Pengguna medsos mengira video animasi 'fasilitas rahim buatan' adalah nyata

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Jumat 20/01/2023 pukul 13:33
  • Diperbarui pada hari Jumat 20/01/2023 pukul 13:39
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Pakistan, AFP Indonesia
Sebuah video yang memperlihatkan "fasilitas rahim buatan" yang memungkinkan orang memilih karakteristik bayi mereka telah menyesatkan pengguna medsos di berbagai negara. Video yang telah ditonton puluhan ribu kali itu sepertinya membuat mereka percaya bahwa teknologi itu benar-benar ada. Namun, pembuat video mengatakan kepada AFP bahwa tayangan itu hanyalah animasi dan tidak memperlihatkan fasilitas yang benar-benar ada ataupun yang direncanakan untuk dibuat. Para ahli mengatakan animasi itu "murni fiksi ilmiah".

Video itu diunggah pada tanggal 18 Desember 2022 di Facebook di sini, di mana video itu telah ditonton lebih dari 180 kali.

Tayangan video memperlihatkan sebuah fasilitas di mana sejumlah janin di dalam deretan kapsul.

"Memperkenalkan rahim buatan pertama di dunia, tempat ini dapat menetaskan hingga 30.000 bayi yang tumbuh di laboratorium per tahun ini dirancang untuk membantu negara-negara yang menderita populasi yang parah danmenurun, termasuk Jepang Bulgaria, Korea Selatan," tulis keterangan postingan itu.

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 20 Januari 2023

Video itu telah ditonton lebih dari 40.000 kali setelah beredar dengan klaim serupa di Facebook di sini; di YouTube di sini, di sini dan sini; serta di TikTok di sini.

Postingan serupa juga disebarkan oleh pengguna medsos dari berbagai negara, seperti Pakistan, India, Australia, Bangladesh, Filipina, Amerika Serikat dan Nigeria.

Komentar pada postingan-postingan itu menunjukkan bahwa sebagian pengguna media sosial percaya bahwa fasilitas atau teknologi seperti itu benar-benar telah ada.

Seorang pengguna TikTok berkomentar: "ya Tuhan,, ntah jadinya apa dunia ini,, takut saya," sementara seorang pengguna YouTube menulis: "Ga habis pikir gilaa".

Image
Tangkapan layar komentar pengguna medsos

Video konsep

Pencarian gambar terbalik menggunakan tangkapan layar video menyesatkan menemukan klip yang diunggah di YouTube oleh Hashim Al-Ghaili, seorang komunikator sains dan produser video yang berbasis di Berlin, pada tanggal 9 Desember 2022.

Jika diterjemahkan, judul video itu adalah: "EctoLife: Fasilitas Rahim Buatan Pertama di Dunia".

Pada menit ke-7:54, narator video mengatakan dalam bahasa Inggris yang artinya: "Konsep fasilitas EctoLife dirancang oleh ahli bioteknologi dan komunikator sains Hashem Al-Ghaili".

Kemudian pada menit ke-8:25, video itu memperlihatkan teks berbahasa Inggris yang artinya: "Konsep oleh: Hashim Al-Ghaili".

Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video asli YouTube (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video asli YouTube (kanan)

Al-Ghaili, pembuat video tersebut, mengatakan kepada AFP melalui email bahwa video tersebut adalah "animasi", yang dibuat hanya sebagai "konsep".

Rekaman itu "diambil di luar konteks oleh pengguna yang membagikannya", katanya kepada AFP pada tanggal 28 Desember 2022.

"EctoLife bukan fasilitas nyata dan belum ada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat prototipe hingga saat ini," kata Al-Ghaili. "Video ini dimaksudkan untuk menunjukkan sejauh mana sains dan teknologi reproduksi telah berkembang dan memulai diskusi seputar teknologi tersebut."

Al-Ghaili juga mengunggah video animasi CGI lainnya di kanal YouTube-nya, seperti di sini dan di sini.

Penelitian rahim buatan

Meskipun para ilmuwan telah mencoba menciptakan rahim buatan yang dapat membantu bayi prematur, keberhasilannya masih terbatas pada hewan, seperti percobaan pada anak domba.

Pada bulan Oktober 2019, para peneliti di Belanda menerima dana Uni Eropa sebesar 2,9 juta euro (US$ 3,1 juta) untuk mengembangkan prototipe rahim buatan guna membantu bayi prematur bisa bertahan di luar rahim ibu. Diberitakan pada bulan Oktober 2021 bahwa "rahim buatan -- inkubator 2.0 -- akan menjadi kenyataan dalam waktu 10 tahun".

"Saat ini belum ada pekerjaan yang dilakukan di mana pun di dunia tentang rahim buatan seperti yang diusulkan dalam film animasi ini," Profesor Guid Oei, ketua perinatologi dasar di Eindhoven University of Technology dan salah satu penggagas proyek tersebut, mengatakan kepada AFP pada tanggal 9 Januari. 2023.

"Film animasi itu menyatakan bahwa perkembangan bayi terjadi sepenuhnya di luar tubuh wanita. Ini jauh dari kemungkinan secara ilmiah," tambahnya.

"Apa yang kami kerjakan di Eindhoven, sebagai pemimpin sebuah proyek konsorsium Eropa, dan apa yang juga dikerjakan oleh sejumlah tim peneliti ilmiah lainnya di Amerika dan Australia, adalah pengembangan versi inkubator yang lebih baik untuk anak bayi yang sangat prematur, " kata Oei. "Ektogenesis total, yang menjadi inti dari film animasi, masih murni fiksi ilmiah."

AFP sebelumnya memeriksa klaim salah lainnya bahwa satu video menunjukkan bayi hasil kloning yang dibesarkan dalam rahim buatan.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami