Ini video pemilih gelap di Makassar saat Pemilu 2019, bukan 'kecurangan Pemilu 2024'

  • Diterbitkan pada hari Jumat 01/03/2024 pukul 10:40
  • Diperbarui pada hari Jumat 01/03/2024 pukul 16:42
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video lawas kembali muncul dengan klaim salah bahwa video tersebut menunjukkan pemilih gelap di Makassar saat berlangsungnya Pemilu 2024. Faktanya, klip tersebut menunjukkan dua orang pria yang dituduh mencoba mencoblos dengan formulir C6 milik orang lain di Makassar saat Pemilu 2019. 

"Viral, pencoblos gelap di Makassar," ujar teks yang disematkan pada klip yang diunggah di SnackVideo pada 14 Februari 2024, di mana video tersebut telah ditonton lebih dari 580.000 kali. 

Pada keterangan video tertulis tanda tagar: #infopemilu2024.

Dalam video berdurasi sekitar empat menit dan 30 detik itu, terlihat seorang pria marah berteriak-teriak "Mana Bawaslu? Bawaslu mana? ... Kurang ajar kau, kecurangan pemilu!"

Image
Tangkapan layar postingan sesat, diambil pada 23 Februari 2024

Unggahan tersebut dibagikan saat hari pemungutan suara Pemilu 2024, yang jatuh pada 14 Februari 2024. 

Hasil hitung akhir baru diumumkan akhir Maret 2024, namun hasil penghitungan sementara pada situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) per 1 Maret menunjukkan capres Menteri Pertahanan Prabowo Subianto unggul jauh di atas kedua lawannya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. 

Pihak Ganjar maupun Anies mengatakan tim mereka menemukan kecurangan "terstruktur, masif dan sistematis" dan bahwa "kekurangan-kekurangan yang terjadi itu bermacam-macam" (tautan arsip ini dan ini).

Sejumlah kelompok masyarakat sipil juga menuding terjadi kecurangan pemilu di pelosok negeri (tautan arsip). 

Video tersebut telah ditonton lebih dari 26.000 kali selepas beredar dengan klaim serupa di SnackVideo di sini, serta di Facebook di sini dan di sini.

Postingan serupa di X di sini dan di sini dibagikan ulang lebih dari 2.600 kali. 

Namun, video kecurangan pemilu itu tidak diambil di tahun 2024. 

Insiden tahun 2019

Pencarian gambar terbalik pada Google, diikuti dengan pencarian kata kunci, menemukan video serupa ditayangkan oleh kanal YouTube Tribun Timur pada 19 April 2019 (tautan arsip). 

Video berdurasi lima menit dan 46 detik tersebut berjudul: "Polsek Rappocini Amankan Ketua KPPS dan Dua Pemilih 'Bayangan', Ini Kasusnya."

Menurut laporan Tribun Timur, polisi mengamankan ketua KPPS TPS 34 di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulsel, beserta dua orang pemuda asal Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Jadi ada dua pemuda Flores datang ke TPS 34, bawa C6 milik orang lain, keduanya bukan warga situ, sehingga warga protes dan mereka nyaris dihakimi," kata Kapolsek Rappocini Kompol Edy Supriyadi.

Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan video Tribun Timur tahun 2019 (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan video Tribun Timur tahun 2019 (kanan)

Insiden itu terjadi saat hari Pemilu 2019, pada 17 April 2019.

Video yang lebih pendek diunggah di kanal YouTube milik Media Sulsel pada 19 April 2019 (tautan arsip). 

Foto ketiga orang yang ditahan diterbitkan dalam laporan kantor berita Antara pada hari yang sama (tautan arsip). 

Dalam laporan itu, kapolsek Rappocini menyebutkan bahwa warga mulai curiga saat kedua pria itu hendak mencoblos karena jenis kelamin dalam formulir C6 yang mereka bawa adalah perempuan. Di saat bersamaan, pemilik formulir C6 tersebut muncul sehingga mengundang reaksi marah warga.

Dilansir Antara, ketua KPPS setempat juga mengaku menyuruh kedua pria itu untuk mengambil undangan C6 yang bukan milik mereka dengan dalih masih banyak formulir C6 di rumahnya dan sayang kalau tidak digunakan. 

Sebelumnya, AFP telah membongkar berbagai misinformasi terkait Pemilu 2024 di sini

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami