Video lama festival balon api Myanmar dibagikan di postingan salah tentang 'bencana Tahun Baru 2022'

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Kamis 24/02/2022 pukul 05:46
  • Diperbarui pada hari Kamis 24/02/2022 pukul 06:06
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Malaysia, AFP Indonesia
Sebuah video yang menunjukkan bola api yang jatuh kemudian meledak telah ditonton puluhan ribu kali di berbagai unggahan media sosial dengan klaim kejadian itu terjadi saat perayaan Tahun Baru 2022 di Myanmar. Akan tetapi, itu adalah video lama yang telah beredar di berbagai postingan medsos tentang kecelakaan di festival balon api di Myanmar pada bulan November 2018. 

Rekaman video itu diunggah di Facebook di sini pada tanggal 31 Desember 2021 dan telah ditonton lebih dari 900 kali. 

Video itu memperlihatkan balon udara yang terbakar di udara jatuh ke tanah dan meledak di antara kerumunan manusia. 

Keterangan videonya berbunyi: "Kembang api Myanmar meledak diatara penonton #shorts #viral #2022 #tahunbaru".

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 24 Februari 2022

Rekaman video itu juga disebarkan dengan klaim serupa pada Hari Tahun Baru tanggal 1 Januari 2022 dan telah ditonton lebih dari 11.000 kali selepas muncul di YouTube di sini dan di sini, di Twitter di sini, serta di Facebook di sini, sini, di sini dan di sini.

Rekaman video yang sama juga dibagikan dengan klaim dalam bahasa Malaysia di sini dan di sini

Akan tetapi, klaim itu salah. 

Pencarian gambar terbalik dan kata kunci menemukan rekaman video di unggahan menyesatkan cocok dengan video ini yang diunggah di YouTube pada tanggal 15 November 2018. 

Diterjemahkan dari bahasa Inggris, judul video itu adalah: "Kecelakaan Balon di Festival Balon Api Taunggyi".

Festival balon api Myanmar, yang diadakan setiap bulan November di Taunggyi, ibu kota negara bagian Shan, merupakan puncak festival cahaya Tazaungdaing yang menandai akhir musim hujan, AFP melaporkan di sini.

Selama festival yang berlangsung beberapa hari itu, balon-balon udara besar buatan sendiri membawa muatan kembang api dan lilin dan kemudian diterbangkan di atas kerumunan penonton. 

Berikut perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan kedua (kiri) dan video di YouTube tahun 2018 (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan kedua (kiri) dan video asli di YouTube tahun 2018 (kanan)

Kejadian itu juga direkam dari sudut pandang yang berbeda di video ini yang diunggah di YouTube oleh pengguna bernama Kyaw Kyaw Win di tanggal yang sama.

Diterjemahkan dari bahasa Inggris, video itu berjudul: "Kecelakaan balon udara Taunggyi", dan keterangan videonya menyatakan video itu direkam oleh Kyaw Kyaw Win. 

Sebagian subtitle video dalam bahasa Myanmar itu berbunyi: "Kecelakaan itu terjadi pada tanggal 14 November 2018, dan itu adalah balon bernama 'Dat Khae Mee'."

Setidaknya dua orang terluka parah ketika rangka yang membawa 50 kg kembang api jatuh dari balon api milik tim Dat Khae ke kerumunan penonton pada hari itu, The Irrawaddy, media regional Asia Tenggara, melaporkan.

Berikut perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri), video asli di YouTube tahun 2018 (tengah) dan video YouTube kedua tahun 2018 (kanan), dengan fitur identik ditandai oleh AFP:

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri), video asli di YouTube tahun 2018 (tengah) dan video YouTube kedua tahun 2018 (kanan)

Video lain dari festival balon api Myanmar juga beredar dengan klaim salah serupa — laporan periksa fakta AFP bisa dibaca di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami