Video lama kejadian longsor di Cirebon diklaim salah sebagai video baru

  • Diterbitkan pada hari 10/06/2025 pukul 10:32
  • Waktu baca 2 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebanyak 21 orang meninggal dan empat lainnya masih hilang dalam longsor yang terjadi di kawasan tambang batu kapur di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat, pada 30 Mei 2025. Namun, beredar sebuah video di media sosial yang seolah memperlihatkan rekaman terbaru kejadian tersebut. Video itu sebenarnya adalah klip lama yang pertama beredar sejak longsor Gunung Kuda pada Juni 2023.

"Longsor di Gunung kuda. Infonya 8 MD, 12 Luka luka dan 10 hilang. Semoga yang meninggal mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," tulis postingan Instagram yang dibagikan pada 31 Mei 2025.

Video itu menunjukkan bukit yang longsor, kemudian beberapa orang tampak lari menyelamatkan diri.

Image
Tangkapan layar postingan Instagram salah, diambil pada 8 Juni 2025

Video tersebut beredar setelah longsor terjadi di area tambang batu kapur di Gunung Kuda, Cirebon, pada 30 Mei 2025. Bisnis.com melaporkan, sebanyak 21 orang meninggal dan empat lainnya masih hilang (tautan arsip).

Meski perusahaan tambang mengklaim bahwa mereka beroperasi secara legal, namun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, prosedur keamanannya tidak memadai. Ia juga memerintahkan tambang itu ditutup (tautan arsip).

Postingan serupa juga dibagikan di Facebook, TikTok, dan X.

Namun, video itu tidak memperlihatkan longsor Gunung Kuda pada 30 Mei.

Kombinasi pencarian gambar terbalik dan kata kunci tertentu di Google menemukan rekaman yang diunggah pada 20 Juni 2023 oleh akun Instagram yang kerap membagikan informasi tentang Jawa Barat (tautan arsip).

"Inilah detik-detik terjadinya longsor di Gunung Kuda, Desa Bobos, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Pada Senin (19/06/2023). Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini," tulis keterangan postingannya.

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video yang dibagikan secara keliru (kiri) dan video dari bulan Juni 2023 (kanan)

Video tersebut juga digunakan oleh Tribun Jateng dan perusahaan media digital asal Belanda, KameraOne, pada Juni 2023 (tautan arsip di sini dan sini).

Kumparan melaporkan, longsor terjadi karena curah hujan tinggi dan metode penambangan dengan menggerus batu bagian bawah (tautan arsip). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

AFP telah membantah klaim palsu lainnya tentang rekaman tanah longsor di sini dan sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami