Teks terjemahan keliru digunakan untuk membagikan video Kim Jong Un sebagai dukungan terhadap Dedi Mulyadi

  • Diterbitkan pada hari 05/06/2025 pukul 11:10
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan kebijakan untuk mengirim siswa yang dianggap bermasalah ke barak militer guna menjalani pelatihan karakter, beredar video yang berisi klaim bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendukung program tersebut. Padahal, teks terjemahannya tidak akurat. Kim sebenarnya sedang berpidato tentang pentingnya persiapan militer.

"Kim Jong Un tentang Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, sangat disegani," tulis teks dalam video TikTok yang diunggah pada 6 Mei 2025.

Di bagian atas video, tampak foto Dedi dan Kim Jong Un terpajang.

Teks yang seolah menerjemahkan ucapan Kim tertulis, "Korupsi menjadikan negara Indonesia sulit untuk maju dan berkembang. Kebiasaan ini harus diubah, dan semua itu harus dimulai dari generasi mudanya. Saya mendukung penuh kebijakan yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, untuk mendidik siswa dan remaja Indonesia agar taat dan disiplin."

Teks itu merujuk pada program pengiriman para siswa yang dianggap nakal ke barak militer selama 14 hari untuk menjalani pelatihan karakter (tautan arsip).

Menurut laporan BBC Indonesia, sejumlah psikolog anak dan ahli pendidikan mempertanyakan efektivitas program tersebut. Mereka juga mengkhawatirkan dampak pengiriman siswa sekolah ke barak militer terhadap perkembangan psikologis para remaja.

Image
Tangkapan layar postingan TikTok palsu yang diambil pada 3 Juni 2025

Video yang sama juga dibagikan di sejumlah postingan TikTok.

"Kurang apa lagi Pak Gubernur ini? Negara luar memuji, eh di negeri sendiri malah ada rakyat yang menghujat," tulis salah satu komentar di postingan itu.

Pengguna lain menulis, "terima kasih untuk Yang Mulia Tuan Kim Jong Um atas support-nya buat Kang Dedy."

Namun, video tersebut tidak menunjukkan Kim tengah memuji Dedi atau program pengiriman siswa ke barak militer.

Sebelumnya, AFP telah menyanggah narasi yang menggunakan video serupa dengan teks terjemahan berbeda untuk mengklaim bahwa Kim berkomentar atas salah satu kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.

Pencarian gambar terbalik di Google menemukan video yang sama diunggah ke YouTube oleh media North Korea Now pada 13 Februari 2024 (tautan arsip).

Dalam bahasa Inggris, video itu berjudul, "Kim perintahkan militer bersiap untuk pendudukan wilayah Korea Selatan."

Image
Perbandingan tangkapan layar klip yang dibagikan secara keliru (kiri) dan video dari saluran YouTube North Korea Now (kanan)

Postingan yang salah menggunakan video North Korea Now mulai dari menit 25:37, ketika Kim berbicara tentang pentingnya militer untuk menjaga perdamaian.

"Militer kita harus punya kekuatan yang lebih kuat lagi, untuk mencegah peperangan dan menjaga perdamaian tanpa syarat dengan kekuatan yang tak bisa dibendung. Perdamaian bukanlah sesuatu yang bisa didapat dengan mengemis atau bernegosiasi," kata Kim.

"Mari kita ingat sekali lagi bahwa perang itu tidak pernah diumumkan sebelumnya. Kita harus selalu ada dalam kondisi siap sedia."

Dia sama sekali tidak menyebut tentang pemerintah Indonesia atau kebijakan tentang pendidikan.

Surat kabar Partai Pekerja Korea Utara, Rodong Sinmun, juga menerbitkan teks pidato lengkap Kim pada 9 Februari 2024 (tautan arsip). Transkrip tersebut menunjukkan bahwa Kim tidak menyebut sama sekali tentang Dedi.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami