Video menunjukkan kejadian di Jambi
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Selasa 30/07/2019 pukul 09:30
- Diperbarui pada hari Selasa 30/07/2019 pukul 09:30
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video sepanjang 43 detik itu muncul di unggahan Facebook tanggal 18 Juli 2019 ini, di mana rekaman gambar telah ditonton 93.000 kali.
“Ini Negara kita pemerintah nya kemana ? Kok sudah lama Papua begini masih DIAM saja tanpa suara apalagi aksi nya. Mau nanya arti dan maksud dari ‘NKRI harga mati’ itu apa ?” bunyi keterangan unggahan tersebut.
Di bawah ini sebuah tangkapan layar unggahan Facebook itu:
Daerah Papua, di bagian Indonesia bagian timur, terdiri dari provinsi Papua dan provinsi Papua Barat.
Sering terjadi bentrokan antara anggota TNI sering dengan anggota kelompok separatis di daerah itu. Laporan AFP tentang bentrokan di Papua bisa dibaca di sini dan di sini.
AFP menelusuri riwayat gambar beberapa cuplikan video itu yang diperoleh dari InVid, sebuah alat periksa fakta daring. Hasilnya, satu petikan video mengarahkan AFP ke video tanggal 18 Juli 2019 ini, di kanal YouTube Tribun Timur -- bagian dari jaringan koran Tribunnews yang berpusat di Jakarta.
Video di Facebook bisa dilihat di pertengahan video YouTube, tepatnya bermula di detik ke-56 dan berakhir di menit 1:37.
Video di YouTube itu berjudul “VIRAL Detik-detik Anggota TNI Bertugas Dikeroyok dan Dipukuli Kelompok Serikat Mandiri Batanghari”.
Alinea pertama di keterangan video berbunyi, “Sebuah video beredar luas di media sosial memperlihatkan detik-detik Kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) mengeroyok anggota TNI karena mencoba memadamkan api dari lahan yang terbakar, di Jambi, Sumatera pada Sabtu (13/7/2019).”
Di bawah ini sebuah perbandingan antara video Tribun Timur (kiri) dan video di unggahan sesat Facebook (kanan):
Peta di bawah ini menunjukkan Jambi -- dalam kotak merah di kiri -- dan Papua -- dalam kotak merah di kanan.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami