Acara TV Jepang itu membicarakan pertemuan singkat Perdana Menteri Shinzo Abe dengan Presiden Jokowi
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Rabu 17/07/2019 pukul 05:15
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video itu diunggah beberapa kali di Facebook, misalnya postingan Facebook tertanggal 1 Juli 2019 ini, dan juga di YouTube, misalnya di sini, di mana video itu ditonton lebih dari 5.700 kali.
Versi yang lebih pendek juga dicuitkan di sini di Twitter, di mana klip itu telah ditonton lebih dari 18.000 kali.
Di bawah ini adalah sebuah tangkapan layar dari unggahan Facebook tersebut:
Video Facebook itu telah ditonton setidaknya 1.100 kali.
Keterangan postingan itu berbunyi, “Ada TV lokal Jepang yang ‘iseng’ menghitung durasi pidato para pemimpin negara pada acara G20 Summit…
Lucunya ada 1 pemimpin yang durasi pidatonya hanya 1 menit saja yang kemudian jadi bahan tertawaan presenter dan bintang tamu di acara tsb….
Negara asal pemimpin tsb adalah Indonesia! Paraaaahhh…”
Di bagian kiri atas video itu terlihat tulisan:
“Presiden Kebanggaan Cebong.
Bikin Malu Negara Gwe.”
Pertemuan G20 di Osaka berlangsung tanggal 28 Juni hingga 29 Juni 2019. Perhelatan itu dihadiri oleh pemimpin-pemimpin berbagai negara dengan ekonomi besar, termasuk Jokowi. Berita AFP tentang acara itu bisa dibaca di sini.
Berita dari The Jakarta Post tanggal 28 Juni 2019 ini melaporkan keikutsertaan Jokowi di acara G20.
Cebong adalah nama ejekan yang diberikan kepada pendukung Jokowi. Ini adalah laporan The Jakarta Post tentang nama-nama ejekan yang diberikan kepada para pendukung Jokowi dan lawan politiknya, Prabowo Subianto.
Unggahan-unggahan di atas telah menyebarkan klaim sesat. Video itu diambil dari sebuah rekaman gambar acara televisi Jepang yang sebenarnya membicarakan lamanya pertemuan antara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Jokowi.
Rekaman itu diambil dari acara New Joho 7 Days Newscaster, yang mengudara setiap hari Sabtu pukul 10 malam di saluran TBS.
Video YouTube tanggal 29 Juni 2019 ini menunjukkan segmen yang sama dengan yang terlihat di unggahan sesat. Tepatnya, mulai dari menit ke 6:05 hingga ke 7:03.
Berikuti perbandingan antara video di postingan Facebook yang menyesatkan (kiri) dan video asli (kanan):
Video tersebut telah diperiksa oleh seorang jurnalis Jepang di biro AFP di Tokyo. Di bagian tersebut, pembawa acara Shinichiro Azumi menunjukkan sebuah papan berisi nama-nama pemimpin negara G20 yang ditemui dan akan ditemui Abe.
Di paling kiri, duduk komedian dan aktor Takeshi Kitano. Di sebelah kanan ada pembawa berita Takae Mikumo dan kepala biro Tokyo dari surat kabar Amerika Serikat Wall Street Journal, Peter Landers.
Terjemahan dari bagian tersebut adalah:
Azumi: “Selama pertemuan G20 yang diadakan di Osaka, Abe bekerja dengan baik di tengah jadwal padatnya untuk berbicara dengan pemimpin dari berbagai negara. Sayang sekali, tidak ada pertemuan dengan pemimpin Korea Selatan. Dengan Presiden Indonesia Joko, pertemuannya hanya satu menit. Dan sepertinya mereka bicara dan memastikan sebuah perjanjian kerja sama ekonomi.”
Mikumo: “Pasti ada penerjemah ya di situ.”
Azumi: “Pasti itu percakapan yang sangat singkat.”
Kitano: “Mungkin tiap topik cuma 15 detik.”
Azumi: “Semoga kerja sama ekonomi ini terus berlanjut dan kita tetap bersahabat.”
Kitano: “Anda bicara soal itu dan cuma punya waktu sesedikit itu.”
Azumi: “Jadi tahu ’kan, seberapa sibuk orang-orang di acara G20.”
Para panelis terdengar beberapa kali tertawa selama diskusi tersebut.
Pada tanggal 28 Juni 2019, Kementerian Luar Negeri Jepang menerbitkan rilis media tentang pertemuan Abe dan Jokowi itu.
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, pernyataan itu antara lain menyatakan, “Pada tanggal 28 Juni, Bapak Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang, melakukan ‘pull aside talk’ dengan Yang Terhormat Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, yang sedang berkunjung ke Jepang untuk hadir di pertemuan G20 di Osaka. Kedua pemimpin memastikan penyelesaian dari Peninjauan Umum Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Jepang-Indonesia. Selain itu, mereka memutuskan untuk melanjutkan negosiasi untuk mengubah isi Perjanjian, berdasarkan hasil-hasil dari Peninjauan Umum. Negosiasi itu diharapkan selesai akhir tahun ini.”
Menurut laporan Detik.com tertanggal 2 Juli 2019 ini, Febrian A. Ruddyard, dirjen kerjasama multilateral di Kementerian Luar Negeri, mengatakan Jokowi memberikan pidato dua kali di pertemuan G20 -- pidato pertama berdurasi lima menit dan yang kedua tiga menit.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami