Video editan pelintir komentar CEO Pfizer dalam Forum Ekonomi Dunia

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Selasa 21/03/2023 pukul 02:09
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Australia, AFP Indonesia
Sebuah video telah ditonton ribuan kali selepas beredar dengan klaim salah bahwa video itu menunjukkan CEO Pfizer, Albert Bourla, mengatakan kalau perusahaan farmasi raksasa Amerika itu berencana untuk menghilangkan setengah populasi dunia pada tahun 2023. Nyatanya, video tersebut diedit. Dalam rekaman video asli, Bourla mengatakan bahwa Pfizer berencana untuk menurunkan jumlah penduduk yang tidak mampu membeli obat mereka hingga separuh.

Video berdurasi 24 detik tersebut diunggah ke Facebook di sini pada tanggal 18 Februari 2023.

Video tersebut menunjukkan Albert Bourla, CEO Pfizer, berbicara dalam pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di kota Davos, Swiss, pada 25 Mei 2022.

Dalam rekaman tersebut, Bourla terdengar berkata: "Minggu pertama kami bertemu pada bulan Januari 2019 di California dan membentuk rencana lima tahun ke depan, dan salah satunya adalah pada tahun 2023, kami akan mengurangi jumlah penduduk dunia hingga 50 persen."

Status unggahan itu berbunyi: "Albert Bourla CEO Pfizer Target dari Vaksin Global 2023 melenyapkan 50% populasi dunia.."

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada tanggal 18 Maret 2023

Video yang sama telah ditonton lebih dari 3.800 kali selepas beredar dengan klaim serupa di Facebok di sini dan di sini, dan juga di Twitter, TikTok dan Telegram.

Selain itu, postingan serupa juga dibagikan oleh pengguna medsos di Australia, Malaysia dan Amerika Serikat.

Namun, klaim itu salah.

Video editan

AFP menemukan video asli pembicaraan Bourla diunggah di kanal YouTube resmi WEF pada tanggal 25 Mei 2022, dengan judul: "Pembicaraan dengan Albert Bourla, CEO Pfizer | Davos | #WEF22".

Dalam video itu Bourla terlihat berbincang dengan Klaus Schwab, pendiri dan ketua Forum Ekonomi Dunia (WEF).

Video yang beredar di postingan sesat mulai pada menit 2:41 di video asli.

Dalam video asli, dia bisa terdengar berkata: "Minggu pertama kami bertemu pada bulan Januari 2019 di California dan membentuk rencana lima tahun ke depan, dan salah satunya adalah pada tahun 2023, kami akan mengurangi jumlah penduduk dunia yang tidak mampu membeli obat kami hingga 50 persen."

Dalam video sesat, kata-kata "yang tidak mampu membeli obat kami" dihilangkan.

Berikut perbandingan tangkapan layar video di postingan sesat (kiri) dan video asli WEF (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di postingan sesat (kiri) dan video asli WEF (kanan)

Versi asli video itu, dengan durasi 33 menit 15 detik, adalah hasil live stream dan juga diunggah di situs web WEF.

Dalam kesempatan itu, Bourla membicarakan tentang rencana Pfizer untuk menjual obat-obat dengan hak paten mereka dengan skema nirlaba kepada negara-negara termiskin di dunia.

Rencana Pfizer yang diungkapkan Bourla dalam sesi WEF itu diliput oleh AFP di hari yang sama. Rwanda, Ghana, Malawi, Senegal dan Uganda adalah beberapa negara pertama yang mendapatkan manfaat inisiatif ini.

Pada menit 3:29 di video asli, Bourla mengatakan: "Kami tidak memperhitungkan biaya penelitian yang diperlukan untuk menemukan obat-obatan, semua [biaya] hukum yang diperlukan untuk membuat kontrak, atau semua biaya administrasi, semua yang terkadang ditambahkan ... tidak akan ditambahkan dalam rencana itu. Hanya biaya pembuatan dan pengirimannya [yang akan dihitung]."

Bourla dan Pfizer, produser salah satu vaksin Covid-19, sering menjadi sasaran misinformasi selama pandemi.

AFP sebelumnya membongkar klaim salah tentang status vaksinasi Bourla dan keamanan vaksin Covid-19 Pfizer di sini dan sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami