Pria itu ditangkap di masjid Belanda setelah menyerang polisi -- pengurus masjid mengatakan ia membuat masalah

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Jumat 10/01/2020 pukul 10:40
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video telah dibagikan dan ditonton ratusan kali di berbagai unggahan media sosial dengan klaim tayangan itu menunjukkan seorang imam sedang ditangkap anggota kepolisian di dalam masjid di Norwegia karena membaca Al-Qur’an. Klaim itu salah: pria itu ditangkap setelah dia menyerang petugas kepolisian, yang dipanggil pengurus masjid karena pria itu membuat masalah.

Video Facebook ini telah dibagikan lebih dari 460 kali sejak diunggah pada tanggal 7 Desember 2019.

Video berdurasi dua menit dan enam detik itu menampilkan empat anggota polisi dengan seekor anjing menangkap seorang pria di dalam masjid.

Berikut tangkapan layar unggahan menyesatkan itu:

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan 

Status berbahasa Indonesia itu tertulis: 

“Terjadi lagi Penistaan trhd dienul islam.Masjid rumah Alloh yg suci dihinakan oleh para kuffar musuh Alloh Swt di Norwegia

"Bagi mereka yang belum tahu.
Rupanya pemerintah Norwegia mulai membakar Qur'an.

“Imam masjid berdiri di luar menawarkan qur'an gratis kepada siapa pun yang membutuhkan.

“Dan pada saat si imam sdg membaca Al-qur'an, Polisi memasuki masjid , dengan sepatu dan seekor anjing.

“Dia meminta mereka melepas sepatu dan mengeluarkan anjing itu.
untuk melindungi rumah Allah yang dia pertahankan.
Polisi dan anjing menyerangnya dan memukulinya.

“Lelaki yang berbicara di dlm video tsb, meminta agar videonya disebarkan dan membuat insiden ini diketahui di seluruh dunia. Allohu Akbar.

“Ya Alloh Tolonglah siapa-siapa yg menolong dienmu dan Basmilah siapa-siapa yg akn membasmi dienmu dan kaum muslimien ! Amien ya ya qowwiyu ya Jabbar.”

Video dengan klaim yang serupa juga dibagikan di Facebook di sini dan di sini, juga di YouTube di sini dan di Twitter di sini, di mana video itu telah ditonton hampir 800 kali. 

Video itu juga dibagikan dengan klaim yang sama dalam bahasa Arab di Twitter di sini dan di YouTube di sini.

Tayangan video itu juga dibagikan dalam bahasa Inggris di sini dan di sini dengan klaim polisi Norwegia menangkap seorang pembaca Al-Qur’an di dalam masjid, dan di sini dengan klaim polisi Norwegia memasuki sebuah masjid untuk menangkap seorang muslim.

Klaim itu salah: pria itu ditangkap setelah dia menyerang petugas kepolisian; pengurus masjid telah menelpon polisi untuk mengeluarkan pria itu dari dalam masjid setelah dia membuat masalah.

Pencarian gambar terbalik dan pencarian kata kunci di Google menemukan video berdurasi dua menit dan enam detik yang sama diunggah pada tanggal 6 Oktober 2019 di Facebook di sini.

Status Facebook berbahasa Belanda itu jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya: “Petugas kepolisian dengan seekor anjing menangkap seorang pengunjung Masjid Essalaam di Rotterdam. Pada tanggal 17 September 2019, polisi menerima pesan dari pengurus masjid bahwa mereka ingin mengeluarkan seorang pria yang membuat masalah. Keempat anggota kepolisian harus menggunakan anjing untuk menangkap pria itu. Keluarga pria tersebut juga takut kepadanya. Warga Rotterdam berusia 43 tahun itu saat ini masih dalam penahanan.”

Beberapa laporan berita dalam bahasa Belanda telah menayangkan kejadian itu, misalnya di berita tanggal 4 Oktober 2019 ini, yang diberitakan harian berbahasa Belanda De Telegraaf.

Berikut tangkapan layar laporan berita De Telegraaf:

Image
Tangkapan layar laporan berita De Telegraaf

Diterjemahkan ke bahasa Indonesia, judul berita itu adalah: “Petugas kepolisian dengan seekor anjing menangkap seorang pria di dalam masjid”.

Terjemahan sub judul berita itu adalah: “Sejumlah gambar yang beredar di internet menunjukkan penangkapan di Masjid Essalam Rotterdam di selatan Rotterdam. Empat anggota kepolisian dengan seekor anjing diserang oleh seorang pria yang duduk di sudut ruangan.”

Paragraf pertama laporan itu tertulis: “Pada tanggal 17 September, polisi dihubungi pengurus masjid karena seorang pria di dalam masjid di Vredesplein itu sedang membuat kerusuhan, seorang juru bicara kepolisian mengatakan kepada De Telegraaf. Anggota polisi memasuki masjid dengan seekor anjing. Pengurus masjid menginginkan pria itu untuk pergi. Keluarga pria itu juga takut kepadanya. Pria itu kemudian menyerang petugas. Dia ditangkap dan sedang dalam penahanan, kata juru bicara kepolisian.”

Laporan berita itu juga menyatakan bahwa pria itu berusia 43 tahun dan berasal dari Rotterdam.

De Telegraaf juga mengunggah potongan video penangkapan yang sama namun dengan hanya dengan durasi satu menit.

Berikut tangkapan layar yang membandingkan antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video yang diunggah oleh De Telegraaf (kanan):

Image
Tangkapan layar perbandingan antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video yang diunggah De Telegraaf (kanan)

Masjid Essalam terletak di kota Rotterdam di Belanda. Ini tampilan interior ruangan masjid tersebut.
 

Kantor media lain juga melaporkan kejadian di video itu, misalnya berita ini yang ditayangkan tanggal 4 Oktober 2019 oleh televisi Belanda WNL Vandaag.

Norwegia dan Belanda adalah dua negara berbeda yang terletak di kawasan Eropa. Lokasi geografis masing-masing negara bisa dilihat di sini dan di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami