn ad korban lagi semangat netizen tapi ini cirebon mn aku orang cirebon ko nga paham y bener in demi almarhum vina eki dan ke adiln buat pegi."

Teks tadi merujuk pada Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky, sepasang remaja yang dibunuh di Cirebon, Jawa Barat, pada bulan Agustus 2016. Teks tersebut juga menyebut Pegi Setiawan, pria yang ditangkap pada 21 Mei dan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan (tautan arsip). Pegi sendiri mengklaim bahwa ia tak terlibat (tautan arsip).

Image
Tangkapan layar unggahan misinformasi, diambil pada 11 Juni 2024

AFP sebelumnya telah menyanggah misinformasi terkait kasus pembunuhan itu di sini.

Polisi mengungkap bahwa Pegi adalah salah satu dari 11 anggota geng motor yang bertanggung jawab atas pembunuhan Vina dan Eki (tautan arsip).

Delapan anggota geng lainnya telah mendapat vonis hukuman. Tujuh di antaranya divonis penjara seumur hidup, sedangkan satu orang telah dibebaskan pada 2020 setelah menjalani empat tahun dari delapan tahun masa tahanan (tautan arsip).

Video sama juga beredar dengan klaim serupa di Facebook di sini dan sini, dan di YouTube di sini, menghimpun lebih dari 4.000 penonton.

Namun, rekaman itu sebenarnya menunjukkan arak-arakan jenazah Lukas Enembe, mantan Gubernur Papua yang meninggal pada bulan Desember 2023.

Arak-arakan jenazah

Pencarian gambar terbalik Google menemukan bahwa klip yang digunakan di video sesat, juga digunakan di video berita Kontan tentang pemakaman Lukas yang diunggah 28 Desember 2023 (tautan arsip).

Potongan video misinformasi bisa dilihat di detik ke-20 di video Kontan.

Keterangan di video tersebut tertulis, "Masyarakat mengarak jenazah Enembe dari Bandara menuju ke Stakin Jayapura untuk disemayamkan dan kemudian dibawa ke kediaman pribadi Lukas Enembe di Kota Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua."

Di bawah ini adalah perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan video berita Kontan (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan video berita Kontan (kanan)

Media lokal melaporkan bahwa arak-arakan jenazah itu berlangsung dari Bandara Sentani ke salah satu sekolah teologi di kota tersebut (tautan arsip).

Beberapa kesamaan antara video Kontan dengan video sesat -- yakni papan baliho, pola di sisi jembatan, dan gedung Hotel Horison Express Sentani -- juga mengonfirmasi bahwa klip tersebut direkam di provinsi Papua.

Berikut adalah perbandingan beberapa kesamaan antara video Kontan (kiri), tampilan Google Street View jalan tempat arak-arakan jenazah Lukas (kanan atas), dan gambar Hotel Horison Express Sentani yang diambil dari akun Instagram mereka (kanan bawah):

Image
Perbandingan beberapa kesamaan antara video Kontan (kiri), tampilan Google Street View jalan tempat arak-arakan jenazah Lukas (kanan atas), dan gambar Hotel Horison Express Sentani yang diambil dari akun Instagram mereka (kanan bawah)

Lukas Enembe sendiri meninggal akibat gagal ginjal pada 26 Desember 2023. Saat itu, ia tengah menjalani masa hukum delapan tahun penjara atas kasus korupsi.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami