Foto-foto AI menyebar dengan narasi 'persiapan Hong Kong menghadapi Angin Topan Ragasa'

  • Diterbitkan pada hari 03/10/2025 pukul 12:12
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Topan Super Ragasa yang menerjang Filipina, Taiwan dan Tiongkok bagian selatan pada akhir September telah menewaskan puluhan orang dan memporak-porandakan beberapa wilayah di negara-negara tersebut. Namun, foto-foto di media sosial yang diklaim menunjukkan upaya mengamankan fasilitas umum dari amukan Ragasa dengan cara membungkus bangunan dan kendaraan dengan plastik adalah hasil buatan teknologi akal imitasi (AI). Pembuat foto mengonfirmasi kepada AFP bahwa karya tersebut dibuat menggunakan AI.

"Angin topan ragasa meraung raung. Hujan gede banget, kemungkinan sampai kamis, persiapan di HK sampai mendetail, bis mobil kereta beberapa gedung di tempat tinggi di bungkus dengan plastik tebal. Untuk mengantisipasi kejadian seperti waktu 2018 lalu," tulis postingan Instagram yang dibagikan pada tanggal 24 September 2025. 

Unggahan itu berisi tiga foto yang menunjukkan sebuah bis, pesawat dan sebuah trem yang ditutup dengan plastik bening dan diikat ke tanah. 

Image
Tangkapan layar postingan salah yang diambil dari Instagram pada 29 September 2025, dengan tanda silang merah yang telah ditambahkan oleh AFP.

Postingan serupa yang menunjukkan gedung pencakar langit dan patung yang dibungkus plastik juga dibagikan di TikTok dan Facebook.

Unggahan beredar saat Hong Kong dan wilayah Tiongkok selatan berada dalam siaga tinggi karena posisi Super Topan Ragasa yang semakin dekat (tautan arsip). Hal ini memaksa pemerintah Tiongkok untuk menutup sekolah dan tempat usaha di sekurang-kurangnya 10 kota.

Topan Ragasa, yang oleh otoritas cuaca Hong Kong dicap sebagai badai terkuat tahun ini, juga memporak-porandakan beberapa wilayah di Filipina, Taiwan dan Macau sebelum mengakhiri terjangannya di wilayah Tiongkok selatan dengan kecepatan angin yang mencapai 145 kilometer per jam (tautan arsip).

Di Taiwan, Ragasa memicu hujan deras yang membuat tanggul jebol, menewaskan 14 orang dan melukai puluhan lainnya di wilayah Hualien timur, menurut keterangan pejabat setempat. Sementara itu, di Filipina angin ini menimbulkan korban jiwa sebanyak puluhan orang.

Di Hong Kong, amukan topan tidak terlalu besar, namun tetap memicu banjir, menumbangkan pohon dan menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan.

Banyak pengguna media sosial di Indonesia yang tampak percaya bahwa foto-foto itu memang asli. Beberapa dari mereka berkomentar bahwa hal itu bukti keseriusan pihak Hong Kong dalam menghadapi Topan Ragasa.

"Waspada berat ya di sana. Semua ikut aturan," tulis seorang pengguna Facebook di kolom komentar.

Namun, gambar yang beredar di media sosial itu adalah buatan AI.

Kejanggalan visual

Saat diamati lebih dekat gambar-gambar yang beredar itu menunjukkan sejumlah kejanggalan visual -- seperti kesalahan ketik pada pada tulisan dan rambu, bagian gambar yang terdistorsi dan sayap pesawat yang tidak sejajar -- yang semuanya mengindikasikan hasil buatan AI.

Image
Kejanggalan visual pada gambar-gambar AI yang telah ditandai oleh AFP

Terdapat juga tanda air yang bertuliskan "HKAIGUY" di gambar-gambar tersebut. Pencarian di Instagram menemukan sebuah akun menggunakan nama yang sama (tautan arsip). Akun tersebut selalu mengunggah gambar-gambar buatan AI dan mendeskripsikan dirinya sebagai "pria [pembuat] Meme AI dari HK".

Pada sebuah postingan yang diunggah pada tanggal 23 September, akun itu membagikan 20 gambar bangunan dan kendaraan yang dibungkus plastik dengan keterangan: "Topan Super Ragasa? Hong Kong tidak takut." (tautan arsip)

Postingan tersebut menyertakan label AI, yang mengindikasikan bahwa gambar-gambar itu dibuat menggunakan teknologi AI (tautan arsip).

Image
Perbandingan tangkapan layar antara postingan salah (kiri) dan postingan Instagram yang dibuat oleh HKAIGUY dengan label AI yang telah ditandai oleh AFP (kanan)

Pemilik akun tersebut mengonfirmasi bahwa gambar-gambar tersebut memang sudah dimanipulasi secara digital.

"Gambar-gambar itu sepenuhnya dibuat menggunakan AI," kata pemilik akun kepada AFP pada tanggal 26 September.

"Gambar-gambar surealis ini saya maksudkan untuk mengundang keceriaan, atau bahkan mungkin senyuman, di tengah ketegangan persiapan [menghadapi] topan. Di Hong Kong, kami sudah terbiasa dengan badai, tetapi sentuhan kreatif dapat memperkuat pesan pentingnya keselamatan sekaligus menumbuhkan rasa persatuan dan optimisme."

AFP sebelumnya telah menyanggah klaim salah lain tentang Topan Ragasa di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami