Klaim sesat sebut 'Jokowi pimpin satgas PBB untuk penanganan krisis global'
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Selasa 02/08/2022 pukul 06:45
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video tersebut diunggah ke TikTok pada tanggal 16 Juli 2022 dan telah ditonton lebih dari 375.000 kali.
Dalam video berdurasi empat menit dan 31 detik tersebut, akademisi Universitas Indonesia Roby Muhamad berbicara soal "Crisis Response Group", sebuah "satuan tugas khusus" yang dibentuk PBB untuk menangani krisis global.
"Satgas ini dipimpin oleh enam orang pemimpin dunia. Presiden Jokowi termasuk salah satu pemimpin yang dipercaya, diminta menjadi pemimpin satgas PBB ini," kata Roby dalam video itu.
Sementara itu, teks di bawah video tersebut berbunyi, "DUNIA DILANDA KRISIS, PRESIDEN JOKOWI DIPILIH PBB JADI PEMIMPIN SATGAS PENANGANAN KRISIS GLOBAL!"
Keterangan unggahan tersebut menguatkan klaim dalam video, dengan menyebutkan, "Kepemimpinan Presiden Jokowi dinilai mampu membawa Indonesia tahan menghadapi krisis global, sehingga didaulat menjadi salah satu pemimpin satgas khusus PBB dalam penanganan krisis global!"
Video tersebut juga menyebar dengan klaim serupa di Facebook, seperti di sini, di sini, di sini dan di sini.
Versi utuh video tersebut sebelumnya diunggah di YouTube di sini pada 14 Juli 2022, dengan judul "Roby Muhamad: KENAPA JOKOWI YANG DIDAULAT IKUT BERESIN KRISIS DUNIA ? (Filosofi Roby #38)".
Video yang diunggah di kanal politik 2045 TV itu telah ditonton lebih dari 352.000 kali.
Banyak pengguna media sosial percaya dengan klaim tersebut. "Indonesia semakin diakui dunia global," tulis salah satu pengguna TikTok.
Para pengguna lainnya melontarkan komentar serupa, seperti: "bangga dengan presiden nya pak jokowi" dan "JOKOWI the best leader of the world".
Namun penelusuran AFP menemukan bahwa klaim dalam video tersebut menyesatkan.
Pendukung atau anggota
Berdasarkan pernyataan pers PBB ini, Global Crisis Response Group on Food, Energy and Finance (GCRG) dibentuk PBB di bulan Maret 2022 "sebagai respons atas krisis kelaparan yang ditimbulkan invasi Rusia ke Ukraina".
Laman tentang GCRG pada situs web PBB menyebutkan bahwa tim penangangan krisis tersebut diketuai oleh Sekjen PBB Antonio Guterres.
Laman tersebut juga menyatakan, Jokowi adalah satu dari enam pemimpin dunia yang ditunjuk PBB sebagai "champion", atau pendukung, GCRG -- bukan sebagai "pemimpin".
Selain Jokowi, lima pemimpin dunia yang dipilih adalah Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Perdana Menteri Barbados Mia Mottley, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Senegal Macky Sall.
"Sebagai Pendukung Grup, mereka akan mengadvokasi dan menfasilitasi konsensus global untuk pencegahan, mitigasi dan respons krisis," tulis laman tersebut.
Penunjukan Jokowi sebagai salah satu anggota GCRG diumumkan dalam pernyataan resmi, yang diterbitkan di situs web Sekretariat Kabinet pada 15 April 2022.
Pernyataan tersebut berbunyi: "Presiden RI Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dipercaya sebagai salah satu pemimpin dunia yang menjadi anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group (GCRG).
"Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres, di Markas Besar PBB, di New York, Amerika Serikat, Rabu (13/04/2022) waktu setempat."
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami