Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato di KTT Perubahan Iklim PBB atau COP26 di Glasgow, Skotlandia, pada tanggal 1 November 2021. ( POOL / ANDY BUCHANAN)

Tangkapan layar berita editan mengklaim Jokowi berkata tidak berminat tiga periode 'kecuali dipaksa rakyat’

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Selasa 19/04/2022 pukul 06:32
  • Diperbarui pada hari Selasa 19/04/2022 pukul 06:55
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sejumlah unggahan media sosial membagikan dua tangkapan layar tajuk berita yang diklaim melaporkan Presiden Joko Widodo telah mengatakan bahwa dia hanya akan berminat menjabat presiden tiga periode jika dipaksa oleh rakyat. Tetapi kenyataannya, gambar itu adalah hasil suntingan tangkapan layar laporan Detikcom dan Jawa Pos. Hingga tanggal 19 April 2022, Jokowi belum mengatakan dia akan memperpanjang masa jabatan presiden melebihi dua periode yang diamanatkan oleh konstitusi.

Tangkapan layar pertama diunggah di Twitter di sini pada tanggal 21 Februari 2022.

Tangkapan layar itu menunjukkan laporan berita yang dikatakan dari Detikcom dengan judul berita: "Jokowi: saya tidak berminat tiga periode kecuali dipaksa rakyat."

Status unggahan tersebut berbunyi: "Hmmm...apa bener begitu ??? Rakyat mana yg maksa ? Rakyat atw bapak yg maksa ???"

Cuitan itu telah dibagikan lebih dari 380 kali. 

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan pertama, diambil pada tanggal 12 April 2022

Gambar itu telah dibagikan dengan klaim serupa pada bulan April 2022 di Facebook di sini, di sini dan di sini.

Tangkapan layar kedua diunggah di Facebook di sini pada tanggal 20 Februari 2022.

Gambar itu menunjukkan tajuk berita yang konon berbunyi: "Jokowi: saya tegaskan saya tidak berminat tiga periode kecuali, dipaksa rakyat."

Sebagian status unggahan postingan Facebook berbunyi: "Kecuali di paksa oleh Megawati dan Luhut…Dasar Boneka."

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan kedua, diambil pada tanggal 12 April 2022

Tangkapan layar menyesatkan itu juga muncul di Facebook di sini.

Megawati Sukarnoputri adalah ketua umum partai Jokowi, dan adalah menteri senior di kabinet pemerintahan Jokowi.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan adalah salah satu menteri dan politisi yang mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda atau UUD 1945 diubah untuk memungkinkan presiden bisa menjabat lebih dari dua periode, memicu perdebatan pro dan kontra.  

Ribuan mahasiswa berunjuk rasa di Jakarta pada tanggal 11 April 2022 menentang perpanjangan batas masa jabatan presiden, setelah desas-desus beredar tentang wacana perubahan konstitusi untuk memungkinkan presiden menjabat lebih dari dua periode.

Akan tetapi, pencarian gambar terbalik di Google menemukan bahwa kedua tangkapan layar tersebut adalah hasil editan gambar dua laporan berita asli yang tidak membuat klaim yang sama. 

Gambar pertama

Tangkapan layar pertama adalah hasil editan gambar laporan ini dari Detikcom yang diterbitkan pada tanggal 15 Februari 2022. 

Artikel Detikcom asli menampilkan foto Jokowi, nama penulis serta waktu dan tanggal penerbitan yang sama dengan yang tercantum di gambar palsu. 

Namun, judul aslinya berbunyi: "Suara Sanggahan Saat Foto Jokowi dan Soeharto Disandingkan" — berbeda dengan apa yang ditampilkan di unggahan menyesatkan. 

Menurut laporan tersebut, para pendukung Jokowi tidak senang dengan postingan foto gabungan Jokowi dan Suharto oleh beberapa LSM di media sosial sebagai kritikan kebijakan pemerintah saat ini.  

Foto Jokowi-Suharto bisa dilihat di Instagram di sini dan di sini.

Berikut perbandingan tangkapan layar gambar menyesatkan pertama (kiri) dan laporan asli Detikcom (kanan): 

Image
Perbandingan tangkapan layar gambar menyesatkan pertama (kiri) dan laporan asli Detikcom (kanan)

Gambar kedua 

Tangkapan layar kedua adalah hasil editan laporan Jawapos pada tanggal 15 Maret 2021 ini

Artikel Jawa Pos hasil menunjukkan foto Jokowi, nama rubrik serta tanggal dan waktu penerbitan sama dengan apa yang terlihat di gambar palsu kedua. 

Akan tetapi, judul aslinya adalah: "Jokowi Sebut Dirinya Tidak Berminat Jadi Presiden Tiga Periode," lain dengan tajuk di postingan menyesatkan. 

Berikut adalah perbandingan tangkapan layar gambar menyesatkan kedua (kiri) dan laporan asli Jawa Pos (kanan): 

Image
Perbandingan tangkapan layar gambar menyesatkan kedua (kiri) dan laporan asli Jawa Pos (kanan)

Pencarian secara daring tidak menemukan laporan Detikcom dan Jawa Pos yang mengatakan Jokowi membuat klaim yang menyesatkan tersebut.

Jokowi mengatakan pada tanggal 30 Maret 2022, bahwa ia akan tetap "mematuhi konstitusi" dalam hal perpanjangan masa jabatan.

Ia kemudian mengumumkan pada tanggal 10 April 2022 bahwa tidak akan ada penundaan Pemilu 2024.

Hingga tanggal 19 April 2022, belum ada pernyataan dari Jokowi bahwa dia akan memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

AFP Periksa Fakta sebelumnya telah membantah klaim menyesatkan bahwa DPR RI "secara resmi telah menunda" Pemilu 2024.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami