Misinformasi tentang 'Bill Gates dan WHO memaksakan vaksinasi' beredar di media sosial
- Diterbitkan pada hari Selasa 13/08/2024 pukul 10:34
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: Rob LEVER, AFP Amerika Serikat, AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2024. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Bill Gates dan WHO Serukan Militer untuk Menangkap Penolak Vaksin mRNA Selama Pandemi Flu Burung," tulis keterangan pada postingan Facebook yang diunggah pada 3 Agustus 2024.
Keterangan postingan tersebut juga menyebutkan bahwa: "Bill Gates telah bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia dalam menyerukan agar para penolak vaksin ditangkap oleh militer dan disuntik paksa dengan mRNA selama pandemi berikutnya".
"Gates dan WHO telah memerintahkan pemerintah untuk meletakkan dasar guna memobilisasi militer karena mereka mengklaim bahwa skeptisisme vaksin adalah 'tercela secara moral' dan penolakan vaksin adalah 'tindakan agresi' yang harus dihadapi dengan kekerasan," lanjut keterangan unggahan tersebut.
Klaim serupa juga menyebar di postingan Facebook lain di sini dan di sini.
Di Inggris, klaim serupa diunggah oleh Jim Ferguson, mantan kandidat Parlemen Inggris dari Partai Brexit.
Dalam postingannya di X pada tanggal 2 Agustus 2024, Ferguson mengatakan bahwa: "Bill Gates telah bergabung dengan WHO dalam menyerukan agar para penolak vaksin ditangkap oleh militer dan disuntik paksa dengan mRNA selama pandemi berikutnya".
WHO telah merekomendasikan vaksinasi Covid-19, yang menurut banyak penelitian telah menyelamatkan jutaan nyawa (tautan arsip di sini dan di sini). WHO juga mendukung penelitian vaksin untuk flu burung, yang kasusnya kembali meningkat dan belakangan menyebar ke mamalia (tautan arsip di sini dan di sini)
Namun, seorang juru bicara WHO mengatakan kepada AFP bahwa tuduhan pemaksaan vaksinasi tersebut adalah "kebohongan yang nyata dan disinformasi yang berbahaya."
"Negara-negara anggota yang berdaulatlah yang membuat keputusan dan mengambil tindakan terkait kesehatan masyarakat mereka," kata judu bicara WHO tersebut lewat surat elektronik pada 5 Agustus.
"Suatu kepalsuan dan kebohongan yang keji jika mengklaim bahwa WHO telah mengusulkan keterlibatan militer seperti yang disebutkan dalam tuduhan tidak berdasar ini, dan WHO juga tidak memiliki kemampuan untuk memaksakan perintah vaksinasi."
Yayasan Gates, badan amal milik Bill Gates, juga mengatakan bahwa klaim tersebut "salah". AFP juga tidak dapat menemukan bukti yang dapat dipercaya bahwa miliarder tersebut telah melontarkan pernyataan seperti itu di depan umum.
AFP dan organisasi berita lainnya telah menyanggah klaim bahwa WHO berupaya mengendalikan kebijakan kesehatan negara-negara anggota melalui perjanjian pandemi.
"WHO tidak memiliki kuasa untuk menangkap siapapun. Klaim bahwa WHO bekerja dengan pemerintah untuk melakukan penangkapan adalah salah dan berbahaya," kata Maria Van Kerkhove, seorang ahli epidimiologi yang bekerja dengan WHO (tautan arsip), dalam postingan X yang diunggahnya pada 3 Agustus (tautan arsip).
“Keputusan mengenai tindakan kesehatan yang diambil di dalam suatu negara berada di tangan pemerintah yang berdaulat,” katanya.
AFP telah membantah misinformasi kesehatan lainnya di sini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami