Bukan, ini bukan laporan media mainstream yang menyatakan Indonesia “menawarkan” kota besar ke Cina

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Senin 08/04/2019 pukul 10:50
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Berbagai postingan Facebook yang sudah dibagikan ratusan kali menampilkan tangkapan layar postingan blog dengan judul yang menyatakan Indonesia “menawarkan” kota Bogor ke Cina, konon berdasarkan pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Postingan itu salah. Judul postingan blog salah dalam menggambarkan isi laporan yang dicomot dari media lokal, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan kutipan ucapan Luhut di judul tersebut palsu.

Artikel blog, tertanggal 27 Maret 2019, diterbitkan di situs k0mpasinf0.blogspot.com ini. Nama dan logo “KompasInfo” mirip dengan nama dan logo koran Kompas, situs resminya bisa diakses di sini dengan alamat URL: kompas.com.

Foto utama postingan blog tersebut menampilkan Menko Maritim Luhut. Judul postingan itu: “Pemerintah Jokowi Tawarkan Kota Bogor Kepada Cina, Luhut: Rakyat Diam, Jangan Ikut Campur!”

Bogor adalah kota di sebelah selatan ibukota Jakarta. Jokowi adalah nama panggilan Presiden Joko Widodo, capres petahana di Pilpres 2019. Ini adalah akun resmi Twitter beliau.

Berikut adalah tangkapan layar postingan blog:

Image
Tangkapan layar postingan blog yang menyesatkan

Tangkapan layar postingan blog yang menampilkan judul tulisan dan foto Luhut telah dibagikan ratusan kali di sejumlah postingan Facebook, seperti ini, ini dan ini. Sejak diterbitkan tanggal 27 Maret 2019, unggahan terakhir telah disebar lebih dari 650 kali. 

Di bawah ini adalah tangkapan layar salah satu postingan:

Image
Tangkapan layar postingan Facebook yang menyesatkan

Blog tersebut ingin kelihatan seperti Kompas, koran nasional yang telah beroperasi sejak tahun 1965, menurut artikel Kompas ini. Kompas dimiliki oleh perusahaan media Kompas Gramedia. Ini situs resminya.

URL situs blog adalah k0mpasinf0.blogspot.com, yang jelas-jelas berbeda dengan URL Kompas, yakni kompas.com.

Logo di sudut kiri atas blog “KompasInfo” mirip logo yang digunakan di situs kompas.com. 

Berikut tangkapan layar yang membandingkan alamat URL dan logo keduanya:

Image
Gambar yang membandingkan tangkapan layar blog yang menyesatkan (kiri) dan kompas.com (kanan)

Pencarian Google menggunakan kalimat paragraf pertama pada postingan blog mengantarkan pada artikel berita ini yang diposting oleh Radar Bogor pada tanggal 27 Maret 2019.

Seluruh teks pada berita Radar Bogor telah disalin ke dalam artikel blog, namun judulnya berbeda.

Judul artikel Radar Bogor adalah: “Kecamatan Jonggol ‘Dijual’ ke China, Ade Yasin: Justru Saya Belum Tahu”. Jonggol adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, dan Ade Yasin adalah Bupati Bogor.

Berikut adalah tangkapan layar berita Radar Bogor:

Image
Tangkapan layar artikel Radar Bogor

Dua paragraf awal pada artikel Radar Bogor dan artikel menyesatkan tersebut berbunyi:

“Pemerintah Indonesia akan menawarkan 28 proyek senilai USD 91,1 miliar atau setara Rp1.295,8 triliun kepada pemerintah Tiongkok saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua The Belt and Road Initiative atau Jalur Sutra pada April mendatang.

“Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor menjadi satu dari 28 proyek yang akan 'dijual' sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) Indonesia-China.”

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, adalah orang yang ditunjuk Presiden Jokowi untuk mengurus investasi Cina di Indonesia. Artikel tentang penunjukan Luhut bisa dibaca di artikel ini.

Radar Bogor mengutip Luhut dalam artikelnya, namun tidak ada kutipan dia yang mengatakan: “Rakyat diam, jangan ikut campur!”

Menurut koran tersebut, Luhut mengatakan pemerintah Indonesia tidak akan memberikan perlakuan khusus ke Cina dan mereka harus mengikuti peraturan di sini sebagaimana investor dari negara lain.

“Pertama, setiap investor yang hendak menanamkan modalnya harus membawa teknologi terbaik dari negara asal. Kami tidak mau menerima second class technology (teknologi kelas dua), kami mau investor membawa teknologi ramah lingkungan,” kata Luhut.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga mengeluarkan pernyataan ini pada tanggal 28 Maret 2019, bahwa kutipan Luhut dalam judul artikel menyesatkan tersebut adalah palsu.

Berikut adalah tangkapan layar pernyataan Kominfo, yang membubuhkan kata “HOAKS” pada gambar tangkapan layar blog “KompasInfo”:

Image
Tangkapan layar pernyataan Kominfo

Foto utama yang digunakan pada artikel blog palsu adalah foto Luhut yang telah digunakan dalam sejumlah pemberitaan Kompas, seperti ini tertanggal 11 Juli 2018, dan ini tertanggal 21 Agustus 2018.

Berikut adalah perbandingan tangkapan layar blog palsu dan artikel Kompas tertanggal 11 Juli 2018, yang memperlihatkan foto yang sama:

Image
Perbandingan tangkapan layar blog palsu (kiri) dan artikel Kompas tertanggal 11 Juli 2018 (kanan)

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami