Postingan media sosial menyebarkan klaim salah bahwa bangkai kapal selam KRI Nanggala 402 telah diangkat
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Kamis 29/04/2021 pukul 14:45
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Sebuah video yang diunggah pada tanggal 24 April 2021 di Youtube di sini telah ditonton lebih dari 721.000 kali.
Video sepuluh menit tersebut berjudul: “BERITA TERKINI ~ KERJA KERAS TNI BERBUAH MANIS, AKHINYA KAPAL SELAM KRI 402 BERHASIL DIANGKAT!?”
Gambar dalam video itu memperlihat teks yang bertuliskan: “Menakjubkan!!! Magnet kuat terdeteksi! Detik2 aksi penyelamatan tubuh kapal KRI 402”.
TNI mengumumkan pada tanggal 25 April 2021 bahwa kapal selam KRI Nanggala 402 telah ditemukan lebih dari 800 meter di bawah permukaan laut setelah hilang selama empat hari, AFP melaporkan di sini.
Klaim bahwa bangkai kapal selam telah diangkat juga muncul di unggahan-unggahan YouTube lainnya, seperti di sini, sini, dan sini.
Akan tetapi, klaim tersebut salah.
Meskipun rekaman dalam berbagai unggahan menyesatkan tersebut mencakup cuplikan berita kapal selam tenggelam dari berbagai stasiun televisi, tidak terlihat satu pun adegan operasi pengangkatan bangkai kapal.
Pihak berwenang telah memperingatkan bahwa operasi pengangkatan bangkai kapal dalam laut dalam akan berisiko dan sulit, AFP melaporkan di sini.
“Rencana kita ini masih kita diskusikan bagaimana caranya mengangkat karena kedalamannya ini tidak dangkal,” ujar Laksamana Muda Muhammad Ali dari TNI AL dalam konferensi pers pada tanggal 27 April 2021.
Hingga tanggal 29 April 2021, tak ada laporan kredibel yang memberitakan kalau bangkai kapal selam telah terangkat.
Pakar kapal selam Wisnu Wardhana, dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya, memberitahu AFP bahwa akan sangat sulit untuk mengangkat bangkai kapal dari laut dalam, dan memperkirakan operasi ini akan memakan “sekitar dua bulan”.
“Kita berhadapan dengan hydrostatic pressure yang tinggi,” katanya kepada AFP dalam wawancara lewat telepon pada tanggal 28 April 2021. Ia menambahkan bahkan para penyelam profesional hanya dapat menyelam paling dalam hingga 50 meter di bawah laut.
“Makanya kita tahu sekarang itu Nanggala terbelah menjadi tiga bagian itu karena strukturnya pecah dan dikompres dengan tekanan tinggi,” ujarnya.
AFP sebelumnya telah membongkar klaim salah bahwa seluruh 53 awak kapal selam dinyatakan selamat.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami