Video ini menunjukkan penerbangan di Malaysia, bukan 'WNA Tiongkok berdatangan ke IKN'

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Selasa 24/05/2022 pukul 09:00
  • Diperbarui pada hari Selasa 24/05/2022 pukul 09:53
  • Waktu baca 5 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Dua video telah ditonton ribuan kali di Facebook, Instagram dan Telegram dengan klaim video tersebut menunjukkan warga Tiongkok mengenakan pakaian adat suku Dayak di dalam penerbangan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Unggahan itu menyebutkan pembantaian etnis Tionghoa tahun 1967 di Kalimantan dan mengharapkan para penumpang itu mengalami nasib serupa. Klaim itu salah. Video tersebut sebenarnya telah beredar di postingan medsos dan laporan media tentang masyarakat adat Malaysia yang terbang dari Sarawak ke Sabah. Pemimpin kelompok tersebut mengonfirmasi kepada AFP bahwa kedua video itu menunjukkan rombongan masyarakat adat dalam penerbangan domestik di Malaysia.

Rekaman video berdurasi 44 detik itu diunggah di Facebook pada tanggal 4 Mei 2022 dan telah ditonton lebih dari 300 kali. 

Video itu memperlihatkan kabin pesawat yang sebagian penumpangnya terlihat mengenakan pakaian adat. 

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 19 Mei 2022

Status unggahannya berbunyi: "Warga negara asing WNA dari China calon penghuni IKN sudah mulai berdatangan .mempergunakan Tradisi pakaian adat Dayak Kalimantan.

"semogah tragedi MANGKOK MERAH jilid 2 akan terjadi". 

Tragedi Mangkok Merah adalah pembantaian warga etnis Tionghoa di Kalimantan bagian utara dan barat pada tahun 1967. 

Video yang sama telah ditonton lebih dari 2.000 kali setelah dibagikan dengan klaim serupa di sini di Telegram, serta di Facebook di sini dan di sini

Rekaman video lainnya juga dibagikan di Facebook dengan klaim serupa pada tanggal 5 Mei 2022.

Video berdurasi dua menit dan 57 detik itu memperlihatkan orang-orang yang mengenakan pakaian adat memasuki kabin pesawat. 

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 20 Mei 2022

Rekaman video itu juga dibagikan di unggahan Facebook lainnya seperti di sini dan di sini, serta di Instagram di sini dan di sini

Akan tetapi, kedua video itu dibagikan dalam konteks yang salah. 

Video pertama

Gabungan pencarian gambar terbalik dan kata kunci di Google menemukan video yang sama, yang diunggah di TikTok pada tanggal 1 Mei 2022.

Berikut tangkapan layar video asli di TikTok: 

Image
Tangkapan layar video asli di TikTok

Keterangan postingan itu dituliskan dalam bahasa Inggris dan bahasa Iban, yang berarti: "Semangatnya! Sangat bangga bisa menjadi bagian dari peristiwa bersejarah ini  Berjuang selagi napas masih ada.

Pengguna TikTok itu, yang bekerja sebagai pramugari AirAsia, juga mengunggah beberapa video lain dari kejadian yang sama di sini, di sini dan di sini

The Star, media Malaysia, menerbitkan laporan pada tanggal 2 Mei 2022 dengan foto-foto yang sepadan dengan video TikTok tersebut.  

Diterjemahkan dari bahasa Inggris, judul laporannya berbunyi: "Kelompok 'Orang Asal' dari Sarawak terbang dengan pakaian tradisional".

Orang Asal adalah istilah untuk penduduk asli atau masyarakat adat Malaysia dari Sabah dan Sarawak. 

Menurut laporan tersebut, sekelompok Orang Asal dari Sarawak terbang dengan pesawat AirAsia pada tanggal 30 April 2022 menuju ibu kota Sabah, Kota Kinabalu

Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan pertama (kiri) dan video asli di TikTok (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan pertama (kiri) dan video asli di TikTok (kanan)

Video kedua

Video kedua diunggah di laman Facebook resmi The Borneo Post, surat kabar berbahasa Inggris di Malaysia Timur, pada tanggal 30 April 2022.

Keterangan videonya berbunyi: "Sebuah hari yang tak terlupakan di Bandara Miri hari ini ketika 60 orang yang mengenakan pakaian tradisional Sarawak berkumpul untuk menaiki penerbangan AirAsia ke Kota Kinabalu.

"Kelompok ini berpartisipasi dalam acara budaya di Sabah."

Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan kedua (kiri) dan video The Borneo Post (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan kedua (kiri) dan video The Borneo Post

Kelompok masyarakat adat

Aktivis Peter John Jaban dari Gabungan Orang Asal Sabah/Sarawak (GOASS) mengatakan kepada AFP dia memimpin kelompok yang ditampilkan di kedua video tersebut. 

Dia berkata: "Saya menolak klaim bahwa video itu menunjukkan orang Tiongkok terbang ke Kalimantan."

Peter mengatakan kelompok tersebut terdiri dari 72 anggota masyarakat adat asal Sarawak yang terbang dengan AirAsia penerbangan AK 6076 dari Miri, sebuah kota di Sarawak, menuju Kota Kinabalu pada tanggal 30 April 2022.

Situs web pelacak penerbangan seperti Flight Radar dan Flight Aware memperlihatkan bahwa penerbangan AK 6076 adalah penerbangan AirAsia reguler dari Miri ke Kota Kinabalu. 

Berikut adalah tangkapan layar data penerbangan AK 6076 dari Flight Aware dan Flight Radar:

Image
Tangkapan layar data penerbangan AK6076 dari Flight Aware, diambil pada tanggal 19 Mei 2022
Image
Tangkapan layar data penerbangan AK 6076 dari Flight Aware, diambil pada tanggal 19 Mei 2022

AFP Periksa Fakta sebelumnya membongkar klaim salah bahwa "Presiden Tiongkok Xi Jinping meminta Pulau Kalimantan sebagai jaminan utang". 

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami