Video ini menunjukkan erupsi Gunung Anak Krakatau di tahun 2018, bukan 2022
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Rabu 16/02/2022 pukul 07:04
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Sebuah video letusan gunung telah dibagikan di berbagai platform dengan klaim rekaman video itu menunjukkan erupsi Gunung Anak Krakatau di bulan Februari 2022. Klaim itu salah: video itu memperlihatkan letusan Anak Krakatau di bulan Desember 2018, beberapa hari setelah erupsi gunung itu memicu tsunami yang mematikan.
Rekaman video itu dibagikan di sini di Twitter pada tanggal 4 Februari 2022 dan telah ditonton lebih dari 107.000 kali.
Video berdurasi dua menit dan enam detik itu menunjukkan erupsi gunung yang direkam dari kapal.
Cuitan itu berbunyi: "16:30 WIB anak Krakatau meletus, semoga tidak ada letusan susulan yang lebih besar.."
Anak Krakatau erupsi pada tanggal 4 Februari 2022 dan mengeluarkan kolom abu setinggi 1.000 meter, menurut cuitan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di sini.
Rekaman video yang sama dengan klaim serupa telah ditonton lebih dari 25.000 kali setelah muncul di Facebook di sini, di sini dan di sini; di Twitter di sini dan di sini; serta di YouTube di sini.
Akan tetapi, klaim itu salah sebab video tersebut sebenarnya direkam saat Anak Krakatau erupsi di tahun 2018.
Pencarian gambar terbalik di Yandex diikuti dengan pencarian kata kunci di YouTube menemukan video yang lebih panjang diunggah di sini pada tanggal 3 Januari 2019, dengan judul: "Anak Krakatau Meletus Lagi..!! Ini PANTAUAN Terdekat dari Kapal TNI AL".
Berikut perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video di YouTube (kanan):
Video tersebut juga muncul di sini di laporan berita tvOne pada tanggal 4 Januari 2019, yang berjudul: "Cerita Komandan KRI Rigel 933 Saksikan Erupsi Anak Krakatau dari Dekat".
Dalam wawancara dengan tvOne, komandan KRI Rigel 933 Agus Trijaya mengatakan video tersebut direkam oleh seorang perwira dari KRI Rigel 933 di akhir bulan Desember 2018.
"Sebenarnya itu kejadian sudah tanggal 30 Desember saat kita selesai membantu penyelamatan satu nelayan kurang lebih antara jam 13 sampai jam 19," ujarnya.
Anak Krakatau meletus pada tanggal 22 December 2018, yang mengakibatkan sebagian kawah gunung itu runtuh ke laut dan memicu gelombang tsunami yang mengakibatkan lebih dari 400 orang meninggal dan ribuan terluka.
Gunung itu masih terus erupsi berbulan-bulan setelah itu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan pernyataan pers tertanggal 5 Februari 2022 kepada wartawan via WhatsApp yang menyatakan rekaman video di unggahan menyesatkan adalah video lama.
"Perlu diluruskan bahwa video tersebut adalah dokumentasi erupsi Anak Krakatau tahun 2018 (setelah tsunami)," bunyi siaran pers BNPB itu.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami