Bukan ‘hoaks’: foto menunjukkan laki-laki dan perempuan salat campur dalam kampanye Pilpres Indonesia
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Selasa 09/04/2019 pukul 11:40
- Waktu baca 4 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Kubu capres Prabowo Subianto melakukan kampanye akbar di ibukota Jakarta pada tanggal 7 April 2019. Kampanye tersebut telah diliput sejumlah media lokal dan asing termasuk liputan The Jakarta Post di sini dan Straits Times di sini.
Barbagai postingan di Facebook – misalnya postingan bertanggal 7 April 2019 ini dan tanggal 8 April 2019 ini yang telah dibagikan puluhan kali – dan juga di Twitter seperti ini mengunggah gambar kolase yang terdiri dari dua foto dengan teks bahasa Indonesia.
Foto yang di bagian atas menunjukkan empat perempuan dan dua laki-laki menjalankan ibadah salat dalam satu saf (deret) yang sama. Teks di atas tersebut berbunyi: “Ini hoax.”
Foto yang di bawahnya ingin menunjukkan enam perempuan melakukan salat bersama-sama dalam satu saf. Tiga di antaranya mengenakan kerudung niqab putih dan tiga lainnya memakai kerudung jilbab berwarna lain. Di belakang mereka terdapat sejumlah perempuan yang juga memakai kerudung niqab putih. Teks di atas foto ini tertulis: “Ini yang benar.”
Tidak biasa bagi laki-laki dan perempuan Muslim berbaur waktu salat karena mereka biasanya justru dipisah saat beribadah di masjid. Ini adalah artikel yang menjelaskan tentang perdebatan tentang pemisahan berdasarkan jenis kelamin, yang disiarkan tahun 2010 oleh National Public Radio dari Amerika.
Berikut adalah tangkapan layar salah satu postingan Facebook keliru tersebut:
Status Facebook di atas mengatakan: “Akan ada tahun penuh dengan tipu daya / Fitnah Dajjal di akhir zaman”. Dajjal merujuk ke tokoh yang akan turun di akhir zaman menurut ajaran Islam.
Status Facebook lain di sini mengatakan: “Bangsa cebong kalau tak fitnah ga makan.. jangan percaya hoax ini sebenarnya yang terjadi dGBK ceby sll saja membuat fitnah unk menjelek”kan kubu #02.”
Cebong adalah istilah yang dipakai pendukung kubu capres oposisi untuk menyerang pendukung Presiden Joko Widodo, yang ikut bertarung di Pilpres tanggal 17 April 2019.
Ini adalah daftar kandidat Pilpres terdapat dalam situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang menunjukkan Prabowo mendapat nomor 02 dalam Pilpres 2019, dan ini laporan CNN Indonesia tentang penyebutan yang dipakai masing-masing pendukung capres.
GBK adalah singkatan Gelora Bung Karno, tempat berlangsungnya kampanye akbar Prabowo. Ini adalah situs resmi GBK.
Hasil pengamatan terhadap foto yang diklaim “asli” dalam postingan media sosial menunjukkan bahwa foto tersebut telah dimanipulasi. Semua perempuan berkerudung putih dalam foto tersebut terlihat identik; posisi berdiri mereka sama dan lipatan di kerudung mereka juga sama.
Kesamaan-kesamaan tersebut ditunjukkan dalam gambar berikut; foto asli perempuan berkerudung putih dilingkari warna oranye dan duplikatnya dilingkari warna merah:
Pencarian dengan kata kunci di Facebook menemukan bahwa foto laki-laki dan perempuan shalat di saf yang sama telah dimuat di artikel Detik ini tertanggal 7 April 2019.
Keterangan foto dalam artikel Detik tersebut berbunyi: “Massa pendukung capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menunaikan salat subuh berjamaah di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/4/2019).”
Gambar berikut membandingkan postingan Facebook yang salah (kiri) dan foto yang terlihat di artikel detik.com:
Di hari yang sama, detik.com juga menerbitkan laporan lain di sini yang menunjukkan foto lain laki-laki dan perempuan menjalankan ibadah salat dengan pakaian yang sama.
Judul artikel tersebut adalah: “Saf Salat Campur di Kampanye Prabowo, PBNU: itu Nggak Boleh, Haram.” PBNU merujuk ke Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia. Ini adalah website resminya.
Berikut adalah tangkapan layar foto di artikel tersebut:
Dicky Sastra, editor di detik.com, mengatakan ke AFP bahwa dari kedua foto yang dibagikan di media sosial tersebut, foto yang menunjukkan hanya perempuan yang salat justru “yang telah dimanipulasi”.
Detik juga mengirimkan AFP foto asli dan tiga foto lain yang menunjukkan orang-orang yang sama. Di bawah ini adalah keempat foto yang AFP terima tersebut:
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami