Ini adalah gambar virtual tentang kebakaran hutan di Australia yang dibuat menggunakan data NASA, bukan citra satelit

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Rabu 08/01/2020 pukul 09:05
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Australia, AFP Indonesia
Sebuah foto telah dibagikan ribuan kali di sejumlah unggahan Facebook, Twitter dan Instagram dan diklaim sebagai foto kebakaran hutan di Australia yang diambil dari luar angkasa. Klaim tersebut salah: foto itu telah disebarkan di luar konteks; seorang fotografer di Brisbane yang membuat gambar itu mengatakan dia membuat karya tersebut di komputer menggunakan data NASA tentang kebakaran hutan di Australia. 

Sebuah gambar yang memperlihatkan benua Australia diselimuti titik-titik api berwarna merah telah dibagikan lebih dari 100 kali di unggahan Facebook bertanggal 6 Januari 2020 ini.

Status Facebook itu tertulis: “Australia dari luar angkasa menunjukkan bencana kebakaran di sekitar negara tersebut.

“Hasbunallahu wa ni'mal wakiil
Islam News Update”.

Berikut tangkapan layar unggahan menyesatkan itu:

Image
Tangkapan layar unggahan yang menyesatkan

Gambar yang sama juga dibagikan di tempat lain di Facebook di sini, di sini dan di sini

Gambar kebakaran hutan Australia itu juga dibagikan dengan klaim yang sama dalam bahasa Inggris di Facebook di sini dan telah dibagikan hampir 10,000 kali; juga di Twitter di sini dan di Instagram di sini.

Selain dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, gambar itu juga dibagikan dengan klaim dalam bahasa Prancis, Spanyol, Katala, Portugis dan Arab.

Sekurangnya 25 korban jiwa, 1.800 rumah dan jutaan hektar lahan di Australia telah dilahap api sejak kebakaran mulai terjadi di bulan September 2019, seperti dilansir AFP di sini pada tanggal 7 Januari 2020.

Semua klaim di status media sosial itu salah: foto tersebut telah dibagikan dengan konteks yang menyesatkan. Karya tersebut aslinya adalah gambar virtual 3D yang dibuat seorang fotografer di Brisbane dengan menggunakan data satelit NASA.

Pencarian kata kunci di Google menemukan unggahan ini di Facebook yang dibuat tanggal 5 Januari 2020 oleh pengguna bernama Anthony Hearsey, yang di situs web pribadinya tertulis bahwa dia tinggal di Brisbane, ibukota negara bagian Queensland di Australia. Unggahan itu bisa dilihat dibawah ini.

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, status unggahan Facebook itu sebagian berbunyi: “Ini adalah visualisasi 3D kebakaran di Australia. BUKAN FOTO. Pikirkan ini sebagai grafik.

“Ini dibuat menggunakan data FIRMS milik NASA (data satelit mengenai kebakaran) antara tanggal 05/15/19 - 05/01/20.
Ini semua area yang telah terkena dampak kebakaran hutan.”

Dalam email balasan yang dikirim ke AFP tanggal 6 Januari 2020, Hearsey mengatakan dia membuat gambar itu pada tanggal 5 Januari menggunakan data Informasi Kebakaran untuk Sistem Manajemen Sumberdaya -- Fire Information for Resource Management System (FIRMS) -- milik NASA. 

Menurut informasi di situs NASA, FIRMS “menyalurkan data kebakaran aktif mendekati waktu kejadian yang sebenarnya (Near Real-Time) dalam waktu tiga jam setelah observasi satelit dari Pencitraan Spectroradiometer Resolusi Moderat -- Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) -- dan Pencitraan Radiometer Inframerah Terlihat -- Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS).”

Dalam jawabannya, Hearsey menulis: “Gambar itu menyajikan kebakaran sebelumnya DAN sekarang… dari tanggal 05/12/19 - 05/01/20. Data visual dari NASA telah diperbesar sehingga densitasnya menjadi tinggi. 

“Gambar itu sebenarnya adalah grafik yang dibuat dari informasi itu. Saya perlu tekankan bahwa Australia TIDAK terlihat seperti gambar yang saya buat itu. Itu adalah visualisasi area yang terdampak sampai saat ini.”

Berikut perbandingan tangkapan layar antara gambar di unggahan menyesatkan (kiri) dan citra FIRMS Australia antara tanggal 5 Desember 2019 dan 5 Januari 2020 (kanan):

Image
Perbandingan antara gambar di unggahan menyesatkan (kiri) dan citra FIRMS Australia antara tanggal 5 Desember 2019 dan 5 Januari 2020 (kanan)

Hearsey mengatakan gambar virtual yang dibuatnya itu “BUKAN foto satelit”, dan menambahkan: “Gambar itu merupakan pelapisan atas tampilan topografis Australia. Gambar itu dibuat menggunakan Cinema 4D. Peta topografinya dihasilkan dari peta ketinggian Australia. Citra kebakaran itu adalah gambar dari atas, dilapisi, dan dibuat berkilau. 

“Gambar itu sesungguhnya merupakan pelajaran untuk diri sendiri, yang saya bagikan. (Saya belajar beberapa teknik 3D). Idenya adalah memvisualisasikan data dengan cara yang lebih menarik…”

Berikut adalah citra satelit asli dari NASA yang menunjukkan kebakaran hutan Australia, juga asap yang berasal dari kebakaran itu, yang diambil di periode yang sama antara 5 Desember 2019 dan 5 Januari 2020.

Image
Citra satelit asli dari NASA yang menunjukkan kebakaran hutan Australia

Tampilan kebakaran hutan yang sedang terjadi di Australia dari luar angkasa juga pernah ditangkap di sini oleh Stasiun Luar Angkasa Internasional, di sini oleh satelit Badan Meteorologis Jepang Himawari 8, dan di sini oleh satelit Badan Luar Angkasa Eropa Sentinel-3.

Klaim menyesatkan itu juga pernah diverifikasi oleh situs pengecekan fakta Amerika Snopes di sini dan oleh Vishvas News dari India di sini

Di saat api terus meluluhlantakan bagian tenggara Australia di bulan Januari 2020, misinformasi tentang kebakaran hutan di negara tersebut telah tersebar online, seperti dilansir di situs periksa fakta AFP di sini, di sini, di sini dan di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami