Unggahan menyesatkan menunjukkan foto-foto lama yang tak berhubungan dengan vaksinasi Covid-19

Sebuah kolase foto yang tersebar di berbagai unggahan media sosial disebut menunjukkan beberapa sukarelawan di Amerika Serikat mengalami kelumpuhan wajah sementara setelah disuntik vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech. Klaim itu menyesatkan: gambar itu telah beredar di Internet beberapa bulan sebelum kedua perusahaan farmasi itu mengawali uji coba vaksin mereka di akhir bulan April 2020. 

Kolase foto itu diunggah di Instagram di sini pada tanggal 13 Desember 2020, dan telah disukai hampir 19.700 kali. 

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil tanggal 21 Desember 2020

Tulisan yang ditempel di foto berbunyi: “Empat sukarelawan uji coba vaksin COVID-19 dari Pfizer mengalami kelumpuhan wajah sementara di Amerika Serikat.”

Paragraf pertama keterangan postingan yang panjang itu berbunyi: “Empat sukarelawan uji coba yang menerima vaksin Covid-19 dari Pfizer mengalami kelumpuhan wajah. Kasus ini tengah ditangani oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.”

Vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech telah disetujui untuk dipakai oleh beberapa negara, seperti Britania Raya dan Amerika Serikat, seperti dilaporkan AFP di sini.

Gambar dan klaim serupa muncul juga di unggahan-unggahan lain di Facebook seperti ini, ini dan ini; serta di Instagram ini dan ini.

Foto itu juga muncul di Twitter dengan klaim serupa dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.  

Akan tetapi, klaim tersebut menyesatkan.

Sebuah pencarian gambar terbalik di Yandex dan dilanjutkan dengan pencarian kata kunci di Google menemukan foto yang sama dimuat di artikel ini tentang Bell’s Palsy terbitan BMJ Best Practice, sebuah situs kesehatan dari Inggris. Berdasarkan keterangan waktunya, artikel itu terakhir diperbarui tanggal 20 November 2019.

Berikut tangkapan layar artikel BMJ Practice:

Image
Tangkapan layar artikel BMJ Practice

Menurut Mayo Clinic, organisasi nirlaba medis di Amerika Serikat: “Salah satu gejala Bell’s palsy adalah pelemahan otot wajah secara tiba-tiba. Di banyak kasus, pelemahan itu hanya sementara dan membaik secara signifikan dalam hitungan pekan. Pelemahan itu membuat setengah wajah seperti terlihat condong turun. Senyum hanya tergambar di bagian kiri atau kanan wajah. Dan mata di sisi itu tidak bisa ditutup.”

Image
Perbandingan tangkapan layar foto di unggahan yang menyesatkan (kiri) dan foto di situs BMJ Best Practice (kanan)

Kolase gambar itu juga muncul di video Tribunnews tanggal 23 Januari 2020 ini, dengan judul:  “Penyakit Bell’s Palsy - Suatu Kondisi Otot Wajah Melemah Hingga Lumpuh.” Gambar di unggahan menyesatkan dapat dilihat di video dari detik ketiga hingga detik ke-51.

Pfizer dan BioNTech baru mengumumkan awal mula uji coba vaksin Covid-19 di Jerman pada tanggal 29 April 2020.

Terjemahan penggalan dari pengumuman berbahasa Inggris itu adalah: “Dengan ini BioNTech SE (Nasdaq: BNTX, “BioNTech” or “the Company”) dan Pfizer Inc. (NYSE: PFE) mengumumkan pelaksanaan set pertama dari fase 1/2 dari uji coba klinis. Dua belas peserta uji coba diberikan calon vaksin BNT 162 di Jerman, sejak penyuntikan dimulai tanggal 23 April 2020. Uji coba itu adalah yang pertama untuk calon vaksin COVID-19 di Jerman. Pfizer dan BioNTech berencana untuk memulai uji coba BNT 162 di Amerika Serikat setelah persetujuan pengambil kebijakan, yang diharapkan secepatnya.”

Lewat pernyataan tanggal 10 Desember 2020 ini, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) menyebutkan bahwa dalam uji coba itu ada “empat kasus Bell’s palsy di kelompok peserta yang divaksin dibandingkan dengan nol kasus di grup yang mendapat plasebo”, namun bukan sebuah dampak langsung dari menerima vaksin.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami