Tidak, foto-foto ini tidak menunjukkan kota Tel Aviv di Israel ‘porak poranda’ karena gempa
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Rabu 22/05/2019 pukul 05:15
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Unggahan Facebook tertanggal 8 Mei 2019 ini, yang telah dibagikan lebih dari 51.000 kali, berisi tiga foto yang menunjukkan bangunan yang telah rusak parah. Foto-foto yang sama terlihat di unggahan tertanggal 9 Mei 2019 ini yang telah dibagikan lebih dari 27.000 kali.
Berikut tangkapan layar salah satu unggahan tersebut:
Gambar pertama menunjukkan sebuah bangunan yang terbelah dua dan beberapa pria berpakaian hitam memantau puing-puing bangunan.
Dua foto lainnya menunjukkan bangunan rusak dari kejauhan. Bangunan-bangunan yang sama terlihat di foto kedua dan ketiga, namun foto ketiga menampilkan foto lebih detail.
Status di unggahan Facebook pertama berbunyi:
“ISRAEL DIGUNCANG GEMPA ..
TEL AVIV PORAK PORANDA ..
SERANGAN MEREKA KE PALESTINE DIBALAS TUNAI OLEH ALLAH ..”
Tel Aviv adalah salah satu kota besar di Israel. Ini situs resmi kota tersebut.
AFP melakukan pencarian reverse image di Yandex dan Google untuk menelusuri sumber asli foto-foto tersebut.
Pencarian dengan menggunakan foto yang menunjukkan sejumlah pria berdiri di samping gedung yang runtuh menampilkan hasil beberapa artikel berita, termasuk berita tanggal 28 Februari 2010 ini, yang dipublikasikan media Jerman Hannoversche Allgemeine Zeitung.
Foto tersebut merupakan foto utama dalam laporan itu, dan kantor berita Jerman Deutsche Presse-Agentur (dpa) disebut sebagai sumber foto. Situs dpa bisa dilihat di sini.
Berikut tangkapan layar artikel berita tersebut:
Diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, keterangan gambar di foto utama artikel berbahasa Jerman tersebut adalah: “Rumah-rumah yang runtuh, jalanan yang rusak: Sebuah apartemen runtuh di kota Concepcion. Sejumlah jalan dan jembatan, seperti halnya di Santiago, rusak. Sumber foto: dpa.”
Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, judul artikel tersebut berbunyi:
“Gempa berkekuatan besar menelan 700 orang korban
Gempa mengguncang Cile dan menelan 700 orang korban. Kota terbesar kedua, Concepcion, yang terparah.”
Foto AFP yang diambil bulan November 2011 ini, setahun setelah gempa terjadi, juga menunjukkan gedung yang sama dari sudut pandang yang berbeda.
Berikut tangkapan layar foto seperti terlihat di situs AFP Forum:
Berikut gambar yang membandingkan bangunan yang terlihat di postingan Facebook (kiri) dan foto AFP (kanan), ciri-ciri yang sama dilingkari warna merah:
Dua foto lainnya yang diunggah di Facebook, yang menunjukkan kota yang hancur, sejatinya diambil di Beichuan, di provinsi Sichuan di Tiongkok, yang dihantam gempa pada tahun 2008.
Foto yang sama telah dimuat oleh CNN di artikel tanggal 4 Mei 2009 ini.
Berikut tangkapan layar gambar yang dimuat di artikel CNN:
Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, keterangan gambar di foto CNN adalah: “Puing-puing mengotori Beichuan, Tiongkok, hampir setahun setelah gempa menelan ribuan korban.”
Berikut gambar yang membandingkan kedua foto di unggahan Facebook (kiri dan kanan atas) dan foto CNN (bawah), ciri-ciri yang sama dilingkari warna merah:
Foto gedung-gedung yang sama bisa dilihat di foto Kyodo News ini, yang diambil tanggal 12 Mei 2013 di Beichuan, Tiongkok.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami