Cuplikan video gim dan foto editan dibagikan dengan klaim salah tentang serangan Houthi pada kapal Amerika Serikat

Sebuah video dan foto yang memperlihatkan kapal yang terkena bom telah ditonton ratusan ribu kali di unggahan media sosial yang mengklaim bahwa itu adalah rekaman kerusakan kapal induk Dwigh D. Eisenhower milik Amerika Serikat (AS) setelah diserang kelompok Houthi. Padahal, video itu sebenarnya menunjukkan cuplikan gim Arma 3 dan sebuah foto editan. Pihak AS telah membantah klaim bahwa ada kapal mereka yang berhasil dirusak oleh Houthi.

"PENAMPAKAN KAPAL AS BOLONG DIBOM HOUTHI," tulis judul berita pada video TikTok yang dunggah tanggal 8 Juni 2024.

Postingan berdurasi 1 menit 45 detik itu terdiri dari dua bagian video. Yang pertama adalah video yang menunjukkan cuplikan sebuah kapal yang terbakar setelah dihujani bom. Tampak asap hitam mengepul dari beberapa bagian kapal. 

"Detik-detik Kapal Induk AS Eisenhower Dihantam Rudal Houthi, Tengah Kapal Terbakar dan Bolong," tulis keterangan pada postingan TikTok itu.

Image
Tangkapan layar postingan salah dari TikTok, diambil pada 28 Juni 2024

Suara narator perempuan di dalam video tersebut menjelaskan bahwa video itu adalah detik-detik kapal induk Amerika Serikat Eisenhower diserang Houthi Yaman di Laut Merah.

"Dalam video tersebut tampak rudal Houthi melesat dengan cepat dan tepat sasaran ke bagian tengah kapal hingga terbakar hebat. Dari video yang diambil dari udara kapal tersebut juga terlihat berlubang imbas serangan rudal Houthi."

Keterangan narator itu mengacu pada video kedua di dalam postingan TikTok tersebut yang menunjukkan sebuah foto yang terus menerus diperbesar hingga menunjukkan kerusakan berupa lubang besar pada sebuah kapal.

Image
Tangkapan layar postingan salah dari TikTok, diambil pada 28 Juni 2024

Postingan video ini beredar sehari setelah kelompok pemberontak Houthi mengklaim bahwa mereka telah menyerang kapal induk AS USS Eisenhower di Laut Merah dengan rudal pada 31 Mei 2024. 

Kelompok Houthi yang didukung secara finansial oleh Iran, telah melancarkan sejumlah serangan drone dan rudal pada kapal kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak bulan November 2023. Mereka menyerang dengan memakai alasan solidaritas terhadap Palestina atas perang Israel-Hamas.

AS dan Inggris yang merasa kepentingannya terganggu turut melancarkan serangan balik terhadap kelompok Houthi. 

Postingan video ini telah ditonton lebih dari 600.000 kali setelah dibagikan di YouTube, Facebook dan SnackVideo.

Video dengan klaim yang sama juga dibagikan dalam bahasa Inggris, bahasa Tiongkok, bahasa Korea, bahasa Thailand, dan bahasa Indonesia.

Namun, dalam laporan yang ditulis organisasi media milik AS, Voice of America, pihak Kementerian Pertahanan AS telah menyanggah klaim bahwa ada kapal milik mereka yang telah diserang dan dirusak oleh Houthi (tautan arsip). 

Gim video Arma 3

Pencarian gambar terbalik di Google menemukan sebuah video YouTube -- diunggah pada 26 Desember 2023 -- yang sama dengan klip pertama yang muncul di postingan salah. Video tersebut berjudul: "2 menit lalu! Pejuang Hamas Hezbollah menenggelamkan kapal induk Israel dengan rudal anti kapal milik Iran" (tautan arsip).

Keterangan dalam video YouTube itu juga menyertakan sebuah keterangan yang berbunyi: "Bukan rekaman asli, ini hanya gim Arma 3... 'Ini video yang dibuat dengan menggunakan konten Bohemia Interactive'." 

Di bawah ini adalah perbandingan tangkapan layar antara video pada postingan salah (kiri) dan video asli cuplikan gim Arma 3 dari YouTube (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video pada postingan salah (kiri) dan video asli cuplikan gim Arma 3 dari YouTube (kanan)

Seri gim Arma yang diproduksi oleh studio asal Ceko, Bohemia Interactive , memungkinkan pengguna untuk membuat konten mereka sendiri (tautan arsip). 

Manajer Hubungan Masyarakat di Bohemia Interactive, Pavel Krizka, menyampaikan pada AFP pada tanggal 20 Juni bahwa rekaman pada postingan salah tersebut "diproduksi di gim Arma 3 (yang sudah dimodifikasi), jadi ini jelas bukan rekaman asli yang sebenarnya."

Pada Oktober 2023 perusahaan ini menyampaikan lewat postingan X bahwa mereka "kecewa: rekaman-rekaman dalam gim mereka telah digunakan untuk menyebar disinformasi tentang konflik di Timur Tengah. 

Postingan tersebut juga menyertakan sebuah pernyataan yang didalamnya juga berisi cara bagaimana membedakan rekaman gim dengan video yang asli (tautan arsip). Salah satu di antaranya adalah dengan memperhatikan potongan rekaman yang beresolusi sangat rendah, hasil kamera yang goyang dan pencahayaan rendah (tautan arsip).

Foto editan

Untuk klip yang kedua, AFP menemukan bahwa gambar yang ditampilkan sama dengan citra satelit yang tampak di Google Earth yang diambil pada tanggal 10 April 2023 di Stasiun Angkatan Laut Norfolk di Virginia, AS (tautan arsip di sini dan di sini).

Dalam foto dari Google Earth tidak terlihat ada lobang pada kapal.

Berikut perbandingan tangkapan layar antara foto pada postingan salah (kiri) dan foto sama yang diambil dari Google Earth (kanan) dengan bagian berlubang yang sudah diedit dilingkari oleh AFP:

Image
Di bawah ini adalah perbandingan tangkapan layar antara foto pada postingan salah (kiri) dan foto sama yang diambil dari Google Earth (kanan) dengan bagian berlobang yang sudah diedit dilingkari oleh AFP:

Sebuah pencarian gambar terbalik di Google menemukan bahwa lubang yang terlihat di postingan salah, sama dengan gambar lobang yang dipublikasikan oleh Shutterstock situs foto stok asal AS (tautan arsip).

Foto tersebut telah diputar dan secara digital ditambahkan pada gambar kapal dari Google Earth. 

Berikut perbandingan tangkapan layar antara gambar yang seolah-olah menunjukkan lubang di kapal (kiri) dan foto dari Shutterstock yang telah diputar secara horizontal (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar antara gambar yang seolah-olah menunjukkan kerusakan lobang di kapal (kiri) dan foto dari Shutterstock yang telah diputar secara horizontal (kanan

AFP sebelumnya telah menyanggah beberapa misinformasi lain tentang serangan Houthi di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami