Video tsunami di Jepang ini direkam tahun 2011, bukan tahun 2024

Gempa bermagnitudo 7,5 yang menghantam pantai barat Jepang pada tanggal 1 Januari 2024 memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari 1 meter. Namun, sebuah video yang telah ditonton puluhan ribu kali dan menunjukkan kapal nelayan dihantam gelombang ternyata tidak ada hubungannya dengan gempa di Jepang baru-baru ini. Video itu sebenarnya telah beredar sejak tahun 2011, saat pantai timur Jepang dihantam gempa dan tsunami.

"Japan Tsunami Oirase Town", bunyi tulisan di atas video ini, yang diunggah pada tanggal 2 Januari 2024 di TikTok, di mana rekaman itu telah ditonton lebih dari 59,800 kali.

Keterangan postingan itu juga menyertakan tagar #tsunamijepang2024

Video berdurasi semenit dan 17 detik itu menunjukkan sebuah kawasan pantai dihantam dan perahu nelayan dihantam gelombang air.

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada tanggal 4 Januari 2024

Video tersebut beredar sehari setelah gempa magnitudo 7,5 menghantam Prefektur Ishikawa, di pantai barat Pulau Honshu di Jepang, pada Hari Tahun Baru 2024. 

Pihak berwenang setempat mengatakan pada tanggal 4 Januari 2023 bahwa gempa dahsyat itu menewaskan setidaknya 92 orang dan lebih dari 300 luka-luka. Selain itu, gedung-gedung hancur, terjadi kebakaran serta kerusakan pada sejumlah ruas jalan.

Gelombang setinggi 1,2 meter juga menerjang pelabuhan kota Wajima. Beberapa gelombang tsunami kecil dilaporkan terjadi di wilayah lainnya, termasuk Pulau Hokkaido, di bagian utara Jepang. 

Peringatan atas gelombang yang lebih tinggi ternyata tidak terjadi dan pemerintah Jepang akhirnya mencabut peringatan Tsunami keesokan harinya.

Video itu telah ditonton 124,800 setelah juga dibagikan dengan klaim serupa di TikTok di sini dan sini, serta di SnackVideo di sini dan sini.

Postingan serupa juga beredar di antara pengguna medsos di Korea Selatan dan Malaysia.

Namun, video itu aslinya menunjukkan pelabuhan di bagian timur Jepang dihantam gelombang tsunami pada tahun 2011, bukan tahun 2024.

Video tsunami 2011

Pencarian gambar terbalik di Google menemukan video berdurasi sembilan menit lebih, yang diunggah di YouTube oleh pengguna bernama "wngad869" pada 18 Maret 2011 (tautan arsip).

Deskripsi video dalam bahasa Jepang di unggahan itu tertulis: "15:48 Pelabuhan Ikan Momoishi, Kota Oirase, Prefektur Aomori, 11-3-2011. Kamu bisa melihat cerobong asap Pabrik Kertas Mitsubishi dan kapal penjelajah Chikyu."

Video itu beredar beberapa hari setelah gempa Tohoku mengguncang daerah timur Pulau Honshu pada tanggal 11 Maret 2011. Saat itu, gempa magnitudo 9,0 di lepas pantai Fukushima memicu gelombang tsunami besar di pantai timur laut Jepang (tautan arsip). Bencana tersebut menyebabkan lebih dari 18.500 orang meninggal atau hilang.

Oirase terletak di bagian timur laut Pulau Honshu, sekitar 450 km utara Prefektur Fukushina (tautan arsip ini dan ini). 

Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan video asli tahun 2011 (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan video asli tahun 2011 (kanan)

Video serupa juga diunggah pada tanggal 16 Juni 2022 di kanal YouTube bernama "Arsip Tsunami Jepang 2011," yang menghimpun berbagai video bencana tersebut (tautan arsip). Kredit video juga diberikan kepada "wngad869".

Video yang identik juga dipublikasikan di Niconico, platform berbagi video Jepang, pada tanggal 22 Maret 2011, dengan deskripsi yang mirip (tautan arsip).

Menggunakan deskripsi dan fitur yang terlihat di video asli, AFP menelusuri geolokasi video dan menemukan bahwa itu terletak di pelabuhan di Oirase, Aomori (tautan arsip).

 

Bagian barat Pulau Honshu dan Hokkaido terkena peringatan tsunami saat gempa Tahun Baru 2024 (tautan arsip). Namun, kota Oirase hanya terkena "potensi tsunami" dan tak sampai mencapai tingkat "peringatan tsunami". 

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami