
Video dari Tiongkok tak menunjukkan pertolongan pertama yang tepat untuk serangan jantung dan kejang
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari 05/05/2023 pukul 12:56
- Diperbarui pada hari 09/05/2023 pukul 09:01
- Waktu baca 4 menit
- Oleh: Eva WACKENREUTHER, Rachel YAN, AFP Hongkong, AFP Austria, AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Di Bioskop tiba2 serangan jantung. Pas ada sinshe tepok kedua tangannya 2 menit sembuh kembali," tulis status unggahan Facebook pada tanggal 24 Juni 2019 ini.
"Video ini memberi nasihat darurat bagi kawan2 yang ada bakat penyakit jantung, silahkan perhatikan & pelajarin cara mengatasin serangan jantung yang umumnya datang mendadak?!, sehingga banyak orang tidak tertolong nyawanya dan meninggal di tempat / di perjalanan ke rumah sakit !"
Postingan itu juga mengunggah sebuah video, yang telah ditonton lebih dari 9.700 kali.
Dalam video itu berdurasi satu menit dan 35 detik itu terlihat dua orang sedang memukul-mukul bagian dalam kedua siku seorang pria yang terlihat tidak sadarkan diri dalam bioskop, sebelum akhirnya ia terbangun.
Keterangan unggahan itu juga menyatakan: "Pada waktu kejadian akut tepuklah siku lengan bagian dalam spt video ini, harus di ingat lengan sebelah kiri, karena disekitar lengan kiri ini terdapat 3 titik yang berhubungan dengan jantung dan paru paru."

Video tersebut telah ditonton 227.000 kali selepas beredar dengan klaim serupa di postingan Facebook ini dan ini, postingan YouTube ini dan ini, postingan Twitter ini dan ini, serta di tahun 2023 di postingan TikTok ini dan ini.
Klip tersebut juga muncul dengan narasi mirip dalam berbagai bahasa: bahasa Inggris dan bahasa Jerman, serta bahasa Mandarin, di mana dikatakan peristiwa itu terjadi di Singapura.
Namun klaim itu salah.
AFP menemukan laporan berita dari Tiongkok yang berisi video tersebut (tautan arsip).
Menurut laporan tersebut, pada tanggal 7 Agustus 2017, seorang pemuda mengalami kejang-kejang karena penyakit ayan saat menonton film "Wolf Warrior 2" di sebuah bioskop di kota Nanning, di Guangxi, daerah otonomi setara provinsi di Tiongkok bagian selatan.
Foto-foto yang diunggah di akun Weibo bioskop tersebut cocok dengan interior yang terlihat dalam video (tautan arsip).
'Informasi berbahaya'
Menanggapi video sesat tersebut, Christiane Tiefenbacher, dokter kepala di klinik kardiologi dan kedokteran vaskular di Marien-Hospital Wesel di Jerman, mengatakan kepada AFP pada tanggal 21 Maret 2023 bahwa metode yang ditunjukkan dalam video itu akan "berbahaya" jika digunakan (tautan arsip di sini dan di sini).
"Video dan instruksi terkait untuk pertolongan pertama dalam kasus serangan jantung itu mengancam nyawa dan tidak memiliki bukti ilmiah," katanya. "Bahaya jika buang-buang waktu menggunakan teknik tepukan siku yang ditunjukkan dalam video ketika ada dugaan serangan jantung akut."
Dalam sejumlah unggahan sesat disebutkan bahwa metode memukul-mukul siku bagian dalam akan mengaktifkan titik akupunktur pada siku dan bisa meningkatkan sirkulasi darah.
"Informasi ini salah," kata Tiefenbacher, yang juga anggota dewan Yayasan Jantung Jerman, dalam emailnya kepada AFP. "Informasi semacam ini sangat bermasalah dari sudut pandang medis karena menjauhkan penderita dan penolong pada saat keadaan darurat serangan jantung dari tindakan pertolongan pertama yang satu-satunya tepat, yaitu memanggil layanan darurat. Ini mengancam nyawa pasien serangan jantung."
Lanjutnya: "Tidak ada bukti medis bahwa teknik tepuk siku ini dapat digunakan untuk memicu peningkatan aliran darah ke jantung atau bahkan penghilangan bekuan (trombus) di jantung, selain peningkatan aliran darah secara lokal ke lengan.
"Sebaliknya: informasi semacam ini bahkan berbahaya," pungkas Tiefenbacher.
Dalam email tanggal 26 April 2023, Yayasan Otak Hong Kong mengonfirmasi kepada AFP bahwa tidak ada dasar ilmiah bahwa metode pengobatan yang disebutkan dalam video bisa mengatasi kejang.
"Menepuk siku tidak akan menyembuhkan kejang," kata juru bicara yayasan tersebut.
Respons atas serangan jantung
Saat terjadi serangan jantung, organ tubuh tersebut kekurangan pasokan oksigen yang cukup ketika pembuluh darah tersumbat, sehingga kekuatannya tidak cukup untuk memasok kebutuhan tubuh (tautan arsip).
Dalam skenario terburuk, situasi itu dapat menyebabkan jantung langsung berhenti. Penyakit arteri koroner adalah penyebab kematian utama di seluruh dunia (tautan arsip).
Oleh karenanya, sangatlah penting bagi pasien serangan jantung untuk segera ke rumah sakit. Di sana, pembuluh darah dapat dibuka lagi dengan teknologi kateter jantung. Defibrilator dapat digunakan untuk mengatasi komplikasi seperti fibrilasi ventrikel (jenis detak jantung yang tidak teratur).
Otoritas kesehatan di berbagai negara, termasuk Palang Merah Jerman, Yayasan Jantung Jerman, dan CDC di Amerika Serikat, merekomendasikan untuk segera menghubungi layanan darurat jika disinyalir terjadi serangan jantung (tautan arsip di sini, di sini dan di sini).
Menurut Yayasan Jantung Jerman, jika si penderita sadar, dia harus diposisikan dengan bagian atas tubuhnya diangkat, pakaian ketat dilepas, dan sirkulasi korban dipantau. Jika pasien tidak sadar selama jantung berhenti, resusitasi harus segera dimulai (tautan arsip). Lembaga itu tidak merekomendasikan menepuk bagian dalam lengan.
Pengobatan Tradisional Tionghoa, atau Traditional Chinese Medicine (TCM), telah dipakai selama lebih dari 2.000 tahun dan masih populer saat ini di Tiongkok, misalnya dalam pengobatan Covid-19 (tautan arsip).
Setelah bertahun-tahun dilobi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan TCM ke dalam katalog resmi penyakit dan pengobatan pada tahun 2019 (tautan arsip). Namun, ilmuwan barat mengkritik keputusan ini dengan alasan TCM tidak didasarkan pada bukti-bukti ilmiah.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami