
Misinformasi tentang atap bioskop runtuh saat penayangan film 'Final Destination' di Filipina beredar di media sosial
- Diterbitkan pada hari 05/06/2025 pukul 05:33
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Udah ada yang tau beritanya? Langit2 bioskop di Filipina roboh pas penayangan mvs Final Destination 6, bener2 ultimate experience," tulis postingan yang diunggah di Facebook pada 26 Mei 2025.
Video berdurasi dua menit dalam postingan itu menunjukkan puluhan orang tampak panik saat air tumpah dari atap sebuah bioskop, terlihat sejumlah bagian atap bioskop juga berjatuhan.

"Final Destination: Bloodlines", sekuel terbaru dari serial horor tersebut, menduduki puncak tangga box office Amerika Utara setelah dirilis pada pertengahan Mei (tautan arsip).
Klaim serupa tentang bioskop yang runtuh saat penayangan Final Destination juga beredar di X, Instagram dan TikTok juga dalam bahasa India.
Meski memang insiden atap ambruk saat penayangan film Final Destination terjadi di Buenos Aires, ibukota Argentina, pada bulan Mei, video yang beredar di media sosial tidak ada hubungannya dengan klaim tentang film itu (tautan arsip).
Sebuah pencarian gambar terbalik dengan menggunakan potongan gambar menemukan laporan-laporan berita dari bulan Juni 2015 sudah pernah membagikan video itu, termasuk ABC7 News sebuah jaringan televisi asal Amerika Serikat (tautan arsip).
"Enam orang dilaporkan terluka pada Senin malam di Cebu, Filipina ketika sebagian langit-langit ruang bioskop Ayala Center Cebu runtuh setelah kebocoran air yang serius," tulis laporan itu, merujuk pada sebuah kota di Filipina tengah.
Disebutkan dalam laporan bahwa 350 orang di ruangan tersebut sedang menghadiri acara peluncuran ulang sebuah merek.

Rekaman insiden yang diambil dari sudut yang berbeda juga muncul dalam laporan-laporan media Filipina seperti Sunstar dan Rappler (tautan arsip di sini dan sini).
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami