BNI memperingatkan soal penipuan dengan modus 'undian berhadiah' di Facebook

  • Diterbitkan pada hari Senin 04/03/2024 pukul 09:51
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Bank Negara Indonesia (BNI) telah memperingatkan pengguna medsos agar tidak terkecoh dengan sejumlah laman Facebook yang mempromosikan "undian berhadiah" mengatasnamakan bank pelat merah itu. Halaman-halaman Facebook yang tidak terverifikasi itu membagikan tautan yang memiliki ciri-ciri phishing, yakni kejahatan digital yang menarget data sensitif seseorang.

Salah satu postingan Facebook yang mempromosikan "undian berhadiah" itu memuat logo BNI (tautan arsip).

Diunggah pada tanggal 26 Februari 2024 oleh halaman Facebook bernama "Promo Hadiah BNI" yang tak terverifikasi, postingan itu berisi gambar yang memperlihatkan seorang pria dan wanita dengan seragam pegawai Bank BNI (tautan arsip)

Tulisan pada gambar itu berbunyi: "Gebyar Undian Berhadiah".

Sedangkan sebagian keterangan unggahan tertulis: "Promo Terbaru 2024 BNI. Khusus nasabah Bank BNI yang sudah aktif Mobile Banking.

"Gelegar Rejeki BNI untuk kamu pengguna aktif dari Bank BNI. Silahkan daftar promo Gelegar Rejeki BNI dan raih hadiah secara langsung seperti

"Hadiah Utama: 1 Unit Rumah, 5 Unit Motor Scopy, 1 Unit Mobil Alphard, 3 Tiket Wisata ke Singapura, 4 Unit TV 50 Inch".

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada 28 Februari 2024

AFP menemukan unggahan Facebook itu berisi tautan yang mengarahkan ke website yang meminta pengunjung memasukkan nomor telepon genggam.

Setelah nomor dimasukkan, website itu lalu bertanya apakah pengunjung adalah pengguna Bank BNI, dan saat dijawab "YA" website kemudian meminta pengunjung membagikan nomor kartu debit, tanggal kedaluwarsa kartu dan kode CVV.

Berikut tangkapan layar situs web penipuan yang meminta pengunjung memasukkan informasi perbankan:

Image
Tangkapan layar situs web penipuan yang meminta pengunjung memasukkan informasi perbankan

Unggahan sesat sejenis yang mempromosikan undian berhadiah BNI juga dibagikan halaman Facebook lain yang memakai logo BNI sebagai foto profil, misalnya ini, ini dan ini.

Beberapa pengguna medsos terlihat percaya kalau postingan itu resmi dari Bank BNI.

"Saya sdh Daftarkan dgn Lengkap Sisa Menunggu Hasil," tulis salah komentar di Facebook.

"Sya berminat membuka bank BNI," tulis komentar lainnya.

Image

Namun, perwakilan BNI mengatakan kepada AFP pada 28 Februari 2024 bahwa halaman Facebook dan postingan-postingan itu tidak terkait dengan BNI dan memperingatkan nasabahnya untuk berhati-hati terhadap akun medsos yang mengatasnamakan bank milik pemerintah itu.

"Jangan infoin data-data pribadi seperti: kode password tansaksi (OTP), PIN, User ID, nomor CVC, dan password e-Banking kepada pihak lain," kata perwakilan BNI itu.

Laman Facebook palsu tersebut hampir tidak memiliki pengikut, sedangkan laman Facebook BNI yang terverifikasi -- yang diidentifikasi dari tanda centang birunya -- memiliki lebih dari 437.000 pengikut (tautan arsip).

Berikut perbandingan tangkapan layar laman Facebook palsu (kiri) dan laman Facebook resmi BNI (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar laman Facebook palsu (kiri) dan laman Facebook resmi BNI (kanan)

AFP mengecek tautan dalam unggahan sesat menggunakan VirusTotal, situs yang bisa mendeteksi malware dan virus online, dan menemukan bahwa tautan itu diidentifikasi berbahaya oleh setidaknya tiga vendor keamanan (tautan arsip).

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami