
Klaim 'mengusapkan telur rebus pada tubuh anak bisa sembuhkan demam' itu salah: pakar
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari 22/11/2022 pukul 10:06
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Thailand, AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Klaim itu diunggah di Facebook di sini pada tanggal 14 Juni 2022.
Postingan yang menunjukkan foto telur rebus dan seorang anak kecil telah dibagikan lebih dari 140 kali sebelum akhirnya dihapus.
Sebagain status unggahan itu berbunyi: "Bund, kalau anak balita tiba2 demam tinggi tengah malam dan kebetulan gak ada stok obat, jangan buru2 panik dulu ya."
"Saya ada tips yang bisa bunda coba. Pertama rebus telur hingga matang. Selagi telurnya masih panas, bungkus dengan handuk atau sapu tangan lalu segera usapkan ke dahi, dada, perut, punggung, lengan, dan kaki si dedek bayi.
"Terus usapkan jangan berhenti sampai telurnya jadi dingin."
Di bawah ini adalah tangkapan layar dari postingan menyesatkan tersebut.

Klaim itu telah dibagikan lebih dari 21.000 kali setelah beredar dengan foto-foto yang sama di postingan Facebook ini, ini, ini dan ini.
Klaim itu juga diunggah oleh pengguna Facebook di Malaysia dan Myanmar, dengan narasi bahwa ini adalah cara pengobatan tradisional Tionghoa.
Namun, praktisi pengobatan tradisional Tionghoa dan pakar kesehatan mengatakan pada AFP bahwa tak ada bukti bahwa telur rebus bisa menyembuhkan dan mengurangi demam anak, dan tidak ada hubungannya antara cara ini dengan pengobatan tradisional Tionghoa.
Praktisi pengobatan tradisional Tionghoa dr. Wendy Wong, yang juga mantan lektor di Chinese University of Hongkong, mengatakan bahwa "klaim telur rebus dapat menyembuhkan demam benar-benar salah dan menyesatkan".
Pengobatan tersebut "benar-benar bukan dalam konteks pengobatan tradisional Tionghoa ataupun budaya Tionghoa," katanya.
Sementara itu, dr. Thurein Hlaing Win, dari situs kesehatan Myanmar bernama Hello Sayarwon, mengatakan pada AFP bahwa tidak ada bukti yang dapat mendukung klaim terebut.
"Karena kita sedang hidup di zaman yang luar biasa di mana pengobatan itu berdasarkan bukti, maka harus ada bukti besar dan penjelasan logis untuk setiap perawatan yang diklaim bisa merawat atau menyembuhkan penyakit tertentu," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa klaim telur rebus ini "tidak memiliki bukti".
AFP tak bisa menemukan sumber foto di postingan menyesatkan tersebut.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami