Laporan berita palsu digunakan dalam unggahan penipuan tentang 'penarikan uang gaib'

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Rabu 22/03/2023 pukul 10:03
  • Diperbarui pada hari Rabu 22/03/2023 pukul 10:06
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sejumlah unggahan Facebook yang mempromosikan penarikan uang gaib mencatut nama media nasional dengan membagikan video berita editan yang seakan memperlihatkan "seseorang yang mampu melakukan penarikan uang gaib." Video itu telah ditonton ribuan kali. Video menyesatkan itu telah disunting dengan menambahkan cuplikan berita nasional, klip yang diambil dari YouTube dan suara yang dibuat menggunakan aplikasi online.

Video itu salah satunya telah ditonton lebih dari 29.000 kali setelah diunggah di Facebook di sini pada tanggal 3 Maret 2023.

Tayangan berdurasi hampir dua menit itu memperlihatkan seorang pembawa berita Tribunnews, Sisca Mawaski, memperkenalkan program News Update Top 10.

Video itu lalu memperlihatkan seorang dengan kopiah putih duduk di antara uang kertas berserakan di lantai.

Pada detik ke-26, terdengar suara seorang wanita lain menarasikan berita palsu itu: "Video viral bukti penarikan uang gaib yang telah dilakukan oleh seseorang yang memiliki ilmu tinggi yang bernama Syeh Abdul Segaf. "

Narator itu menambahkan: "Maka dari itu, kami dari tim media berita Tribunnews, menyampaikan kepada masyarakat yang mempunyai masalah ekonomi seperti ingin meningkatkan usaha, mempunyai hutang piutang, ingin mempunyai rumah, atau mempunyai masalah keuangan lainnya, dapat menghubungi Syeh Abdul Segaf."

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada tanggal 20 Maret 2023

Tidak jelas siapa yang dimaksud dengan "Syeh Abdul Segaf" dalam video itu.

Unggahan Facebook itu juga mencantumkan nomor WhatsApp agar orang-orang dapat menggunakan layanan "penarikan uang gaib" itu. Saat dihubungi AFP, admin nomor WhatsApp itu meminta sejumlah informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, bahkan foto KTP agar dipakai untuk "menerawang" apakah calon penerima layak mendapatkan "uang gaib".

Video yang sama telah ditonton lebih dari 6.600 kali dalam unggahan serupa di Facebook, seperti di sini, di sini, di sini dan di sini.

Beberapa unggahan menyebut nama "Syeh Abdul Segaf", namun beberapa unggahan lain menyebut nama yang berbeda. Tapi semua unggahan tersebut mencantumkan nomor WhatsApp berbeda.

Berita palsu hasil editan

Pencarian gambar terbalik menemukan video asli Tribunnews, yang diunggah pada tanggal 30 November 2021. Berita aslinya tidak menyebut "Syeh Abdul Segaf" maupun skema "penarikan uang gaib".

Setelah pembawa berita Sisca Mawaski memperkenalkan program berita News Update Top 10, dia lalu menyampaikan ringkasan berita yang akan dibawakannya, antara lain berita tentang wafatnya putra mendiang Ustadz Arifin Ilham dan penembakan misterius di sebuah exit jalan tol di Bintaro, Jakarta.

Video itu lalu memulai berita pertama tentang pemakaman putra mendiang Arifin Ilham, Ameer Azzikra.

Berita palsu itu juga menyertakan sejumlah klip yang diambil dari YouTube.

Pada detik ke-26, video berita palsu itu memperlihatkan seorang berkopiah putih sedang duduk di antara uang kertas di lantai. Tayangan itu diambil dari video YouTube yang diunggah pada Januari 2013 tentang Taat Pribadi, guru spiritual yang mengklaim mampu menggandakan uang secara gaib.

Dalam tiga menit pertama pada video tahun 2013 itu, Taat yang mengenakan jubah putih terlihat duduk di atas kursi melemparkan uang kertas ke lantai. Pada menit 3:40, video itu memperlihatkan pria berkopiah putih yang sama. Video aslinya tidak mengidentifikasi siapa pria itu.

Taat, yang juga dikenal dengan nama "Dimas Kanjeng", menarik perhatian publik setelah video viral yang menunjukkan dirinya mengenakan jubah putih dan duduk di atas kursi melakukan ritual yang berakhir dengan dia melemparkan uang ke lantai.

Modus Taat akhirnya terbongkar setelah dia ditangkap pada bulan September 2016 atas tuduhan memerintahkan pembunuhan terhadap dua muridnya yang mencoba membongkar kedok praktik penipuannya. Hampir setahun kemudian, di bulan Agustus 2017, ia divonis 18 tahun penjara atas kasus pembunuhan.

Tayangan kedua dari video berita palsu, pada menit 0:49, menunjukkan dua wanita menghitung tumpukan uang kertas. Tayangan tersebut dicomot dari video YouTube bulan Desember 2021 dengan judul: "Baru kali ini liat uang cash 4 miliar rupiah".

Tayangan ketiga, pada menit 1:27, menunjukkan tumpukan uang kertas di atas meja. Tayangan itu sebelumnya muncul dalam video YouTube pada bulan Oktober 2021, dengan judul: "Penampakan uang 1 milyar rupiah! yang belum tau seberapa banyak uang 1 milyar, ini lah duit 1 M."

Kedua video YouTube ini tidak menyebut "penarikan uang gaib".

Berikut perbandingan tangkapan layar tayangan di video berita palsu (kiri) dan video asli yang diunggah di YouTube (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar tayangan di video berita palsu (kiri) dan video asli yang diunggah di YouTube (kanan)

Selain itu, suara narator wanita pada video berita palsu dibuat menggunakan aplikasi untuk mengonversi teks ke suara.

AFP menggunakan TTSFree.com untuk mengonversi audio dalam berita editan menjadi teks dan mengubahnya kembali menjadi suara, dengan memilih bahasa Indonesia dan opsi suara "Gadis". Audio yang dihasilkan identik dengan suara yang terdengar dalam video berita palsu.

Sementara itu, video berita palsu berbeda telah beredar dalam unggahan Facebook yang mengiklankan modus serupa.

Video lain dengan narasi serupa, yang dibagikan di sini, di sini dan di sini, dibuat seakan-akan merupakan berita yang mempromosikan "penarikan uang gaib" yang dilakukan orang dengan nama berbeda. Video-video itu telah ditonton lebih dari 20.000 kali.

Video aslinya adalah laporan berita dari Liputan 6 tertanggal 12 Maret 2020, dan sama-sekali tidak menyebut skema penarikan uang seperti dalam video berita palsu itu.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami