Bendera merah simbol balas dendam tidak dikibarkan untuk pertama kalinya di sebuah masjid di Iran
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Kamis 09/01/2020 pukul 09:05
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: AFP Iran, Guillaume DAUDIN, AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video berdurasi 38 detik ini diunggah di Facebook pada tanggal 5 Januari 2020 dan telah ditonton lebih dari 1.000 kali serta dibagikan lebih dari 120 kali.
Status unggahan tersebut berbunyi: “Pertama kali dalam sejarah, bendera merah dibentangkan di atas Kubah Suci Masjid Jamkaran, Qom Iran.
“Bendera merah merupakan simbol akan ada pertempuran besar.”
Berikut tangkapan layar unggahan menyesatkan itu:
Video yang sama dengan klaim yang mirip juga muncul di Facebook di sini, di sini dan di sini, di mana klip itu telah ditonton lebih dari 1,300 kali.
Media arus utama Tempo juga mempublikasikan foto yang sama dengan narasi yang serupa di sini.
Video yang sama dengan klaim dalam bahasa Inggris juga muncul di Facebook di sini dan di sini, di mana klip tersebut telah ditonton lebih dari satu juta kali. Selain itu, klip dengan klaim dalam bahasa Perancis diunggah di Twitter di sini.
Media arus utama berbahasa Inggris seperti Daily Mail, The Times of India dan Daily Express juga menerbitkan laporan dengan klaim yang serupa.
Berdasarkan seluruh unggahan dan laporan di atas, bendera tersebut adalah simbol balas dendam dari Iran setelah kematian petinggi militer Iran Jenderal Qasem Soleimani yang dibunuh oleh Amerika Serikat. Rakyat Iran berduyun-duyun memberikan penghormatan terakhir kepada Soleimani di Tehran pada tanggal 6 Januari 2020, seperti dilansir di laporan AFP ini.
Apakah bendera ini dikibarkan?
Bendera berwarna merah dikibarkan di atas kubah utama Masjid Jamkaran di Qom, sebuah kota di Iran yang terletak sekitar 120 kilometer di sebelah selatan Tehran.
Yassine Hossein Abadi, salah satu administrator masjid yang bertanggung jawab atas urusan budaya, mengonfirmasi kepada AFP bahwa video tersebut direkam oleh biro pers Masjid Jamkaran. Video itu tidak diunggah di situs web masjid.
Apakah bendera ini dikibarkan di atas Masjid Jamkaran secara berkala?
Berlawanan dengan narasi yang beredar di berbagai unggahan media sosial dan laporan media arus utama, bendera berwarna merah yang melambangkan darah para martir ini sering dikibarkan di Iran. Bendera ini sering dikibarkan di atas masjid atau saat ada acara keagamaan terutama selama bulan Muharram yang berakhir pada tanggal 29 September lalu.
Bendera yang sama bisa dijumpai di berbagai jalan di kota Tehran pada hari Senin, hari penghormatan untuk Soleimani, dan tidak harus memiliki arti balas dendam.
Menurut Hossein Abadi, penggunaan bendera ini di Masjid Jamkaran relatif baru. “Selama tiga tahun terakhir,” bendera ini berkibar di atas masjid selama sepuluh hari berkabung di bulan Muharram saat muslim Syiah mengenang Husein bin Ali, yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW.
Mengapa bendera ini sekarang dikibarkan?
Bendera ini jarang dikibarkan selain di bulan Muharram. “Karena kesyahidan Qasem Soelaimani dan kawan-kawan dan setelah mendengar pemimpin tertinggi menyerukan balas dendam, kami mengibarkan bendera ini sehingga semua muslim (Syiah) di dunia dan semua pejuang kemerdekaan berkumpul di sekitar bendera untuk membalas dendam atas pertumpahan darah Qasem Soleimani yang tidak adil,” kata Hossein Abadi kepada AFP.
Apa arti bendera ini?
Bendera tersebut bertuliskan frasa dalam bahasa Arab, “Ya la-Tharat al-Hussein,” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai, “Oh, kamu pembalas Hussein.”
Sebagai cucu Nabi Muhammad SAW, Husein adalah salah satu tokoh Islam Syiah yang paling suci, di mana ia adalah perwujudan keadilan. Dia dibunuh pada tahun 680 di pertempuran Karbala, sekarang bagian dari Irak, oleh pasukan khalifah Yazid.
Pertempuran ini dan kesyahidan Husein adalah latar terbentuknya Islam Syiah, dan menandai perpecahan dengan Islam Sunni.
Berdasarkan tradisi Syiah tertentu di Iran, “Ya la-Thara al-Hussein,” seharusnya menjadi seruan untuk para pemeluk Islam Syiah setelah kembalinya Imam Mahdi, imam terakhir dari 12 imam yang diakui oleh Imamiyyah, cabang Islam Syiah yang terbesar.
Berapa lama bendera ini berkibar di atas kubah?
Beberapa artikel mengklaim bahwa bendera tersebut akan berkibar sampai kematian Soleimani dibalaskan. “Ini sepenuhnya salah,” kata administrator masjid.
Hossein Abidi mengatakan bendera akan berkibar “selama jangka waktu tertentu,” tanpa menyebutkan tanggal yang spesifik.
Seberapa pentingkah Masjid Jamkaran di Qom?
Masjid Jamkaran terletak di pinggiran Qom, kota suci Syiah dan pusat pendidikan teologi utama di Iran.
Masjid tersebut secara resmi diakui sebagai bagian penting dari Iran setelah naiknya pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada tahun 1989.
Menurut situs web masjid itu, Soleimani memiliki ikatan emosional kepada masjid tersebut dan sering mengunjungi tempat itu untuk salat.
Masjid Jamkaran diperluas secara signifikan selama 30 tahun terakhir dan sekarang memiliki lima kubah, yang sebenarnya tidak ada dalam ajaran Islam Syiah di mana masjid biasanya hanya memiliki satu kubah.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami