Ini video pengerahan anggota Brimob saat demo Pilpres 2019, bukan unjuk rasa tahun 2022
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Rabu 20/04/2022 pukul 04:45
- Diperbarui pada hari Rabu 20/04/2022 pukul 04:59
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Tayangan video yang menunjukkan pasukan Brimob berjalan dalam barisan diunggah pada tanggal 10 April 2022 di Twitter di sini, di mana video itu telah ditonton lebih dari 92.800 kali.
Keterangan video pada cuitan itu berbunyi: "Semangat Terus Pak Polisi.. Kami Rakyat Indonesia saat ini SIAGA 1.
"Kami siap membantu mengamankan. Saat ini sebagian 'Silent Majority' telah ikut membaur di barisan kaum Radikal yg akan mengadakan Demo 'MAKAR' besok.
"SEMANGAT...!!!!
#SayaBersamaJokowi
#SayaBersamaJokowi".
Cuitan itu diposting sehari sebelum ribuan mahasiswa turun ke jalan di Jakarta untuk memprotes usulan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo dan penundaan Pemilu 2024.
Video yang sama juga telah ditonton lebih dari 70.500 kali setelah diunggah dengan klaim serupa di sini, di sini dan di sini di Twitter; di sini dan di sini di Facebook; dan di sini di YouTube.
Namun, rekaman video itu dibagikan dalam konteks yang salah.
Penelusuran gambar terbalik dan kata kunci di Google menemukan video asli tayangan tersebut pernah diunggah akun Twitter Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya pada tanggal 22 Mei 2019.
TNI-Polri siap untuk menjaga stabilitas keamanan di tahapan-tahapan Pemilu 2019 selanjutnya.
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) May 21, 2019
TNI-Polri tidak akan mentolerir dan akan menindak tegas semua upaya yang akan mengganggu ketertiban Masyarakat serta aksi2 inkonstitusional yg merusak proses demokrasi.
NKRI harga mati! pic.twitter.com/dTBkg8oRDa
Keterangan video asli pada cuitan akun Twitter TMC Polda Metro Jaya tertulis: "TNI-Polri siap untuk menjaga stabilitas keamanan di tahapan-tahapan Pemilu 2019 selanjutnya.
"TNI-Polri tidak akan mentolerir dan akan menindak tegas semua upaya yang akan mengganggu ketertiban Masyarakat serta aksi2 inkonstitusional yg merusak proses demokrasi."
TMC Polda Metro Jaya juga mengunggah video tersebut di akun Facebook dan Instagram mereka.
Seperti dilansir AFP di sini, demonstrasi besar-besaran di Jakarta mulai terjadi pada tanggal 21 Mei 2019 setelah kubu Prabowo Subianto, lawan politik Jokowi, menolak hasil Pilpres 2019 yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pasukan Brimob yang terlihat pada tayangan video itu diturunkan pada dini hari setelah terjadi bentrokan semalam penuh antara peserta aksi yang menolak untuk dibubarkan dengan polisi.
Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dengan video asli TMC Polda Metro Jaya (kanan):
Tangkapan layar video asli TMC Polda Metro Jaya muncul dalam laporan Berita Satu tentang bentrokan tersebut, yang diterbitkan pada tanggal 22 Mei 2019.
Foto tersebut diberi keterangan: "Aparat kepolisian bersiaga di sekitar Gedung Bawaslu, 21 Meei [sic] 2019. (Foto: TMC Polda Metro)".
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami