Dokter peringatkan tentang 'prosedur pertolongan pertama' untuk orang pingsan yang viral di medsos

  • Diterbitkan pada hari Kamis 30/11/2023 pukul 10:17
  • Diperbarui pada hari Kamis 30/11/2023 pukul 11:23
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Menurut para ahli kesehatan, pertolongan pertama bagi orang yang kehilangan kesadaran adalah meminta bantuan medis darurat dan melakukan resusitasi jantung paru (RJP), bukan dengan menekan keras di area bawah hidung seperti yang diklaim dalam postingan yang marak tersebar di media sosial. Klaim salah itu disebar dalam video yang telah ditonton jutaan kali, namun para dokter memperingatkan bahwa melakukan hal tersebut dapat menyebabkan keterlambatan penanganan medis yang tepat dan yang terburuk, kerusakan otak.

"Pertolongan Pertama Menekan Keras ditengah-tengah bawah hidung," tulis teks stiker dalam video yang diunggah di Facebook pada tanggal 5 November 2023.

"Pertolongan Pertama saat kehilangan kesadaran. TEKAN BAGIAN BAWAH HIDUNG ANTARA BIBIR," tulis keterangan postingan tersebut.

Video berdurasi 51 detik tersebut menunjukkan seorang pria yang pingsan tampak perlahan-lahan sadar kembali setelah seorang wanita menampar wajahnya dan menekan bagian filtrumnya, yakni lekukan yang terletak di antara hidung dan bibir bagian atas.

Image
Tangkapan layar postingan sesat, diambil pada tanggal 28 November 2023

Video tersebut telah ditonton lebih dari 11,9 juta kali setelah dibagikan dengan klaim serupa di Instagram, Twitter, TikTok dan SnackVideo.

Video tersebut juga dibagian oleh pengguna Facebook Malaysia di sini dan di sini.

Pencarian gambar terbalik di Baidu menemukan video yang sama dibagikan oleh pengguna media sosial yang tinggal di Shanghai, di Douyin, aplikasi mirip TikTok di Tiongkok, pada tanggal 11 Oktober 2023.

"Insiden darurat di kereta, untungnya petugas segera sampai di sana, semoga kakek ini segera pulih, disiarkan secara langsung," bunyi keterangan postingan yang berbahasa Mandarin itu.

Berikut perbandingan tangkapan layar video di postingan sesat (kiri) dan video dari Douyin (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di postingan sesat (kiri) dan video dari Douyin (kanan)

Video ini juga beredar di media sosial Tiongkok seperti Weibo. Beberapa pengguna terlihat menuliskan komentar yang memuji si wanita yang "sigap berpikir langsung menekan filtrum" dan mengatakan metode yang dilakukannya berhasil.

Namun para dokter menyampaikan pada AFP bahwa prosedur pertolongan pertama untuk orang yang tak sadarkan diri, tergantung pada situasinya, adalah termasuk mencari bantuan medis profesional dan melakukan RJP.

'Kurang tepat dan tidak perlu'

Saat dikontak AFP, dr. Mursyid Bustami, mantan direktur utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, memperingatkan bahwa menampar dan menekan filtrum orang yang tak sadarkan diri dapat menyebabkan keterlambatan pemberian pertolongan yang benar (tautan arsip ini dan ini).

Tindakan ini berpotensi menyebabkan kerusakan otak dalam kasus-kasus di mana kehilangan kesadaran disebabkan oleh henti jantung dan pernafasan, tambahnya.

Langkah-langkah pertama yang sebaiknya diambil saat menghadapi orang yang kehilangan kesadaran adalah mengecek apakah mereka memang pingsan dengan menepuk bahu atau bagian tubuh yang lain tanpa menyakiti mereka dan kemudian memanggil layanan darurat, kata dr. Mursyid pada tanggal 22 November 2023.

Dia juga mengatakan bahwa resusitasi jantung paru (RJP) harus langsung dilakukan dalam kasus-kasus di mana detak jantung dan nafas tak lagi terasa (tautan arsip).

Dalam kasus tersebut, semakin lama otak dibiarkan tanpa oksigen, semakin serius kerusakan yang ditumbalkannya pada otak, ia memperingatkan.

"Dengan tindakan yang kurang tepat dan tidak perlu bisa jadi kita akan terlambat melakukan bantuan RJP dan akan berakibat buruk pada orang yang mengalaminya," ujar dr Mursyid.

Pada hari yang sama, dr. Bobi Prabowo, kepala Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (Perdamsi), menyampaikan bahwa "hanya kebetulan" pria di dalam video itu siuman setelah ditampar dan filtrumnya ditekan.

Dia berkata prosedur ini tidak sesuai dengan prosedur Bantuan Hidup Dasar yang dijadikan panduan oleh petugas gawat darurat ketika menghadapi orang yang pingsan karena karena serangan jantung, gangguan pernapasan, atau penyumbatan saluran napas (tautan arsip ini dan ini).

Pedoman Bantuan Hidup Dasar menyatakan bahwa langkah-langkah yang perlu diambil di antaranya adalah mengecek respon orang yang kehilangan kesadaran, menghubungi layanan darurat dan menemukan alat medis yang dapat menganalisis irama jantung dan jika perlu, memberikan kejut jantung -- serta juga memulai RJP (tautan arsip).

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami